Tlogosih Banjir Puluhan Hektar Sawah Terendam

Banjir telah menenggelamkan sawah, akibat saluran sungai yang dangkal (HARSEM/SUKMAWIJAYA)

DEMAK- Hujan ekstrem berakibat puluhan hektar sawah terendam banjir. Kerugian mencapai puluhan juta rupiah, petani terancam gagal tanam. Kondisi banjir masih akibat saluran sungai yang dangkal. Musim hujan yang ekstrem berakibat banjir di beberapa desa.

Banjir belum berkunjung ke pemukiman, namun puluhan hektar sawah yang sudah ditanami padi terendam banjir. “Banjir sering datang di sini, akibat saluran irigasi yang bersumber dari sungai Teleng sering meluap,” ungkap petani Desa Tlogosih Kecamatan Kebonagung, Supardi (45).

Dirinya dan petani lain akan merugi, bila banjir terus merendam sawahnya. Karena tanaman padi yang baru berusia hampir dua bulan sudah tenggelam oleh tingginya debet banjir. Dia berharap banjir bisa surut sehingga perawatan padi bisa dilakukannya.

Senada muncul dari petani lain, Kasmiran (50) warga Desa Tlogosih, dia menduga banjir akibat dangkalnya saluran sungai di wilayah Desa Tlogosih karena sedimen yang cukup tinggi. Sesekali warga sering bergotong royong berusaha membersihkan sampai tanaman yang hanyut akibat terbawa arus banjir. Bahkan sebagian sampah juga menyumpal saluran gorong-gorong yang mengalir ke arah Desa Doreng, Kecamatan Wonosalam dan Kalijajar.

Terpisah Kepala Dinas Pertanian H Wibowo mengaku sangat prihatin dengan kondisi banjir. Sekitar 26 hektar sawah di lokasi tersebut terendam, Wibowo berharap banjir segera surut sehingga petani bisa memperbaiki kerusakan tanaman.

“Kami juga sudah memohon instansi pengairan agar bisa menormaliasi saluran sungai Teleng, berikutnya saluran yang menuju sungai besar lain, sehingga pembuangan air dari areal persawahan akan lancar,” ucapnya.

Wibowo mengakui beberapa saluran sungai yang dianggap vital bagi pertanian wilayah terkait, masih banyak yang dangkal karena sedimen. Bila saluran sudah dinormalisasi, akan mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan produktivitas pertanian.

Bahkan untuk peningkatan produktivitas pangan, pemerintah sudah menyediakan dana untuk pembangunan embung. “Kemarin kita sudah menyurvei calon lokasi embung di empat daerah,” jelasnya.

Sementara ini untuk mengantisipasi kebutuhan air pertanian saat kemarau pemerintah akan membuatkan 18 embung, yaitu tiga dari anggaran PSDA dan 15 embung dari DAK Kementerian Pertanian.

Dan empat calon lokasi sudah disurvei meliputi di Desa Mlaten Kecamatan Mijen, Desa Pasir Kecamatan Mijen, Desa Kenduren Kecamatan Wedung dan Desa Kebonbatur Kecamatan Mranggen. Untuk Desa Kebonbatur, pemdes setempat  tertarik akan membuat kebun hortikultura seluas 20 hektar bekerjasama dengan Yayasan Obor Tani. “Dan kami menyarankan lahan tersebut juga dilengkapi areal bumi perkemahan sebagai upaya wisata hortikultura dan wisata alam,” ungkap Wibowo, kemarin.

Terpisah, menyoal dangkalnya sungai Teleng, Kepala Bidang Pengairan DPUPPE (Dinas Pekerjaan Umum Pemukiman Pertambangan dan Energi) Demak, Sutiyono menyatakan DPUPPE sudah menganggarkan dana melalui APBD 2013 untuk menormalisasi sungai Teleng.

Diakui Sutiyono wilayah jalur sungai Teleng memang rawan banjir tahun, untuk itu pemerinatah sudah menganggarkan dana untuk proyek normalisasi. (swi/tab)         

Newer Post Older Post