Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Pedagang Kawasan Lopait Panen Pendapatan

Suasana pembeli di kawasan bisnis Lopait Tuntang pada arus balik lebaran, kemarin. HARSEM/HERU SANTOSO
UNGARAN – Lebaran tahun 2013 ini juga membuat para pedagang atau penjual oleh-oleh maupun souvebir dan barang-barang lainnya di sepanjang kawasan Lopait, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang. Pasalnya, sejak dua hari sebelum lebaran, para pemudik yang telah melakukan perjalanan ke kampung halamannya, sengaja mendatangi dan membeli oleh-oleh buat keluarganya di kampung asalnya.

Sayekti (47), warga Kesongo, Tuntang yang memiliki dua kios mengatakan, dirinya sampai hanya libur sehari pada lebaran kedua. Pasalnya, konsumen yang membeli barang-barang yang dijajakannya maupun oleh-oleh dinilainya meningkat. Hal ini jauh berbeda dengan lebaran tahun lalu. Barang-barang yang banyak dibeli konsumen pemudik yang kembali ke Jakarta dan sekitarnya adalah bunga hias, guci, kuda-kudaan maupun tudung saji (tutup nasi di meja makan dari bambu).

Sedangkan untuk makanan yang banyak dibeli konsumen diantaranya krupuk rambak asli Tuntang, krupuk goreng sangan (banyak dibeli dalam keadaan masih mentah), maupun intip aneka rasa. Sebagian besar konsumen mengaku jika setiap mudik lebaran selalu mampir ke Lopait hanya sekedar membeli krupuk rambak Tuntang dan krupuk goreng sangan ini. Pasalnya, di Jakarta maupun daerah lain, sulit mendapatkan rambak Tuntang.
 
Sayekti menambahkan pendapatannya di lebaran kali ini meningkat lebih banyak dibandingkan lebaran tahun lalu. Bahkan, untuk membeli barang lagi masih lebih. Beruntung, dirinya telah memiliki stok lebih yang dibelinya seminggu sebelum lebaran.
 
“Lumayan mas pendapatan kali ini. Hanya saja, saya malu menyebutkan berapa jumlahnya, nanti saya dikira pamer oleh pedagang yang lain disini. Yang jelas bukan hanya saya saja, namun rata-rata pedagang disini pendapatannya meningkat dalam lebaran tahun ini,” tandas ibu tiga orang anak yang asli Kesongo, Tuntang.
 
“Saya setiap mudik ke Sukoharjo, selalu mampir Lopait ini hanya membeli rambak Tuntang. Begitu juga saat balik sekarang ini, selalu membawa puluhan plastik rambak Tuntang. Rasanya gurih dan enak lah dibandingkan dengan rambak yang lain, saya cocok rambak Tuntang ini,” kata Tri Setyaningsih (47) didampingi dua anak gadis dan suaminya yang mengaku akan kembali ke Bogor.
 
Hal senada dikatakan Herliana (56), penduduk asal Nganjuk, Jawa Timur. Bahwa, tiap lebaran jika akan kembali ke Tangerang selalu mampir Lopait dan membeli kuda-kudaan. Pasalnya, kuda-kudaan ini akan dijual lagi di Tangerang, karena meski membeli di pedagang di Lopait ini harganya sudah ada kenaikan jika dibandingkan beli di pembuatnya di Magelang, namun dirinya sudah langganan. Sudah enam tahun dirinya berlangganan membeli kuda-kudaan Tuntang ini. (hes/rif)
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous