Longsor Tutup Akses Jl Purworejo-Wonosobo Tiga Rumah Tertimbun 63 Warga Diungsikan
![]() |
HARSEM/SMNetwork/Nur Kholiq Material tanah longsor yang masih menutup akses jalan Purworejo-Wonosobo di Desa Gowong, Kecamatan Bruno, Purworejo dibuldoser. |
PURWOREJO-Longsor tanah perbukitan yang menutup akses jalan Purworejo-Wonosobo melalui Kecamatan Bruno mengakibatkan sedikitnya 63 warga Desa Gowong harus diungsikan.Potensi longsor besar masih mengancam, karena terjadi retakan tanah di sekitar tempat tinggal warga.
"Pengungsian warga ini sebagai langkah antisipasi jika terjadi longsor susulan. Sebenarnya ada sekitar empat keluarga yang sudah terancam, tapi mereka belum bersedia mengungsi karena menganggap lokasi tempat tinggalnya masih aman," ujar Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Bruno Hasan di dampingi Plt Kasi Trantib Tri Raharjo.
Disebutkan Hasan, warga yang mengungsi itu berasal dari dua dusun, yaitu Dusun Krajan RT 1 RW 1 yang merupakan titik utama longsoran dan Dusun Sambeng RT 2 RW 2 yang berada di sebelah timur Sungai Wungu. "Sebelah timur sungai tanahnya sudah retak-retak," katanya.
Para pengungsi itu ditempatkan di dua lokasi yang berbeda. Pengungsi dari Dusun Krajan ditempatkan di posko utama tidak jauh dari lokasi titik longsor. Sedangkan pengungsi Dusun Sambeng menempati bangunan sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Desa Kaliwungu, Kecamatan Bruno.
Bantuan logistik dari Pemkab Purworejo untuk para korban terus didistribusikan. Kegiatan tanggap darurat difokuskan pada pembukaan akses jalan yang menghubungkan kedua kabupaten tersebut mengingat keberadaan jalur tersebut sangat vital bagi mobilitas perekonomian.
"Jalan ini menjadi jalur utama yang menghubungkan Purworejo-Wonosobo setelah jalur Maron terputus di Burat. Para pedagang, baik di Purworejo maupun Wonosobo setiap hari melewati jalur ini," ujar Roifah (48), salah satu pedagang kelapa partai besar.
Sementara itu, akibat kejadian itu dipastikan tiga rumah rusak total tertimbun material longsoran. Masing-masing rumah Jamingin (49) dan kedua anaknya Taatman (23), dan Sumiyanti (20). Rumah Taatman bahkan terkubur total beserta seluruh isinya, termasuk dua sepeda motor, yaitu Yamaha Vega dan Honda Legenda. "Tidak ada lagi yang tersisa selain pakaian yang menempel di badan," ujar Mayana (26), istri Taatman.
Sementara itu, kabar adanya tiga pengendara sepeda motor yang diduga tertimpa longsoran belum juga terbukti kebenarannya. "Ada tiga sepeda motor yang sempat saya hentikan. Tidak tahu selamat atau lolos. Tapi sampai sepertiga pembukaan jalan yang tertutup longsor belum juga ditemukan. Semoga lolos selamat," ujar Jamingin. (H43/SMNetwork/njs)
Saya turut prìhatin dg kejadian ini, semoga dapat diatasi secara cepat , dan semoga tidak menimbulkan korban jiwa..
ReplyDeleteBy:krisna