Baca Alquran itu "Tombo Ati Nomer Siji"
Tombo ati iku ana lima perkara
Kaping siji maca Quran sak maknane
Kaping pindo sholat wengi lakonana
Kaping telu weteng ira ingkang luwe
Kaping papat dzikir wengi ingkang suwe
Kaping lima wong kang sholeh kumpulana
SYAIR gubahan KH Bisri Mustofa yang diinspirasi gending Dandanggula anggitan Sunan Bonang ini begitu populer didendangkan umat Islam di masjid, langgar atau pondok pesantren.
Jika syair Jawa itu dilagukan dengan bahar (irama) puisi taubat Abu Nawas, terasa sentuhan sastra yang menggetarkan urat syaraf. Jiwa merasakan slentikan nasehat untuk segera ndandani hati yang selama ini kurang terawat.
Ustad Ahmad Riyadin Ibnul Azim dari Ponpes Futuhiyyah Mranggen menyampaikan hal itu dalam acara Pelatihan Tadarus Tombo Ati yang diadakan oleh Remaja Masjid Agung Jateng (RISMA-JT) di ruang seminar MAJT, baru-baru ini.
Kegiatan dalam rangkaian Pesantren Ramadan itu diikuti seratus orang aktivis remaja masjid Kota Semarang dan sekitarnya. Membaca Alquran bersama artinya (sak maknane), kata ustad muda ini, bukan berarti membaca terjemahan Alquran versi Depag. Tetapi membaca lafal Alquran sambil dalam hati meresapi kandungan maknanya.
Jiwa ikut merasakan getaran suara lisan, sehingga orang bisa menangis saat bertadarus.
Untuk bisa melakukan hal itu, lanjutnya, tentu harus dengan ilmu. Otak terlebih dulu harus diinstal pengetahuan tentang bahasa Arab, nahwu shorof, badi’, bayan, ma’ani, balaghoh dan seterusnya. Didasari oleh tajwid dan dilengkapi sastra qiro’ah.
Untuk mencapai ilmu sebanyak itu, ujar dia, paling praktis lewat mondok di pesantren. Karena di pesantrenlah diajarkan sekaligus dilatih cara membaca Alquran dan segala cabang ilmunya.
“Antum yang sekarang ikut pesantren Ramadan ini diharapkan terpancing untuk mondok di pesantren beneran. Biar afdhol, gitu loh,”kelakarnya.
Remaja, terlebih kaum muda zaman sekarang, tutur dia, cenderung jenuh jika diajak membaca terjemahan Alquran. Kalimat di dalam terjemahan itu baku dan monoton. Hanya membaca teks
Indonesia tersebut, bisa membuat orang tidak betah membaca Alquran.
Padahal jika membaca dengan melagukannya, seperti diperintahkan Rasulullah, akan terasa enak di mulut maupun telinga. Yang hanya mendengar pun ikut betah menyimak.
“Jika mendengar qiroah dari ahlinya atau bacaan ayat Alquran dari kiai, kita terasa larut dalam alunan suaranya. Nah, jika kita sendiri yang melakukan, betapa sehatnya jiwa kita. Itulah tombo ati nomor siji (obat jiwa nomor satu),” tandas mahasiswa Universitas Wahid Hasyim ini.
Apabila remaja bisa membaca Alquran beserta artinya, yaitu melantunkan qiroah dengan meresapi makna ayatnya, dipastikan ia akan punya pengendalian diri yang hebat. Punya rem yang pakem di tengah situasi apapun juga. Karena hatinya dipenuhi keimanan. Seluruh sel syarafnya dialiri ruh ilahi yang suci.
Berikutnya, perlu ditingkatkan dengan tadabbur (merenungi sepenuh pikir) lalu muhasabah (instropeksi dan evaluasi masa lalu). (ichwan_harian semarang)
___________
Dipersilahkan mengcopy dan menyebarluaskan artikel pada blog ini dengan tujuan untuk kemaslahatan bersama dan bukan untuk disalahgunakan. Namun perlu diingat, wajib menyertakan sumber blog ini yaitu http://hariansemarangbanget.blogspot.com. (terima kasih).
Kaping siji maca Quran sak maknane
Kaping pindo sholat wengi lakonana
Kaping telu weteng ira ingkang luwe
Kaping papat dzikir wengi ingkang suwe
Kaping lima wong kang sholeh kumpulana
SYAIR gubahan KH Bisri Mustofa yang diinspirasi gending Dandanggula anggitan Sunan Bonang ini begitu populer didendangkan umat Islam di masjid, langgar atau pondok pesantren.
Jika syair Jawa itu dilagukan dengan bahar (irama) puisi taubat Abu Nawas, terasa sentuhan sastra yang menggetarkan urat syaraf. Jiwa merasakan slentikan nasehat untuk segera ndandani hati yang selama ini kurang terawat.
Ustad Ahmad Riyadin Ibnul Azim dari Ponpes Futuhiyyah Mranggen menyampaikan hal itu dalam acara Pelatihan Tadarus Tombo Ati yang diadakan oleh Remaja Masjid Agung Jateng (RISMA-JT) di ruang seminar MAJT, baru-baru ini.
Kegiatan dalam rangkaian Pesantren Ramadan itu diikuti seratus orang aktivis remaja masjid Kota Semarang dan sekitarnya. Membaca Alquran bersama artinya (sak maknane), kata ustad muda ini, bukan berarti membaca terjemahan Alquran versi Depag. Tetapi membaca lafal Alquran sambil dalam hati meresapi kandungan maknanya.
Jiwa ikut merasakan getaran suara lisan, sehingga orang bisa menangis saat bertadarus.
Untuk bisa melakukan hal itu, lanjutnya, tentu harus dengan ilmu. Otak terlebih dulu harus diinstal pengetahuan tentang bahasa Arab, nahwu shorof, badi’, bayan, ma’ani, balaghoh dan seterusnya. Didasari oleh tajwid dan dilengkapi sastra qiro’ah.
Untuk mencapai ilmu sebanyak itu, ujar dia, paling praktis lewat mondok di pesantren. Karena di pesantrenlah diajarkan sekaligus dilatih cara membaca Alquran dan segala cabang ilmunya.
“Antum yang sekarang ikut pesantren Ramadan ini diharapkan terpancing untuk mondok di pesantren beneran. Biar afdhol, gitu loh,”kelakarnya.
Remaja, terlebih kaum muda zaman sekarang, tutur dia, cenderung jenuh jika diajak membaca terjemahan Alquran. Kalimat di dalam terjemahan itu baku dan monoton. Hanya membaca teks
Indonesia tersebut, bisa membuat orang tidak betah membaca Alquran.
Padahal jika membaca dengan melagukannya, seperti diperintahkan Rasulullah, akan terasa enak di mulut maupun telinga. Yang hanya mendengar pun ikut betah menyimak.
“Jika mendengar qiroah dari ahlinya atau bacaan ayat Alquran dari kiai, kita terasa larut dalam alunan suaranya. Nah, jika kita sendiri yang melakukan, betapa sehatnya jiwa kita. Itulah tombo ati nomor siji (obat jiwa nomor satu),” tandas mahasiswa Universitas Wahid Hasyim ini.
Apabila remaja bisa membaca Alquran beserta artinya, yaitu melantunkan qiroah dengan meresapi makna ayatnya, dipastikan ia akan punya pengendalian diri yang hebat. Punya rem yang pakem di tengah situasi apapun juga. Karena hatinya dipenuhi keimanan. Seluruh sel syarafnya dialiri ruh ilahi yang suci.
Berikutnya, perlu ditingkatkan dengan tadabbur (merenungi sepenuh pikir) lalu muhasabah (instropeksi dan evaluasi masa lalu). (ichwan_harian semarang)
___________
Dipersilahkan mengcopy dan menyebarluaskan artikel pada blog ini dengan tujuan untuk kemaslahatan bersama dan bukan untuk disalahgunakan. Namun perlu diingat, wajib menyertakan sumber blog ini yaitu http://hariansemarangbanget.blogspot.com. (terima kasih).
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.