Rembang Juga Ada Penolakan

HARSEM/SMNetwork/Mulyanto Ari Wibowo
Sejumlah aktivis tengah menggelar audiensi pendirian pabrik semen dengan Dinas ESDM dan BLH di Aula BLH

REMBANG - Sejumlah aktivis lingkungan, kemarin, menggelar audiensi dengan Dinas Energi Sumberdaya Mineral (ESDM) dan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Rembang di Aula BLH. Dalam audiensi tersebut aktivis menyatakan keprihatinan dan kekhawatiran berdirinya Pabrik Semen Gresik di Kecamatan Gunem dan Bulu.
 

Hal itu dikhawatirkan akan mematikan sumber mata air di dua kecamatan tersebut. Audiensi itu sendiri juga diawasi oleh beberapa pendukung pendirian pabrik Semen Gresik, rencananya Rabu akan menggelar aksi dukungan.
 

Narko salah satu aktivis mengatakan dari hasil penelitian yang dilakukan sejumlah ahli  tak kurang 20 mata air  di sekitar lokasi Pabrik Semen Gresik. Dia juga menyayangkan Pemkab beserta dinas/instansi terkait  memberikan ijin bagi pendirian pabrik semen di Kecamatan Gunem dan Bulu yang masuk kawasan karst Kendeng Utara.
 

''Bahkan ada juga peta air yang menyebutkan, tak kurang 50 mata air di sekitar lokasi pabrik. Kami khawatir dengan adanya pabrik semen dan penambangan akan mengakibatkan mata air tersebut mati,'' terang dia. 
 

Dia juga mengatakan saat ini saja, warga di sekitar Kecamatan Gunem dan Bulu banyak yang sudah mengeluhkan kekeringan, karena banyaknya mata air yang mati saat musim kemarau.
Secara terpisah Kepala BLH Purwadi Syamsi mengatakan Amdal Pabrik Semen Gresik ditangani oleh BLH Provinsi. ''Jadi kami tidak menanggani proses Amdal. Namun sejauh yang kami tahu, proses Amdal dilakukan dengan menyerap aspirasi masyarakat,'' jelas dia.
 

Sedangkan Kepala ESDM Agus Supriyanto mengatakan pihaknya berkomitmen untuk menjaga kelangsungan sumber mata air di Kecamatan Gunem dan Bulu yang masuk kawasan karst.
Dijelaskannya, kawasan karst memiliki tiga jenis, yaitu kawasan jenuh yang berada di elevasi hingga 150 meter di atas permukaan laut (mdpl), kawasan peralihan di elevasi antara 150 hingga 400 mdpl dan kawasan karst kering di atas 450 mdpl. 

''Dalam pembangunan pabrik semen, kami membatasi mereka untuk melakukan pengalian hingga 70 mdpl. Maksudnya, agar sumber mata air tetap terjaga kelestariannya,'' kata dia.
  

Dia menambahkan proses pabrik Semen Gresik sendiri diperkirakan masih sangat panjang. Karena hingga kemarin proses pendirian pabrik Semen Gresik masih dalam tahapan Amdal. ''Mereka masih membutuhkan beberapa ijin lagi. Kalau memang tidak menyalahi aturan dan RTRW Kabupaten, tentu akan kami proses perijinannya,'' tandas dia. (H19/SMNetwork/njs)

Newer Post Older Post