WONG NDESO KUI, ORA MESTI BODOH. PDIP Tak Ajukan Bibit -PKB Surplus Kader
SEMARANG-Janganlah mencari pemimpin yang berpotensi bermasalah. Tak lama setelah dilantik menjadi kepala daerah, langsung menjalani proses hukum. Nantinya masyarakat juga yang rugi.
Selama ini, seorang pengamat hanya ‘bertugas’ menilai, mengkritik, atau memberikan masukan atas persoalan tertentu. Namun, menjelang pemilihan gubernur (Pilgub) Jateng 2013, posisi pengamat politik pun mendapat sorotan tajam.
Selama ini, seorang pengamat hanya ‘bertugas’ menilai, mengkritik, atau memberikan masukan atas persoalan tertentu. Namun, menjelang pemilihan gubernur (Pilgub) Jateng 2013, posisi pengamat politik pun mendapat sorotan tajam.
Salah satunya dari pengambil formulir penjaringan calon gubernur (cagub) DPD PDIP Jateng Riyanta, asal Pati. Ia mengaku sangat menyayangkan pernyataan pengamat politik yang menilai bahwa sejumlah orang pengambil formulir penjaringan bakal cagub dan bakal calon wakil gubernur (cawagub) itu hanya sekedar meramaikan saja.
“Kita berharap mereka (para pengamat-red) jangan memandang sebelah mata. Kita ini benar-benar serius dan juga tidak hanya sekedar ingin meramaikan saja. PDIP sudah memberikan kesempatan sehingga kita memanfaatkan kesempatan tersebut,” katanya, kemarin.
Ia juga mengatakan persoalan popularitas dan elektabilitas hanyalah persoalan waktu. Menurut dia hal itu bisa dikejar dengan melakukan sosialiasi.
“Kita ini memang wong ndeso tapi janganlah disepelakan. Wong ndeso kui ora mesti bodoh. Justru, banyak tokoh besar yang muncul dari deso,” tegasnya.
Bahkan, menurut dia, beberapa orang yang telah mengambil formulir di PDIP itu lebih bersih dibanding beberapa orang yang memiliki popularitas dan elektabilitas tinggi. Dalam hal ini, kata dia, bersih dari kasus tindak pidana korupsi.
“Janganlah mencari pemimpin yang berpotensi bermasalah. Tak lama setelah dilantik menjadi kepala daerah, langsung menjalani proses hukum. Kan nantinya masyarakat juga yang rugi,” terangnya.
Ia berharap, menjelang pilgub ini, para aparat penegak hukum segera melakukan kanalisasi terhadap pejabat-pejabat yang diduga melakukan tindak pidana korupsi. “Jika hal itu dilakukan, maka dijamin akan bisa mendapatkan kepala daerah yang benar-benar bersih dan berkualitas. Hal itu juga bisa memberikan kepastian kepada masyarakat bahwa calon-calon yang akan dipilih bukanlah orang yang bermasalah,” tegasnya lagi.
Kekesalan Riyanta itu didasarkan atas pernyataan yang dilontarkan Pengamat Poltik Undip Teguh Yuwono, beberapa hari lalu, yang sempat menyatakan bahwa upaya penjaringan bakal cagub dan bakal cawagub yang dilakukan DPD PDIP Jateng terancam sia-sia, jika nantinya tidak mendapatkan calon yang dianggap paling bagus dan potensial.
Selain itu, Pengamat politik dari Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang Joko J Prihatmoko juga mengatakan kandidat cagub dan cawagub yang telah muncul sekarang ini hanya sekedar meramaikan.
Tak Ajukan Bibit
Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan melalui Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Kabupaten Semarang mengajukan empat nama calon gubernur Jawa Tengah pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2013.
Keempatnya adalah, Sekjen DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo, Wakil Gubernur Jawa Tengah menjabat, Rustriningsih, Bupati Sumedang atau kakak kandung Murdoko, Don Murdono, dan Setda Provinsi Jawa Tengah menjabat, Hadi Prabowo.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Semarang, Bambang Kusriyanto menyatakan, usulan empat nama calon gubernur Jawa Tengah tanpa Bibit Waluyo tersebut mengemuka dan telah diputuskan saat rapat pleno DPC, Minggu (2/9).
"Pleno hari ini menindaklanjuti instruksi DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah yang meminta masing-masing DPC mengusulkan nama calon gubernur Jawa Tengah," kata Bambang ketika dihubungi wartawan usai memimpin rapat pleno, Minggu (2/9) petang.
Dijelaskan, sejumlah usulan nama muncul menyusul para kandidat usungan DPC PDI Perjuangan Kabupaten Semarang tersebut dinilai memiliki kemampuan memimpin Jawa Tengah. Semisal, Don Murdono yang sudah dua periode memimpin Kabupaten Sumedang.
"Di antara nama yang kami usulkan, meliputi Tjahjo Kumolo, Rustriningsih, dan Don Murdono merupakan kader partai yang tidak perlu diragukan lagi kemampuannya. Ketiganya terbukti memiliki integritas, kapabilitas, akuntabilitas, dan kredibilitas yang baik," tuturnya.
Lebih lanjut ditandaskan Bambang, keputusan mengusulkan Hadi Prabowo dipilih mengingat yang bersangkutan selama menjadi Sekda Jawa Tengah tidak pernah ada konflik interes dengan daerah. Terlepas dari usulan tersebut, perihal rekomendasi maju menjadi calon gubernur Jawa Tengah 2013 sepenuhnya merupakan kewenangan DPP PDI Perjuangan.
"Penentuan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur sepenuhnya kewenangan DPP," tandasnya.
PKB Surplus Kader
Setelah beberapa partai mewacanakan cagub, kini giliran PKB yang mulai memunculkan nama-nama tokoh yang akan diusung dalam Pilgub Jateng 2013. Sebagian besar tokoh yang dimunculkan adalah kader internal partai sendiri.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Semarang, Bambang Kusriyanto menyatakan, usulan empat nama calon gubernur Jawa Tengah tanpa Bibit Waluyo tersebut mengemuka dan telah diputuskan saat rapat pleno DPC, Minggu (2/9).
"Pleno hari ini menindaklanjuti instruksi DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah yang meminta masing-masing DPC mengusulkan nama calon gubernur Jawa Tengah," kata Bambang ketika dihubungi wartawan usai memimpin rapat pleno, Minggu (2/9) petang.
Dijelaskan, sejumlah usulan nama muncul menyusul para kandidat usungan DPC PDI Perjuangan Kabupaten Semarang tersebut dinilai memiliki kemampuan memimpin Jawa Tengah. Semisal, Don Murdono yang sudah dua periode memimpin Kabupaten Sumedang.
"Di antara nama yang kami usulkan, meliputi Tjahjo Kumolo, Rustriningsih, dan Don Murdono merupakan kader partai yang tidak perlu diragukan lagi kemampuannya. Ketiganya terbukti memiliki integritas, kapabilitas, akuntabilitas, dan kredibilitas yang baik," tuturnya.
Lebih lanjut ditandaskan Bambang, keputusan mengusulkan Hadi Prabowo dipilih mengingat yang bersangkutan selama menjadi Sekda Jawa Tengah tidak pernah ada konflik interes dengan daerah. Terlepas dari usulan tersebut, perihal rekomendasi maju menjadi calon gubernur Jawa Tengah 2013 sepenuhnya merupakan kewenangan DPP PDI Perjuangan.
"Penentuan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur sepenuhnya kewenangan DPP," tandasnya.
PKB Surplus Kader
Setelah beberapa partai mewacanakan cagub, kini giliran PKB yang mulai memunculkan nama-nama tokoh yang akan diusung dalam Pilgub Jateng 2013. Sebagian besar tokoh yang dimunculkan adalah kader internal partai sendiri.
Sebab, PKB dinilai surplus kader potensial untuk nyalon gubernur atau wakil gubernur. Mereka yang digadang-gadang bakal maju dalam pilgub adalah Ketua Fraksi PKB DPR Marwan Ja'far, Sekretaris Fraksi PKB DPR Moh Hanif Dzakiri, dan anggota DPR Moh Thoha.
Selain itu, Ketua DPW PKB Jateng KH Yusuf Chudlori, Ketua Fraksi PKB DPRD Jateng Moh Jamal Yazid, Bupati Wonosobo Choliq Arif, Ketua DPC PKB Pekalongan Bisri Romly, dan mantan Bupati Pekalongan Siti Qomariyah. Beberapa nama di luar kader partai yang turut diperhatikan PKB dalam persiapan pilgub adalah Gubernur Bibit Waluyo, Sekda Jateng Hadi Prabowo, Ketua Kadin Jateng Kukrit Suryo Wicaksono, Wakil Gubernur Rustriningsih, dan Ketua PWNU Moh Adnan.
Sekretaris Fraksi PKB DPRD Jateng Moh Zen Adv mengatakan, partainya saat ini memiliki kemampuan untuk mendorong kadernya maju sebagai cagub atau cawagub.
Dalam situasi konsolidasi partai yang semakin solid, PKB mengalami kemajuan dalam proses kaderisasi. "PKB surplus kader untuk maju pilgub. Ini merupakan modal yang cukup bagus sehingga partai tidak kerepotan mencari kader apabila hendak tampil di pilgub," kata Moh Zen yang juga anggota Komisi E DPRD Jateng tersebut. (ano, J17,G8,H86-JBSM/11)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.