30 Seniman Henna Bukukan Rekor Muri Mentato 888 Pengunjung Mal

Seorang pelukis tangan atau henna sedang melukis tangan peserta di hall Citraland Mal. Rabu ( 13/2 ). Sebanyak 30 pelukis tangan atau henna dikerahkan untuk mencapai rekor Muri peserta terbanyak dengan jumlah 888 peserta. HARSEM/INDRA PRABAWA

SEBANYAK 30 seniman Henna yang berasal dari Semarang, Solo, Jakarta, Makasar dan Pare-pare, berhasil mencatat rekor Muri dengan mentato sebanyak 888 orang yang tak lain merupakan pengunjung dari Mal Ciputra Semarang pada Rabu (13/2) di atrium mal setempat. Tidak hanya menarik minat kaum hawa dan orang dewasa, keindahan seni tato temporer khas India dengan menggunakan pacar atau inai ini juga menarik minat anak-anak dan kaum adam yang merasa penasaran untuk ditato.

Tak heran bila seharian kemarin, ratusan pengunjung, karyawan, pelajar hingga anak-anak rela mengantre untuk ditato henna pada bagian tangan mereka. Bahkan seorang ibu bernama Yanti (28), warga Sendangmulyo Tembalang yang sedang berbelanja di mal bersama dua anaknya tertarik untuk ''dilukis'' tangannya. Tidak hanya sang ibu, salah seorang anaknya yang baru berusia 3,5 tahun, Arya juga ikut ditato dalam kegiatan digelar Mal Ciputra bekerjasama dengan komunitas Smhart (Semarang Henna Artis) dan dikoordinir oleh Aqhsa EO.

Karena banyaknya orang yang berminat, desain yang diberikan pun sederhana. Tiap orang mendapatkan dua desain masing-masing di tangan kanan kirinya. ''Karena ini masih dalam suasana Imlek, maka kami juga memberikan desain yang yang. Kalau desain lainnya berupa motif bunga untuk perempuan dan pola tribal sederhana untuk laki-laki,'' ujar Ketua Smhart, Nana Henna.

Diungkapkannya, warna tato henna dengan menggunakan pacar atau inai tersebut mampu bertahan antara 1-3 minggu. ''Untuk meng-henna 888 orang dibutuhkan sebanyak 1.800 gram pacar. Pacar yang dipakai sudah dalam bentuk pasta. Teknisnya, seniman melukiskan pasta tersebut ke tangan pengunjung seperti seorang penghias kue membubuhkan krim di atas kue tart,'' jelasnya.

Promotion Manager Mal Ciputra Semarang, Catur Agus Joko Widodo menambahkan, penyelenggaraan event tersebut merupakan rangkaian perayaan Imlek. Pihaknya mencoba mengkolaborasikan dua budaya dalam satu sesi. ''Karena ini Imlek maka jumlah orang yang kita pilih 888. Sebab menurut mitos Tionghoa angka delapan ini bagus tidak terputus,'' kata Catur di sela acara yang diramaikan musik Mandarin besutan Steve Handojo & Friends, atraksi liong dan barongsai persembahan Garuda Sakti serta ditutup dengan Jazz in The Mall bertemakan Chinese. (J12, H55/SMNetwork/sae)

Newer Post Older Post