*Kapal Karam di Perairan Bawean Nasib 14 ABK Hilang Belum Ditemukan

HARSEM/SMNetwork/Saiful Annas

Komandan Pos TNI AL Rembang Letda Laut (P) Hartono menunjukan lokasi KM Sumber Rejeki Putra yang karam di titik 05.06 lintang selatan, 115.17 bujur timur.

REMBANG-Hingga kini masih belum jelas bagaimana nasib 14 anak buah kapal (ABK) KM Sumber Rejeki Putra yang karam dan hilang di Perairan Bawean.
 

Bukan Cuma itu.  Penulisan nama ‘parapan’ atau panggilan pada saat pengajuan izin berlayar membuat identifikasi ABK  mengalami kesulitan.
Jumlah ABK kapal yang dinahkodai Subakir, warga Desa Tasikagung, Kecamatan/Kabupaten Rembang itu pun masih simpang siur.
 

Komandan Pos TNI AL Rembang Letda Laut (P) Hartono mengatakan, kapal milik Agus Prasetyo, warga Dusun Pabean, Desa Tasikagung itu diketahui berlayar dari Juwana, Kabupaten Pati, 17 Desember.
 

Data dari Kantor Syahbandar Juwana hanya menyebut ABK kapal itu sebanyak 14 orang, termasuk nahkoda Subakir. 13 orang lainnya masing-masing Santoso, Rasmin, Barok, Lasdi, Sunarto, Ari, Genjik, kadir, Sutrimo, Rahman, Pujianto, Widodo dan Jupri.
 

Celakanya dalam daftar itu tidak ditulis nama lengkap dan alamat masing-masing ABK. Sejumlah nama seperti Genjik dan Barok juga hanya nama parapan (panggilan- Red). “Data ini menyulitkan kami untuk menelusuri semua korban ke keluarganya. Kami sudah mendatangi salah satu keluarga korban di Desa Tritunggal,” jelas Hartono, Kamis (10/1).
 

versi lain kapal berbobot mati 22 GT itu diawaki 15 orang. Kuat dugaan satu orang lainnya bernama Masduri, hanya ikut melaut untuk memancing saja. “Warga di sini menyebutnya nyimbat, yakni untuk orang yang ikut melaut tapi bukan ABK,” katanya.
 

Hartono mengatakan sudah sering meminta petugas kantor pelabuhan untuk identitas lengkap setiap nelayan yang hendak melaut. Data akurat ini akan sangat membantu jika terjadi insiden kecelakaan di laut.
 

Seperti diberitakan, KM Sumber Rejeki Putra karam setelah pecah dihantam ombak saat buang sauh di antara Perairan Pulau Karamean dan Lambau, sekitar 85 mil laut dari Pulau Bawean, Rabu dini hari.
 

Rencananya kapal itu hendak pulang, namun urung karena ombak tinggi. Kapal itu diperkirakan terseret arus ke arah tenggara. (H62/SMNetwork/njs)

Newer Post Older Post