Diperintah Bibit Pimpin Upacara, Rustri Mbalelo, Pilih Ikuti Tes Bakal Cagub
SEMARANG – Meski didisposisi Gubernur Bibit Waluyo jadi inspektur upacara peringatan Hari Ibu, Rustriningsih lebih memilih mengikuti uji kelayakan dan kepatutan bakal cagub di DPP PDI P.
Saat upacara peringatan Hari Ibu di halaman kantor gubernuran kemarin, Gubernur Jateng Bibit Waluyo telah mendisposisikan Wakil Gubernur Rustriningsih untuk menjadi inspektur upacara (irup). Namun kenyataan di lapangan, Rustri pun mendisposisikan tugas itu kepada staf ahlinya, Nunuk Hardiyani.
Hal itu tampak jelas dimana Rustri tidak berdiri di tempat irup sekitar pukul 7.00 kemarin pagi. Diduga, Rustri lebih memilih mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) bakal cagub di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan ketimbang harus menjadi irup.
“Saya sudah minta izin (ke gubernur) untuk memenuhi undangan fit and propert test. Tadi pagi berangkat ke Jakarta naik pesawat,” katanya, saat dihubungi wartawan. Sebelumnya, Rustri terdengar sangat optimistis menjalani ujian bakal calon tersebut. Hal itu dikarenakan dirinya sudah berpengalaman mengikuti kompetisi menuju Pilgub Jateng 2008 lalu sehingga tidak ada persiapan khusus.
Sepanjang pengetahuannya, dalam tes tersebut pihak DPP akan menanyakan tentang keseriusan calon untuk menghadapi Pilgub. Di antaranya soal strategi pemenangan, baik sosialisasi maupun masa kampanye dan kesiapan dari pihak-pihak yang sudah mendukung.
“Kalau pada 2008 lalu, dari tes sampai rekomendasi turun, tidak ada sebulan. Kira-kira kalau sekarang Januari sudah bisa turun tapi saya harap lebih cepat,” tuturnya.
Perempuan Pemimpin
Sementara, saat membacakan sambutan dalam upacara peringatan Hari Ibu 2012, Pemprov Jateng sangat mendukung kesetaraan gender. Artinya, kaum perempuan memiliki kesempatan yang sama dalam pengembangan karirnya sebagai PNS.
“Pandangan bahwa seorang peimpin itu adalah harus laki-laki merupakan pandangan yang keliru,” kata Staf Ahli Gubernur Bidang Hukum dan Politik itu, saat membacakan pidato gubernur.
Ia juga mengatakan, kaum perempuan pun tidak boleh menolak saat diberikan tugas dari pimpinan. Dengan begitu, kesetaraan gender akan selalu terjaga secara baik. “Kalau diberi tugas, jangan pernah mengatakan, maaf pak saya kan perempuan. Perempuan itu harus mampu berperan besar dan mampu menciptakan kondisi yang saling menghormati dan menjaga untuk pembangunan bangsa,” tandasnya. (ano/tab)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.