Halal Bihalal Tokoh dan Warga NU, Dibutuhkan Revolusi Mental
HALA BIHALAL: Gus Mus hadir pada Halal Bihalal Temu Balung Pisah Tokoh dan Warga NU di Podok Pesantren Al Shodiqiyyah, Sawah Besar, Semarang, Minggu (2/9). (Harsem/JBSM/Adhitian) |
SEMARANG - KH Mustofa Bisri menegaskan, sikap anak-anak atau remaja tak bisa dilepaskan dari pengaruh orangtua. Menjawab pertanyaan soal terduga teroris di Solo yang diketahu masih berusia belasan tahun, kiai yang akrab dipanggil Gus Mus itu juga menegaskan jika hal itu tanggung jawab orangtua.
"Munculnya mereka juga menjadi tanggung jawab para orangtua. Dalam hal kenegaraan, orangtua bisa berarti juga pemerintah. Berarti pemerintah juga harus bertanggungjawab terhadap kemunculan mereka ini," jelasnya saat ditemui usai menghadiri Halal Bihalal Temu Balung Pisah Tokoh dan Warga NU, di Pondok Pesantren Al Shodiqiyyah, Sawah Besar, Semarang, Minggu (2/9).
Saat memberi tausiyah pada ribuan hadirin, dia juga menyinggung kejadian di Sampang. Menurutnya, pemaksaan kebenaran muncul karena tiga hal. Pertama, mereka tak membaca kitab suci. Kedua, mereka membaca tapi tak memahami. Ketiga, mereka sengaja menghapus ayat yang ada di kitab suci.
"Salah satu ayat Alquran meminta kita mengajak mereka ke jalan Tuhan, bukan menghancurkan. Tidak ada istilah menghancurkan," ujarnya.
Lebih lanjut, Gus Mus juga mengungkapkan, saat ini tak hanya dibutuhkan reformasi tapi juga revolusi. Revolusi terhadap mental masyarakat agar bangsa ini bisa bangkit. NU menurutnya menjadi lembaga yang strategis karena memiliki jumlah anggota yang besar, sekitar 80 juta orang.
Sementara itu, Ketua PW NU Jateng HM Adnan yang juga hadir menegaskan, NU memiliki peranan yang besar untuk mengubah bangsa ini menjadi lebih baik. Dengan jumlah anggotanya yang besar, organisasi yang identik dengan warna hijau itu tentu menjadi sasaran kritik ketika Indonesia tak kunjung membaik. Karena itu, lewat para anggota NU yang ada di berbagai lembaga dan posisi, dia berharap NU bisa menjadi leading sector untuk memperbaiki negeri.
Ketua Panitia yang juga Ketua PC NU Kota Semarang, Anashom serta tuan rumah KH Shodiq Hamzah menegaskan, acara tersebut dimaksudkan untuk mempererat jalinan antara para tokoh dengan warga NU. Lewat pertemuan itu, diharap ada titik temu yang menegaskan NU sebagai salah satu organisasi massa. Hadir juga pada pertemuan kemarin H Ali Mufiz, KH Ahmad Daroji, dan beberapa tokoh NU lain. (H35/JBSM/12)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.