*Ditangkap di Rumah Teman dan Masih Saudara Korban Pelaku Pembantaian Sekeluarga Pelajar SMK
HARSEM/SMNetwork/Raditia Yoni Ariya Kapolres Temanggung, AKBP Susilo Wardono menunjukkan tersangka berikut barang bukti, di Mapolres. |
TEMANGGUNG-Dalam waktu 1 x 24 jam pelaku pembantaian terhadap keluarga Winarno (55), warga Dusun Kalibanger, Desa Kalibanger, Kecamatan Gemawang, Kabupaten Temanggung, akhirnya tertangkap.
Pelakunya, adalah Dani Kurnianto (15), yang tak lain adalah keponakan korban Winarno.
Kapolres Temanggung, AKBP Susilo Wardono, mengatakan, pelaku pembantaian hingga mengakibatkan korban Ngasimah (54) tewas, Dimas Setyo Irawan (17) kritis, dan Winarno (55) luka berat, ditangkap di rumah salah satu warga di Desa Kalibanger.
"Pelaku kita tangkap dalam waktu kurang dari 10 jam setelah kejadian, tersangka DK , merupakan tetangga dan masih ada hubungan keluarga dengan korban. DK melakukan penganiayaan seorang diri menggunakan senjata tajam berupa golok," katanya Rabu (9/1).
Kronologi penangkapan tersangka, ujar Susilo, bermula penuturan korban Dimas di rumah sakit, yang sempat menyebut nama Dani orang Sumatera. Polisi lantas melakukan penelusuran, hingga mencari ke sekolah tersangka, namun yang bersangkutan tidak masuk sekolah.
Pencarian pun berlanjut di Desa Kalibanger, dan akhirnya polisi mendapati tersangka di rumah salah satu temannya. Tanpa perlawanan pelaku di bawa ke Mapolres untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Tersangka yang tercatat sebagai siswa kelas I salah satu SMK di Temanggung itu berasal dari Riau, dan sejak tujuh bulan lalu ikut salah satu pamannya di Kalibanger yang beda RT dengan korban.
Tersangka yang tercatat sebagai siswa kelas I salah satu SMK di Temanggung itu berasal dari Riau, dan sejak tujuh bulan lalu ikut salah satu pamannya di Kalibanger yang beda RT dengan korban.
Menurutnya, berdasar hasil pemeriksaan, tersangka melakukan pembunuhan dilatarbelakangi dendam dengan keluarga Winarno karena sering diejek. Tersangka melakukan pembunuhan dengan perencanaan, yakni telah mempersiapkan golok, tangga, dan topeng.
Tersangka mengakui secara terus terang jika perbuatannya itu telah direncanakan sebelumnya. Dia sakit hati sebab kerap dihina oleh keluarga korban.
Maka pada Selasa (8/1), dia melakukan pembunuhan dengan mempersiapkan golok, topeng, dan tangga. Sekitar pukul 24.00, dia masuk melalui bagian belakang rumah korban dengan naik tangga dan melompat ke dalam.
Mengetahui penghuni rumah belum tidur tersangka mengendap-endap masuk ke dalam rumah melalui jendela yang tidak terkunci, dan berdiam di dapur rumah hingga pukul 01.30. Pada saat itu, dia melihat ada cahaya senter mendekat ke arahnya dan ternyata adalah Ngasimah.
Dani langsung membacokkan golok ke kepala bagian atas korban sebanyak dua kali. Ngasimah berteriak kesakitan sambil berlari ke pintu dekat kolam ikan. Mendengar teriakan istrinya, Winarno menyusul keluar namun dia juga menjadi sasaran pembacokan.
Dani langsung membacokkan golok ke kepala bagian atas korban sebanyak dua kali. Ngasimah berteriak kesakitan sambil berlari ke pintu dekat kolam ikan. Mendengar teriakan istrinya, Winarno menyusul keluar namun dia juga menjadi sasaran pembacokan.
Hal serupa juga dialami Dimas. Mendengar suara gaduh, anak Winarno ini menghidupkan lampu dan terkejut mendapati keadaan yang kacau. Dimas sempat menarik topeng yang dipakai tersangka, namun usahanya itu harus dibayar mahal dengan sabetan golok bertubi-tubi.
"Dimas menarik topeng yang saya pakai, lalu saya bacok dua kali di kepala bagian atas, tapi dia kemudian merebut golok tapi saya rebut kembali maka kami berkelahi, dia saya pukul sampai jatuh,"kata Dani.(K41/SMNetwork/njs)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.