Kartu ATM Disikat, Rp 2,9 Juta Bablas

Seorang ladies companion (LC) – atau sering disebut pemandu karaoke (PK) – di Hotel Grand Candi Semarang, Silvia Sita Untari (21), menjadi korban pencurian. Uang Rp 2,9 juta di ATM miliknya amblas dikuras maling saat ditinggal kerja.   

Atas kejadian itu, wanita perantauan asal Desa Pare, RT 02/RW 06, Kingkang, Wonosari, Kabupaten Klaten ini melaporkan aksi kejahatan tersebut di Mapolrestabes Semarang, kemarin.

“ATM itu saya simpan di dompet dalam tas, sementara tas itu saya taruh di dalam loker Hotel Grand Candi,” ujar Silvia kepada petugas di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang.

Aksi pencurian tersebut terjadi pada Kamis (3/1) lalu. Hari itu ia bekerja seperti biasa. Begitu datang ke tempat kerja, ia langsung menuju loker. “Peraturannya memang demikian, semua tas harus ditaruh di loker. Setelah tas saya tinggalkan, lalu saya bekerja (di ruang karaoke),” ujarnya.

Usai bekerja, Silvia terhenyak mendapati kartu ATM-nya raib dari dompet. Anehnya, pelaku tidak mengambil uang di dompet itu. “Saya sudah berusaha menanyakan ke petugas jaga dan teman-teman sekerja. Namun tidak ada yang tahu,” tuturnya.

Ia berusaha berprasangka baik, barangkali tertinggal di kos. Tapi di kos pun tak ada. Itulah yang membuatnya yakin bahwa kartu ATM-nya dicuri orang di lokernya. Dan saat ia melakukan pengecekan buku tabungan di bank, petugas menjelaskan bahwa saldonya berkurang.

“Sebelumnya, di ATM saya berisi Rp 2,9 juta. Setelah petugas mengecek, memang ada transaksi pengambilan beberapa saat setelah ATM saya hilang. Padahal saya tidak merasa melakukan pengambilan,” ungkapnya.        

Besar kemungkinan kartu ATM tersebut disikat rekannya sendiri, mengingat kartu kartu ATM memiliki nomor PIN yang bisa saja diketahui oleh rekan dekatnya. Silvia pun akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Mapolrestabes atas pasal 363 KUHP tentang tindak pidana pencurian. (abm/rif)

Newer Post Older Post