Sepakbola Pakai Sarung Kiper Wanita

HARSEM/SUKMAWIJAYA
Kepala Desa Gempolsongo Kecamatan Mijen, Nur Kolin menyerahkan hadiah lomba sepak bola sarung, kemarin.

DEMAK-Berbagai macam cara masyarakat mengungkapkan kegembiraan menyambut 68 tahun HUT Kemerdekaan Indonesia, seperti warga Desa Gempolsongo Kecamatan Mijen, mereka menggelar sepakbola memakai sarung.

Akan menjadi tontonan yang lucu, ketika pesepak bola dengan memakai sarung. Tentunya tak sedikit peserta akan kesrimpet sarung dan terjatuh, ketika terlalu kecang berlari atau menendang bola.
 

“Kami rayakan peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia dengan mengadakan lomba sepakbola memakai sarung,” ungkap Kepala Desa Gempolsongo Kecamatan Mijen, Nur Kolin. Sebelumnya juga digelar lomba untuk anak seperti lomba permainan dan ketangkasan.
 

Lomba sepakbola memakai sarung, selain menjadi ajang tontonan yang menghibur,  sekaligus untuk menjalin kebersamaan dan persatuan antar warga desa.
 

Untuk hadiah, pihaknya menjadi donator  juara I menerima uang tunai Rp 750 ribu, Juara II Rp 500 ribu, dan Juara III Rp 250 ribu.
 

Dalam sepakbola tersebut setiap tim harus memiliki kiper seorang wanita dari ibu-ibu PKK, dibolehkan dua kiper sekaligus menjaga gawang dari serangan lawan. Uniknya, pertandingan harus berhenti ketika muncul suara musik dang dut, dan seluruh peserta harus menjoget bila tidak akan dikenai sanksi tendangan langsung.
 

Sementara warga Desa Gempolsongo, Sukerto (55) mengaku senang mengikuti sepakbola, dia berharap bisa memberi gambaran pada anak-anak muda di desanya.  “Sepakbola bukan untuk gontok-gontokan atau tawuran, namun sebagai seni olahraga,” katanya.
 

Desa Gempolsongo merupakan daerah hasil bumi bawang merah, warga sangat guyup, mereka cenderung saling bahu membahu membangun desanya. (swi/hst)

Newer Post Older Post