Nasib Istri, Sudah Dimadu Dipukuli Lagi
DEMI anak, apapun akan dilakukan oleh orangtua. Tak peduli cibiran, cacian dan makian dari orang lain. Yang penting anak bisa bahagia. Bahkan sekali pun harus dimadu dan berbagi cinta dengan wanita lain. Pilihan itulah yang diambil Aryati (42), warga Semarang Timur.
Meski Jansen (52) suaminya memiliki wanita idaman lain, ia tetap tak mau cerai. Semua itu demi ketiga anaknya yang saat ini tengah beranjak dewasa.
Belum lama ini ia datang ke Polwiltabes Semarang untuk melaporkan penganiayaan yang dilakukan suaminya. “Saya hanya ingin memberi pelajaran pada suami saya biar dia tidak semena-mena memukuli saya,“ katanya. Tampak jelas luka lebam di mata dan pipi kiri wanita yang mulai terlihat keriput itu.
Aryati bertutur, perlakuan kasar tersebut adalah yang kesekian kali yang dilakukan suaminya. Terlebih sejak kehadiran orang ketiga, sekitar delapan tahun silam. “Saya tahu kalau suami saya punya wanita simpanan. Bahkan sampai punya anak dengan simpanannya itu,“ terangnya. Semua itu coba disikapinya dengan sabar. Ia juga sadar, sebagai pengembang yang setiap saat bisa berpindah antarkota, suaminya sangat mungkin untuk selingkuh.‘‘Saya tidak ingin cerai. Tapi tolong, anak-anak juga tetap diberi nafkah,“ ujarnya. Apalagi anak bungsunya yang baru kelas dua SMA, tentunya membutuhkan biaya yang besar untuk menunjang pendidikannya.
Aryati pun seolah sudah menutup mata dengan segala kelakuan suaminya. Termasuk kegemarannya main perempuan. Baginya, asal anak-anaknya tidak sampai telantar, dia bisa menerima. Bukan itu saja, ia juga terbiasa menerima perlakuan kasar dari sang suami. “Sudah sangat sering,” akunya.
Seperti saat Aryati memberitahu suaminya perihal SMS dari wanita simpanannya. Ternyata justru memancing amarah dari lelaki yang sudah 20 tahun lebih hidup bersamanya tersebut. Hingga akhirnya berujung pada penganiayaan terhadap dirinya.
Sebenarnya, Aryati tak mempersoalkan suaminya memiliki wanita simpanan. Ia hanya ingin anaknya tetap diberi nafkah.
Meski Jansen (52) suaminya memiliki wanita idaman lain, ia tetap tak mau cerai. Semua itu demi ketiga anaknya yang saat ini tengah beranjak dewasa.
Belum lama ini ia datang ke Polwiltabes Semarang untuk melaporkan penganiayaan yang dilakukan suaminya. “Saya hanya ingin memberi pelajaran pada suami saya biar dia tidak semena-mena memukuli saya,“ katanya. Tampak jelas luka lebam di mata dan pipi kiri wanita yang mulai terlihat keriput itu.
Aryati bertutur, perlakuan kasar tersebut adalah yang kesekian kali yang dilakukan suaminya. Terlebih sejak kehadiran orang ketiga, sekitar delapan tahun silam. “Saya tahu kalau suami saya punya wanita simpanan. Bahkan sampai punya anak dengan simpanannya itu,“ terangnya. Semua itu coba disikapinya dengan sabar. Ia juga sadar, sebagai pengembang yang setiap saat bisa berpindah antarkota, suaminya sangat mungkin untuk selingkuh.‘‘Saya tidak ingin cerai. Tapi tolong, anak-anak juga tetap diberi nafkah,“ ujarnya. Apalagi anak bungsunya yang baru kelas dua SMA, tentunya membutuhkan biaya yang besar untuk menunjang pendidikannya.
Aryati pun seolah sudah menutup mata dengan segala kelakuan suaminya. Termasuk kegemarannya main perempuan. Baginya, asal anak-anaknya tidak sampai telantar, dia bisa menerima. Bukan itu saja, ia juga terbiasa menerima perlakuan kasar dari sang suami. “Sudah sangat sering,” akunya.
Seperti saat Aryati memberitahu suaminya perihal SMS dari wanita simpanannya. Ternyata justru memancing amarah dari lelaki yang sudah 20 tahun lebih hidup bersamanya tersebut. Hingga akhirnya berujung pada penganiayaan terhadap dirinya.
Sebenarnya, Aryati tak mempersoalkan suaminya memiliki wanita simpanan. Ia hanya ingin anaknya tetap diberi nafkah.
“Ini sudah satu tahun lebih tidak pernah memberi nafkah. Kalau saya sendiri tidak masalah, tapi biaya untuk anak-anak yang lebih penting,” katanya. Sayang, tak semua anakanaknya berada di pihaknya.
Anak sulungnya justru berada di pihak suaminya. Itulah risiko dari ketidakharmonisan di dalam rumah tangga. Anak juga yang menjadi korbannya. (tri - harian semarang)
___________
Dipersilahkan jika ingin mengcopy dan menyebarluaskan artikel pada blog ini dengan tujuan untuk kemaslahatan bersama dan bukan untuk disalahgunakan. Namun perlu diingat, wajib menyertakan sumber blog ini http://hariansemarangbanget.blogspot.com. (terima kasih).
Anak sulungnya justru berada di pihak suaminya. Itulah risiko dari ketidakharmonisan di dalam rumah tangga. Anak juga yang menjadi korbannya. (tri - harian semarang)
___________
Dipersilahkan jika ingin mengcopy dan menyebarluaskan artikel pada blog ini dengan tujuan untuk kemaslahatan bersama dan bukan untuk disalahgunakan. Namun perlu diingat, wajib menyertakan sumber blog ini http://hariansemarangbanget.blogspot.com. (terima kasih).
Labels
Romantika
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.