Mahasiswa Mesum di Bilik Warnet

Kemarin adalah hari apes bagi sepasang mahasiswa-mahasiswi ini. Baru saja mereka memerosotkan baju, mendadak datang satuan Dalmas Polrestabes Semarang yang langsung meringkus mereka.

Sejumlah warnet dan tempat bermain game online di Kota Semarang , kemarin, dirazia. Seorang mahasiswa kedapatan berduaan dengan kekasihnya di bilik sebuah warnet di Kelurahan Sampangan Kecamatan Gajahmungkur. Petugas memergoki sepasang kekasih itu hendak bermuat tak senonoh. Kalau saja polisi telat memergoki, mungkin mereka sudah berhubungan selayaknya suami istri.

Kepala Satuan Bimbingan Masyarakat Polrestabes Semarang, AKBP I Nengah WD, mengatakan selain bermaksud meminimalisir tawuran pelajar-pelajar yang bolos sekolah, razia kali ini untuk mengecek informasi tentang penyalahgunaan warnet.

"Mahasiswa yang terjaring mengakui warnet yang ditempati sering digunakan untuk mesum. Kalau malam katanya (praktik mesum itu) tambah ramai," kata Nengah.

Informasi dari masyarakat yang diterimanya menyebutkan warnet masih menjadi ajang mesum. Pada warnet yang digunakan mahasiswa itu terdapat bilik dengan tinggi mencapai dua meter dan tertutup. Sehingga sulit diawasi dan dilihat oleh penjaga warnet. Mahasiswa itu akhirnya dilepaskan setelah diberi pengarahan. Sementara seorang pacarnya seorang pekerja juga diminta pulang saat terkena razia.

Nengah telah berkoordinasi dengan Pemkot Semarang melalui Satpol PP untuk memetakan seluruh warnet di Semarang agar pengawasan bisa dilakukan lebih menyeluruh. Pihaknya belum merazia seluruh warnet. Razia difokuskan di daerah perkotaan, sementara wilayah pinggiran belum terkena.

"Kita perlu kontrol juga dari masyarakat agar sama-sama menjaga lingkungan yang kondusif," paparnya.

Razia itu juga menemukan enam pelajar SD yang membolos di sebuah warnet di Jalan Pamularsih. Mereka mengenakan pakaian bebas, tetapi di dalam tas ranselnya ditemukan seragam sekolah. Anak tersebut kemudian diminta kembali ke sekolah.

"Anak-anak itu bolos untuk main game online. Ada juga yang ke warnet untuk menonton film porno," ujar perwira menengah ini. Pelajar yang telah terjaring didata dan dikembalikan ke sekolah. Orang tua pelajar itu juga dipanggil untuk menjemput anaknya. (H74,K44-SMNetwork/rif ).

Newer Post Older Post