Pemerkosa Siswi SMP Ditangkap
Tim Reserse Kriminal Polrestabes Semarang meringkus seorang buron, Yoyok Slamet Abilillah alias Yoyok alias Plowek (19), warga Jalan Sumbermulyo, Jatisari, Mijen. Dia diduga menjadi salah satu pelaku pemerkosaan terhadap seorang siswi salah satu SMP di Kota Semarang, berinisial VK (14) warga Sidodadi, Dudak, Mijen.
Saat itu, VK diperkosa beramai-ramai oleh lima pemuda, termasuk tersangka Yoyok di sebuah kebun dekat makam di daerah Genuk, Mijen, Kota Semarang. Yoyok sendiri telah menjadi buron selama 9 bulan. Selain itu, tiga pelaku lain, yakni Sugiyanto alias Kenthos, Hendra Kuntoro alias Madrud dan Agus Suryanto alias Aceng, juga telah diringkus oleh tim Reskrim Polrestabes Semarang, terlebih dahulu.
Saat ini, para tersangka telah menjalani proses hukum. Sedangkan seorang pelaku lain, beridentitas Hendrik alias Plenthi (18), warga Sumbermulyo RT 03/RW 01 Jatisari, Mijen, masih buron. Hendrik diduga sebagai otak dalam aksi pemerkosaan tersebut.
Yoyok ditangkap di Pabrik Semeru Semarang setelah menjadi buron sejak November 2012 silam. Aksi pemerkosaan itu terjadi pada 25 September 2012. Korbannya adalah seorang siswi salah satu SMP di Kota Semarang, berinisial VK (14) warga Sidodadi, Dudak, Mijen.
Gadis kecil VK ini terpaksa harus menelan "pil pahit" karena mahkota hidupnya direnggut oleh lima pemuda bejat tersebut. VK digilir beramai-ramai di sebuah kebun dekat pemakaman Genuk, Mijen, Kota Semarang. Kasus tersebut dilaporkan kepada pihak kepolisian dengan nomor: LP/1727/IX/2012/Jtg/Restabes tanggal 25 September 2012.
"Awalnya, kami mabuk miras bersama teman-teman. Lalu bertemu korban di jalan. Kami langsung godain dia dan ngajak kenalan," ujar Yoyok.
Setelah lama berbincang, akhirnya korban diajak nongkrong di sebuah kebun dekat makam. Saat itu, korban juga dipaksa menenggak minuman keras. Entah setan apa yang merasuki otak kelima pemuda itu, sebelum akhirnya terbakar birahi. Para pemuda bengis itu mulai memainkan tangan nakalnya terhadap korban. Celakanya, sang korban juga terhanyut dalam permainan berbahaya itu.
"Pertama kali yang melakukan adalah Plenthi. Kalau saya urutan kedua. Setelah saya Agus, kemudian Kenthos dan Hendra," papar Yoyok dalam gelar perkara di Mapolrestabes Semarang, kemarin.
VK yang juga dalam pengaruh miras ini sempat meronta kesakitan. Tapi para pemuda bengal itu tambah beringas. VK pun tak bisa berbuat banyak dan pasrah saat kelimanya menggagahi bergantian. "Iya, kami bergantian," ujarnya.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Elan Subilan mengatakan, masih memburu satu pelaku lain. "Ada lima pelaku, empat diantaranya sudah ditangkap. Sedangkan satu pelaku masih kami kejar," katanya.
Elan menandaskan, kejadian ini akan terus diusut hingga tuntas. Dia berharap, ke depan tidak terulang kasus serupa. "Kami mengimbau agar para orang tua memantau perkembangan pergaulan anak-anaknya. Agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas," katanya.
Hingga saat ini, para tersangka telah ditahan dan akan mengikuti proses hukum lebih lanjut. Mereka terancam Pasal 81 UU RI nomor 23 tahun 2002 tentang persetubuhan dengan anak di bawah umur. (abm/rif)
Saat itu, VK diperkosa beramai-ramai oleh lima pemuda, termasuk tersangka Yoyok di sebuah kebun dekat makam di daerah Genuk, Mijen, Kota Semarang. Yoyok sendiri telah menjadi buron selama 9 bulan. Selain itu, tiga pelaku lain, yakni Sugiyanto alias Kenthos, Hendra Kuntoro alias Madrud dan Agus Suryanto alias Aceng, juga telah diringkus oleh tim Reskrim Polrestabes Semarang, terlebih dahulu.
Saat ini, para tersangka telah menjalani proses hukum. Sedangkan seorang pelaku lain, beridentitas Hendrik alias Plenthi (18), warga Sumbermulyo RT 03/RW 01 Jatisari, Mijen, masih buron. Hendrik diduga sebagai otak dalam aksi pemerkosaan tersebut.
Yoyok ditangkap di Pabrik Semeru Semarang setelah menjadi buron sejak November 2012 silam. Aksi pemerkosaan itu terjadi pada 25 September 2012. Korbannya adalah seorang siswi salah satu SMP di Kota Semarang, berinisial VK (14) warga Sidodadi, Dudak, Mijen.
Gadis kecil VK ini terpaksa harus menelan "pil pahit" karena mahkota hidupnya direnggut oleh lima pemuda bejat tersebut. VK digilir beramai-ramai di sebuah kebun dekat pemakaman Genuk, Mijen, Kota Semarang. Kasus tersebut dilaporkan kepada pihak kepolisian dengan nomor: LP/1727/IX/2012/Jtg/Restabes tanggal 25 September 2012.
"Awalnya, kami mabuk miras bersama teman-teman. Lalu bertemu korban di jalan. Kami langsung godain dia dan ngajak kenalan," ujar Yoyok.
Setelah lama berbincang, akhirnya korban diajak nongkrong di sebuah kebun dekat makam. Saat itu, korban juga dipaksa menenggak minuman keras. Entah setan apa yang merasuki otak kelima pemuda itu, sebelum akhirnya terbakar birahi. Para pemuda bengis itu mulai memainkan tangan nakalnya terhadap korban. Celakanya, sang korban juga terhanyut dalam permainan berbahaya itu.
"Pertama kali yang melakukan adalah Plenthi. Kalau saya urutan kedua. Setelah saya Agus, kemudian Kenthos dan Hendra," papar Yoyok dalam gelar perkara di Mapolrestabes Semarang, kemarin.
VK yang juga dalam pengaruh miras ini sempat meronta kesakitan. Tapi para pemuda bengal itu tambah beringas. VK pun tak bisa berbuat banyak dan pasrah saat kelimanya menggagahi bergantian. "Iya, kami bergantian," ujarnya.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Elan Subilan mengatakan, masih memburu satu pelaku lain. "Ada lima pelaku, empat diantaranya sudah ditangkap. Sedangkan satu pelaku masih kami kejar," katanya.
Elan menandaskan, kejadian ini akan terus diusut hingga tuntas. Dia berharap, ke depan tidak terulang kasus serupa. "Kami mengimbau agar para orang tua memantau perkembangan pergaulan anak-anaknya. Agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas," katanya.
Hingga saat ini, para tersangka telah ditahan dan akan mengikuti proses hukum lebih lanjut. Mereka terancam Pasal 81 UU RI nomor 23 tahun 2002 tentang persetubuhan dengan anak di bawah umur. (abm/rif)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.