Pimpinan Komisi Terbentuk
PROSES pembentukan Pimpinan Komisi DPRD Kota Semarang dalam sidang paripurna, kemarin berjalan sangat alot. Tidak berhasilnya lobi untuk bagi-bagi kekuasaan yang dilakukan antarpimpinan fraksi membuat sidang dihujani interupsi dan terpaksa diskors berkali-kali, sampai akhirnya dewan pecah menjadi dua kubu. Sidang pun berhasil membentuk susunan pimpinan komisi tanpa melibatkan Fraksi PAN, Gerindra dan Golkar.
Keputusan ini menimbulkan kericuhan dua kubu. Kubu Fraksi Demokrat, PKS dan PDIP melakukan sidang penyusunan pimpinan komisi di ruang terpisah, semenara kubu PAN, Golkar dan Gerindra masih tetap berada di ruang sidang paripurna.
Kubu PAN, Gerindra, dan Golkar menganggap keputusan sidang ini cacat hukum. Penilaian ini diperkuat dengan tidak bersedianya Wakil Ketua Dewan Sriyono untuk memimpin rapat penyusunan pimpinan komisi. Bahkan menurutnya, keputusan ini tidak proporsional. Sriyono sendiri mengaku lebih mendukung kubu PAN, Gerindra dan Golkar, dan memina agar sidang paripurna dikembalikan untuk mencari kata mufakat yang tidak merugikan kedua belah pihak.
Suasana sidang paripurna makin tidak menentu, namun akhirnya sidang penyusunan pimpinan komisi tetap dilanjutkan tanpa melibatkan Fraksi PAN, Golkar, dan Gerindra. Sidang itu juga berhasil memutuskan susunan pimpinan komisi.
Komisi A Ketua Didik Marsudi (Demokrat), Wakil Ketua Novriadi (Demokrat) dan Sekretaris Bambang Sutrisno (PDIP).
Kubu PAN, Gerindra, dan Golkar menganggap keputusan sidang ini cacat hukum. Penilaian ini diperkuat dengan tidak bersedianya Wakil Ketua Dewan Sriyono untuk memimpin rapat penyusunan pimpinan komisi. Bahkan menurutnya, keputusan ini tidak proporsional. Sriyono sendiri mengaku lebih mendukung kubu PAN, Gerindra dan Golkar, dan memina agar sidang paripurna dikembalikan untuk mencari kata mufakat yang tidak merugikan kedua belah pihak.
Suasana sidang paripurna makin tidak menentu, namun akhirnya sidang penyusunan pimpinan komisi tetap dilanjutkan tanpa melibatkan Fraksi PAN, Golkar, dan Gerindra. Sidang itu juga berhasil memutuskan susunan pimpinan komisi.
Komisi A Ketua Didik Marsudi (Demokrat), Wakil Ketua Novriadi (Demokrat) dan Sekretaris Bambang Sutrisno (PDIP).
Komisi B Ketua Ari Purbono (PKS), Wakil Ketua Tony Prayogo (Demokrat), Sekretaris Meidiana Koswara (PDIP). Komisi C Ketua Zulkarnaeni (Demokrat), Wakil Ketua Agung Budi Margono (PKS), Sekretaris Kadarlusman (PDIP). Sedang Komisi D Ketua Supriyadi (PDIP), Wakil Ketua Johan Rifai (PKS), dan Sekretaris Fajar Adi (Demokrat).
Sebelumnya, ketakutan Fraksi Golkar, PAN dan Gerindra tidak mendapatkan jatah pimpinan komisi, membuat ketiganya melakukan penumpukan anggota fraksi di komisi yang awalnya tidak diperebutkan Demokrat, PDIP dan PKS. Peta pun berubah. Jika sebelumnya Komisi A dan C yang menjadi rebutan, menjelang malam hari, ganti kursi pimpinan Komisi B dan D yang diperebutkan.
Padahal, ketika sidang baru dimulai, masing-masing fraksi kecuali PDIP menumpuk komposisi anggotanya di Komisi A dan C. Tak ayal, komposisi penempatan anggota fraksi di komisi pun tak sebanding. 22 anggota dewan dari sejumlah fraksi menumpuk di Komisi A. Begitu pula Komisi C yang ditempati sekitar 17 anggota. Jumlah ini tidak sebanding lantaran di Komisi B dan D, masing-masing hanya ditempati tiga anggota dewan.
Tidak proporsionalnya penempatan anggota fraksi di komisikomisi ini pun menjadikan sidang ditunda. Masing-masing fraksi diminta untuk menempatkan anggotanya secara merata di masing-masing komisi, sesuai dengan pasal 51 ayat (3) Tata Tertib DPRD.
Seusai pimpinan sidang Rudi Nurrahmat mencabut skors, Plt Sekwan Ngartiyono pun membacakan komposisi penempatan anggota fraksi di komisi yang terbaru. Hasilnya cukup mengagetkan. Koalisi Fraksi Golkar, PAN dan Gerindra ganti memboyong seluruh anggotanya untuk menempati komposisi Komisi B dan D.
Sidang kembali deadlock. Koalisi Demokrat, PDIP dan PKS tidak menyetujui komposisi terbaru yang dihadirkan Golkar, PAN dan Gerindra. Voting kembali dilakukan dan meminta agar Golkar, PAN dan Gerindra menempatkan anggotanya secara proporsional di komisi-komisi. Dan tidak melakukan penumpukan anggota di Komisi B dan D.
Preseden Buruk
Menurut anggota Fraksi PAN dari unsur PPP, AY Sujiyanto, berlarutlarutnya pembahasan pembentukan komisi kali ini, menjadi preseden buruk dalam sejarah pembentukan komisi di DPRD Kota Semarang. “Sejak menjadi Anggota DPRD Kota Semarang selama empat periode, baru kali ini proses pembentukan komisi-komisi berjalan alot. Masing-masing fraksi sepertinya ndak mau melakukan lobilobi yang baik,” ujarnya.
Ketua Fraksi Golkar Bambang Raya Saputra mensinyalir, ada upaya dari fraksi lain yang menghendaki agar pihaknya bersama dengan PAN dan Gerindra tidak mendapatkan satupun jatah pimpinan. Kata dia, fraksi yang tidak menginginkan agar Golkar, PAN dan Gerindra tidak kebagian jatah pimpinan komisi adalah Demokrat.
Ia menyadari, penumpukan anggota di salah satu komisi yang terjadi kali ini, tidak sebagaimana biasanya yang mengupayakan kebersamaan. (abas/puji_harian semarang)
___________
Dipersilahkan jika ingin mengcopy dan menyebarluaskan artikel pada blog ini dengan tujuan untuk kemaslahatan bersama dan bukan untuk disalahgunakan. Namun perlu diingat, wajib menyertakan sumber blog ini http://hariansemarangbanget.blogspot.com. (terima kasih).
Sebelumnya, ketakutan Fraksi Golkar, PAN dan Gerindra tidak mendapatkan jatah pimpinan komisi, membuat ketiganya melakukan penumpukan anggota fraksi di komisi yang awalnya tidak diperebutkan Demokrat, PDIP dan PKS. Peta pun berubah. Jika sebelumnya Komisi A dan C yang menjadi rebutan, menjelang malam hari, ganti kursi pimpinan Komisi B dan D yang diperebutkan.
Padahal, ketika sidang baru dimulai, masing-masing fraksi kecuali PDIP menumpuk komposisi anggotanya di Komisi A dan C. Tak ayal, komposisi penempatan anggota fraksi di komisi pun tak sebanding. 22 anggota dewan dari sejumlah fraksi menumpuk di Komisi A. Begitu pula Komisi C yang ditempati sekitar 17 anggota. Jumlah ini tidak sebanding lantaran di Komisi B dan D, masing-masing hanya ditempati tiga anggota dewan.
Tidak proporsionalnya penempatan anggota fraksi di komisikomisi ini pun menjadikan sidang ditunda. Masing-masing fraksi diminta untuk menempatkan anggotanya secara merata di masing-masing komisi, sesuai dengan pasal 51 ayat (3) Tata Tertib DPRD.
Seusai pimpinan sidang Rudi Nurrahmat mencabut skors, Plt Sekwan Ngartiyono pun membacakan komposisi penempatan anggota fraksi di komisi yang terbaru. Hasilnya cukup mengagetkan. Koalisi Fraksi Golkar, PAN dan Gerindra ganti memboyong seluruh anggotanya untuk menempati komposisi Komisi B dan D.
Sidang kembali deadlock. Koalisi Demokrat, PDIP dan PKS tidak menyetujui komposisi terbaru yang dihadirkan Golkar, PAN dan Gerindra. Voting kembali dilakukan dan meminta agar Golkar, PAN dan Gerindra menempatkan anggotanya secara proporsional di komisi-komisi. Dan tidak melakukan penumpukan anggota di Komisi B dan D.
Preseden Buruk
Menurut anggota Fraksi PAN dari unsur PPP, AY Sujiyanto, berlarutlarutnya pembahasan pembentukan komisi kali ini, menjadi preseden buruk dalam sejarah pembentukan komisi di DPRD Kota Semarang. “Sejak menjadi Anggota DPRD Kota Semarang selama empat periode, baru kali ini proses pembentukan komisi-komisi berjalan alot. Masing-masing fraksi sepertinya ndak mau melakukan lobilobi yang baik,” ujarnya.
Ketua Fraksi Golkar Bambang Raya Saputra mensinyalir, ada upaya dari fraksi lain yang menghendaki agar pihaknya bersama dengan PAN dan Gerindra tidak mendapatkan satupun jatah pimpinan. Kata dia, fraksi yang tidak menginginkan agar Golkar, PAN dan Gerindra tidak kebagian jatah pimpinan komisi adalah Demokrat.
Ia menyadari, penumpukan anggota di salah satu komisi yang terjadi kali ini, tidak sebagaimana biasanya yang mengupayakan kebersamaan. (abas/puji_harian semarang)
___________
Dipersilahkan jika ingin mengcopy dan menyebarluaskan artikel pada blog ini dengan tujuan untuk kemaslahatan bersama dan bukan untuk disalahgunakan. Namun perlu diingat, wajib menyertakan sumber blog ini http://hariansemarangbanget.blogspot.com. (terima kasih).
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.