Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Tugu Muda ”Hujan Meriam”

KAWASAN Tugu Muda tadi malam (14 Oktober 2009) dihujani meriam. Satu peleton pasukan Brimob menggempur kawasan itu menggunakan meriam. Raungan sirine dan lampu yang padam membuat seuasana tambah mencekam.

Penyerbuan itu pun dibalas dengan rentetan tembakan dari pasukan Batalyon Artileri Pertahanan Udara Sedang (Arhanudse) 15 Semarang. Namun sekitar 10 pertempuran yang berkecamuk itu diakhiri dengan gemuruh tepuk tangan penonton. Sebab peristiwa itu hanyalah sebuah fragmen dari peristiwa 59 tahun silam, yaitu pertempuran lima hari di Semarang.

Fragmen yang dibacakan budayawan Sukirno itu menjadi acara yang dinanti-nanti ribuan orang yang menyaksikan upacara Peringatan Pertempuran Lima Hari di Semarang, yang diselenggarakan di kawasan bundaran Tugu Muda Semarang.

Bagi warga Semarang, pertempuran lima hari merupakan momentum yang selalu dikenang. Lawang Sewu dan Gereja Randusari menjadi saksi perang tak seimbang antara pejuang dengan tentara Jepang.

Menurut Perwira Upacara Kap Inf Suparno dari Kodim 0733/BS, perang itu memang terjadi 59 tahun silam. Kala itu tentara Jepang menangkap polisi yang menjaga tandon air Wungkal. Di markas Kidobutai Jatingaleh, polisi tersebut disiksa. Peristiwa itu memicu perang di sekitar Lawang Sewu yang kala itu merupakan markas tentara Jepang.

Bersenjatakan tekad dan bambu runcing, mereka melawan tentara Dai Nipon yang bersenjata lengkap. Satu demi satu pemuda pun berguguran. Darahnya menetes membasahi ibu pertiwi. Menjadi bukti pengorbanan terhadap bangsa dan negara.

Diguyur Gerimis
Upacara dimulai sekitar pukul 18.45 dengan inspektur upacara Pangdam IV Diponegoro Mayjend TNI Haryadi Soetanto. Hadir dalam kegiatan itu, antara lain Muspida Jateng, Muspida Kota Semarang, veteran, dan sejumlah pejabat di jajaran Pemprov dan Pemkot. Bertindak sebagai komandan upacara Kap Inf Widi Prasetijono, Danyonif 400 Raider. Sedangkan peserta antara lain berasal dari berbagai kesatuan TNI, Polri, Satgas Parpol, OKP, Pramuka, pelajar, Hansip, dan Korpri. Upacara hidmat itu disaksikan ribuan warga Semarang.

Fragmen pertempuran dimulai saat lampu dipadamkan. Kemudian terdengar rentetan meriam dan berpeluru hampa yang ditembakkan bersamaan dengan pemadaman lampu dan rentetan meriam serta tembakan senjata. Sebelum itu dibacakan nukilan sejarah oleh Sukirno.

Jalannya upacara sempat “diramaikan” gerimis yang mengguyur Kota Semarang sejak pukul 18.30. Namun hal itu tak mengganggu kekhidmatan upacara. Sebagian penonton memilih bertahan di tengah guyuran hujan. Sebagian berteduh di tenda-tenda yang diperuntukkan bagi tamu undangan.

Rangkaian acara itu diakhiri pemotongan tumpeng oleh Gubernur Bibit Waluyo untuk diberikan kepada para veteran. Selanjutnya diadakan makan bersama oleh semua peserta upacara. (panji_harian semarang)

___________
Dipersilahkan jika ingin mengcopy dan menyebarluaskan artikel pada blog ini dengan tujuan untuk kemaslahatan bersama dan bukan untuk disalahgunakan. Namun perlu diingat, wajib menyertakan sumber blog ini
http://hariansemarangbanget.blogspot.com. (terima kasih).
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous