Kota Lama Tak Terurus
TAK TERAWAT: Sejumlah pengguna jalan melintas di depan salah satu bangunan di Kawasan Kota Lama dengan tembok yang mengelupas dan genteng yang miring, kemarin. (Harsem/JBSM/M Syukron) |
SEMARANG-Pada libur Lebaran, kawasan Kota Lama menjadi salah satu pilihan masyarakat untuk mengunjungi tempat-tempat wisata. Sayang kondisinya tidak seperti yang dibayangkan. Kumuh dan kurang terawat.
PILIHAN untuk berkunjung ke kawasan Kota Lama saat libur Lebaran, banyak dilakukan oleh rombongan pelajar maupun keluarga dari berbagai kota dan kabupaten baik yang ada di Jawa Tengah maupun Jawa Timur, Jawa Barat, Yogyakarta, dan DKI Jakarta yang mudik ke Semarang.
PILIHAN untuk berkunjung ke kawasan Kota Lama saat libur Lebaran, banyak dilakukan oleh rombongan pelajar maupun keluarga dari berbagai kota dan kabupaten baik yang ada di Jawa Tengah maupun Jawa Timur, Jawa Barat, Yogyakarta, dan DKI Jakarta yang mudik ke Semarang.
Sayangnya, kondisi itu tidak didukung dengan polesan dan perhatian oleh instansi terkait. Perhatian Pemerintah Kota Semarang juga dianggap oleh para pemilik maupun pengelola hanya sekadar janji saja.
''Kalau soal eksotisme memang luar biasa, tapi sayang, banyak bangunan yang tidak terawat, sampah berserakan di mana-mana, gelandangan tidur di beberapa sudut bangunan, mobil-mobil korban kecelakaan diparkir begitu saja, sehingga pemandangannya menjadi tidak indah lagi,'' tutur Maharani (26), warga kelahiran Bantul, Yogyakarta, saat ditemui di dekat Gereja Blenduk, kemarin.
Hal senada juga disampaikan Alfano (23), warga asal Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Menurutnya, banyaknya coretan atau aksi vandalisme dari tangan-tangan jahil juga membuat beberapa bangunan di kawasan Kota Lama nampak tak menarik lagi.
''Sayang, bangunan yang bersejarah ini kalau tidak dirawat. Awal Januari lalu saya juga ke sini, kondisinya makin tak terurus. Ada beberapa pengepul barang bekas yang meletakkan barang-barangnya begitu saja di depan bangunan, padahal sebelumnya bangunan itu menarik untuk background foto-foto,'' ungkapnya.
Turis asal Jerman, Franz Berg (40) pun berujar, karena nilai eksotisme kawasan Kota Lama begitu tinggi, bapak empat anak itu berharap institusi terkait yang ada di Kota Semarang untuk menjaga kebersihan dan kerapian.
''Jangan sampai peninggalan sejarah ini makin buruk. Institusi pemeritah harus melakukan penataan secara tepat. Gerobak pedagang harus diatur, genangan air bisa dikeringkan. Tembok yang mulai mengelupas juga seharusnya ditambal, kalau runtuh kan nilai eksotismenya makin lama, makin hilang,'' ungkapnya dalam Bahasa Inggris. (H84-JBSM/12)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.