Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Menyikapi Beras Langka Keberadaan Stok Nasional Dipertanyakan

Beberapa pengusaha slep masih produksi karena mengambil gabah dari luar kota (Harsem/Sukmawijaya)
DEMAK-Menyikapi keberadaan beras nasional yang langka, sejumlah pihak mempertanyakan upaya pemerintah pusat. Selama ini stok beras nasional diberitakan sampai jutaan ton, seharusnya keberadaan stok, mampu menutup kelangkaan beras yang terjadi.

Kondisi musibah di beberapa daerah berakibat pada sistem perekonomian di wilayah terkait menjadi lumpuh, dampak macetnya laju perekonomian banyak mengurangi jatah kuota sembako dari wilayah lainnya. “Seperti keberadaan beras yang diberitakan langka, seharusnya kondisi ini sudah menjadi catatan pemerintah,” ungkap Ketua Komisi B DPRD Demak, HM Suradi, kemarin.

Selama ini pemerintah telah memprogramkan produktivitas beras menjadi surplus, sehingga memudahkan pemerintah menyetok beras untuk mengantisipasi munculnya bencana alam di Indonesia karena terjadinya bencana menimbulkan peningkatan permintaan pangan.

Oleh pemerintah stok beras dititipkan ke Bulog yang selanjutnya pemerintah bisa mencairkan stok itu untuk mengantisipasi kelangkaan beras. Lanjut, Suradi, saat ini keberadaaan beras sudah masuk dalam kategori langka, kendati 15 hari ke depan muncul beberapa daerah mulai melakukan panen raya.

Namun dua minggu menjelang panen raya, pengusaha besar bisa membuat fluktuasi harga atau beras menjadi langka. Bila melihat kondisi ini pemerintah harus tanggap karena sejumlah daerah apalagi lokasi ibukota negara masih terkena musibah banjir yang berdampak besar pada iklim perdagangan.

Terpisah, Wakil Ketua DPRD Demak Ahmad Husaini mengakui kondisi pasar beras sempat lesu akibat di beberapa daerah belum bisa memroduksi. Husaini yang memiliki background sebagai pengusaha beras di Demak, tahu betul kondisi kelangkaan beras yang terjadi, khususnya di Demak.

“Untuk mencukupi kebutuhan beras, banyak pengusaha penggilingan padi asal Demak mengambil beras dari luar kota, antara lain Solo, Klaten, Sragen atau Kendal yang selanjutnya untuk memenuhi kebutuhan Jakarta dan Yogya,” ungkapnya.

Pengusaha slep di Demak mencapai ratusan, bila terus-terusan menyerang lokasi luar kota yang lebih dulu panen, bisa saja wilayah tersebut kehabisan stok. Bila pemerintah tak segera mencairkan stok nasional dalam waktu dekat, ada kemungkinan muncul serangan beras secara ekstrem.

Hal senada disampaikan Sekretaris Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM (Dinperindagkop) Demak, Hadi Waluyo. “Kondisi gabah di Demak masih kosong, banyak pengusaha slep mengambil gabah dari luar kota dan digiling menjadi beras, seterusnya dikirim ke lain provinsi hingga ke luar pulau,” ungkapnya.

Dari pantauan Dinperindagkop, diprediksi perputaran beras di wilayah Demak mencapai 2.000 ton per-hari. Beras hasil produksi dari gabah luar kota dikirim ke luar provinsi. Namun untuk pengiriman ke Jakarta banyak didominasi oleh pengusaha besar, kabarnya pengusaha kecil tak berani berisiko bila bertransaksi ke Jakarta. (swi/yul)

    
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous