Karyawan RS Tlogorejo Sigap Evakuasi Pasien

SIMULASI: Karyawan RS Tlogorejo Semarang melakukan evakuasi korban kebakaran menuruni tangga darurat dalam simulasi penanggulangan keadaan darurat di ruang Bougenvile RS Tlogorejo Semarang, kemarin. (HARSEM/CUN CAHYA)

UNTUK kesekian kalinya, RS Tlogorejo Semarang bekerjasama dengan Dinas Kebakaran Kota Semarang melakukan pelatihan penanggulangan keadaan darurat, yakni pelatihan kebakaran dan penanganan korban kebakaran di RS Tlogorejo Semarang, kemarin.

Pelatihan tersebut diikuti oleh 60 peserta yang terdiri dari direksi, manajemen, karyawan hingga perawat yang dipusatkan di ruang Bougenvile.

Dalam skenario pelatihan tersebut diceritakan bahwa ruang Bougenvile lantai 3 telah terjadi kebakaran yang memaksakan evakuasi seluruh pasien dan korban yang berada di lantai 3 dan 4 untuk dibawa ke tempat yang aman.

Puluhan karyawan dan suster satu per satu membopong pasien dan korban kebakaran turun dari lantai 4 ke lantai dasar melewati pintu darurat. Setelah berada di tempat yang aman, pasien dan korban kebakaran yang mengalami luka bakar, patah tulang, pingsan, jatuh dari tangga hingga pasien kritis langsung mendapatkan penanganan medis.

Sementara itu karyawan lainnya berusaha memadamkan sumber api yang membakar ruangan di lantai 3 dengan menggunakan tabung dry powder dan hydrant. Tak berselang lama keadaan sudah bisa dikuasai dan api bisa dipadamkan.

Menurut Humas RS Tlogorejo, Nana Noviada, simulasi ini bertujuan untuk melatih kesiapan karyawan, perawat dan semuanya. "Pelatihan ini sudah dilakukan rutin, agar nantinya semua yang terlibat di rumah sakit ini ketika mendapati kejadian yang sesungguhnya dapat menerapkan ilmu penangulangan keadaan darurat secara tepat dan cepat," tuturnya.

Ia menambahkan, untuk tahun ini peserta diikuti juga oleh direksi, dimaksudkan agar semuanya tanpa terkecuali harus dapat mempraktikkan kejadian yang dibuat persis dengan kejadian nyata. "Tahun lalu hanya diikuti karyawan dan suster, namun sekarang direksi pun ikut pelatihan karena atasan pun harus bisa terjun ke bawah jika terjadi keadaan darurat," katanya.

Sementara itu Kepala Seksi Peralatan dan Penyuluhan Dinas Damkar Semarang, Suhartoto yang menjadi koordinator simulasi mengatakan, selain teknik pemadaman api peserta juga dilatih untuk mengevakuasi korban.

“Dalam pelatihan ini diajarkan beberapa materi antara lain teknik pemadaman dengan menggunakan alat, evakuasi korban yang sesuai dengan prosedur dan semua komponen rumah sakit harus bisa menguasainya dari jajaran paling atas hingga bawah dan tentunya dengan latihan yang rutin juga,” ujarnya. (cun/12)

Newer Post Older Post