Calon Pengantin Tewas Dibunuh *Mayatnya Ditemukan di Kolong Ranjang
Warga Samban digegerkan oleh penemuan mayat seorang wanita yang tewas di kolong ranjang. Wanita ini diduga tewas karena dibunuh. Korban pembunuhan adalah Asriyati (25) warga RT 02/RW 02 No.18, Dusun Krajan, Samban, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang yang ditemukan tewas di kolong tempat tidurnya, Minggu (28/7) malam.
Keterangan yang dihimpun dari lokasi penemuan mayat wanita menyebutkan, pertama kali yang menemukan mayat adalah Rusyadi (30), kakak kandung korban. Sebelum mayat ditemukan, di dalam rumah ada bau busuk menyengat. Lalu Rusyadi mencari asal bau busuk tersebut hingga kamar korban. Di sana, bau menyengat makin menjadi-jadi. Begitu kolong tempat tidur dari kayu itu ditengok, bukan main terkejutnya Rusyadi sebab di situ tergeletak mayat wanita yang kemudian diketahui adalah adik kandungnya sendiri.
Saat ditemukan sekitar pukul 19.00 itu, tubuh korban berlumuran darah. Tubuhnya juga lebam-lebam. Akhirnya penemuan ini diberitahukan kepada sanak saudara maupun perangkat desa, lalu dilaporkan ke Polsek Bawen hingga diteruskan ke Polres Semarang.
Rusayadi mengisahkan dengan terbata-bata, adik kandungnya yang bekerja di PT Aracon Karangjati itu menghilang sejak Jumat (26/7) lalu, membawa serta motor Yamaha Mio nopol H 2729 RV. Meski Asriyati ditemukan, tapi motornya kini tidak kelihatan lagi.
Keluarga pun curiga, terlebih saat dihubungi melalui ponselnya, Asriyati juga tidak merespon. Atas kehilangan itu, Rusyadi melaporkannya ke Polsek Bawen.
Kematian tidak wajar bungsu pasangan Kasipan dan Suyami ini membuat syok orangtuanya. Suyami langsung pingsan tidak sadarkan diri. Petugas kepolisian yang menerima laporan langsung mendatangi lokasi dan melakukan identifikasi.
Identifikasi dimulai sekitar pukul 19.30 , tapi baru kelar sekitar pukul 23.00. Mayat korban kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Semarang untuk dilakukan otopsi. Isak tangis sanak famili dan tetangga mengiringi mayat korban yang digotong menuju mobil ambulan.
Suryanto (40), seorang kerabat korban mengaku, pada Jumat (26/7) lalu, sebelum sholat Jumat, ada seorang wanita mengaku dari Ungaran mencari korban. Wanita itu juga mengaku sebagai teman kerjanya di PT Aracon.
“Wanita itu memakai helm dan menampakkan wajahnya. Ia hanya mengaku teman kerja Asriyati dan ingin bertemu. Saya tunjukkan rumah Asriyati, dan setelah itu tidak tahu apa yang terjadi,” kata Suryanto.
Beberapa tetangga korban juga menceritakan bahwa Asriyati itu telah bertunangan dengan Sugiyo Suryono (27), warga Klego, Ngempon, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang. Bahkan, pada Oktober 2013 akan melangsungkan pernikahan. Dengan peristiwa tragis ini, akhirnya gagal sudah pernikahan yang telah dipersiapkan oleh kedua pihak.
Sementara itu, saat ditemui Harsem Sugiyo Suryono mengaku sangat terpukul oleh tewasnya sang pacar. Terakhir pada Kamis (25/7) malam, keduanya jalan-jalan di Goa Maria Kerep Ambarawa. Malam itu, menurut Sugiyo, Asriyati ceria dan tidak tampak punya masalah.
“Dua kali saya mengajaknya pulang, tapi dia masih belum mau. Namun, setelah larut malam, baru dia mengajak pulang dan saya antarkan hingga rumahnya. Asriyati itu baik, ramah, dan supel,” kata Sugiyo dengan mata sembab, didampingi beberapa kerabat.
Kapolres Semarang AKBP Augustinus Berlianto Pangaribuan melalui Kasat Reskrim AKP Pahala Martua Nababan kepada wartawan membenarkan adanya dugaan pembunuhan terhadap Asriyati. “Kami masih melakukan penyelidikan dan meminta keterangan beberapa saksi,” tandasnya. (hes/rif)
Keterangan yang dihimpun dari lokasi penemuan mayat wanita menyebutkan, pertama kali yang menemukan mayat adalah Rusyadi (30), kakak kandung korban. Sebelum mayat ditemukan, di dalam rumah ada bau busuk menyengat. Lalu Rusyadi mencari asal bau busuk tersebut hingga kamar korban. Di sana, bau menyengat makin menjadi-jadi. Begitu kolong tempat tidur dari kayu itu ditengok, bukan main terkejutnya Rusyadi sebab di situ tergeletak mayat wanita yang kemudian diketahui adalah adik kandungnya sendiri.
Saat ditemukan sekitar pukul 19.00 itu, tubuh korban berlumuran darah. Tubuhnya juga lebam-lebam. Akhirnya penemuan ini diberitahukan kepada sanak saudara maupun perangkat desa, lalu dilaporkan ke Polsek Bawen hingga diteruskan ke Polres Semarang.
Rusayadi mengisahkan dengan terbata-bata, adik kandungnya yang bekerja di PT Aracon Karangjati itu menghilang sejak Jumat (26/7) lalu, membawa serta motor Yamaha Mio nopol H 2729 RV. Meski Asriyati ditemukan, tapi motornya kini tidak kelihatan lagi.
Keluarga pun curiga, terlebih saat dihubungi melalui ponselnya, Asriyati juga tidak merespon. Atas kehilangan itu, Rusyadi melaporkannya ke Polsek Bawen.
Kematian tidak wajar bungsu pasangan Kasipan dan Suyami ini membuat syok orangtuanya. Suyami langsung pingsan tidak sadarkan diri. Petugas kepolisian yang menerima laporan langsung mendatangi lokasi dan melakukan identifikasi.
Identifikasi dimulai sekitar pukul 19.30 , tapi baru kelar sekitar pukul 23.00. Mayat korban kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Semarang untuk dilakukan otopsi. Isak tangis sanak famili dan tetangga mengiringi mayat korban yang digotong menuju mobil ambulan.
Suryanto (40), seorang kerabat korban mengaku, pada Jumat (26/7) lalu, sebelum sholat Jumat, ada seorang wanita mengaku dari Ungaran mencari korban. Wanita itu juga mengaku sebagai teman kerjanya di PT Aracon.
“Wanita itu memakai helm dan menampakkan wajahnya. Ia hanya mengaku teman kerja Asriyati dan ingin bertemu. Saya tunjukkan rumah Asriyati, dan setelah itu tidak tahu apa yang terjadi,” kata Suryanto.
Beberapa tetangga korban juga menceritakan bahwa Asriyati itu telah bertunangan dengan Sugiyo Suryono (27), warga Klego, Ngempon, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang. Bahkan, pada Oktober 2013 akan melangsungkan pernikahan. Dengan peristiwa tragis ini, akhirnya gagal sudah pernikahan yang telah dipersiapkan oleh kedua pihak.
Sementara itu, saat ditemui Harsem Sugiyo Suryono mengaku sangat terpukul oleh tewasnya sang pacar. Terakhir pada Kamis (25/7) malam, keduanya jalan-jalan di Goa Maria Kerep Ambarawa. Malam itu, menurut Sugiyo, Asriyati ceria dan tidak tampak punya masalah.
“Dua kali saya mengajaknya pulang, tapi dia masih belum mau. Namun, setelah larut malam, baru dia mengajak pulang dan saya antarkan hingga rumahnya. Asriyati itu baik, ramah, dan supel,” kata Sugiyo dengan mata sembab, didampingi beberapa kerabat.
Kapolres Semarang AKBP Augustinus Berlianto Pangaribuan melalui Kasat Reskrim AKP Pahala Martua Nababan kepada wartawan membenarkan adanya dugaan pembunuhan terhadap Asriyati. “Kami masih melakukan penyelidikan dan meminta keterangan beberapa saksi,” tandasnya. (hes/rif)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.