Kecamatan Semarang Barat
Diminta Bangun Posko Banjir
Memasuki musim penghujan ini masyarakat diharapkan waspada kemungkinan terburuk yang terjadi, seperti tanah longsor dan banjir. Hal itu diinstruksikan Kukuh Sudarmanto, Camat Semarang Barat.
Tak ada capeknya Kukuh meng ingatkan warganya agar melakukan tindakan antisipasi untuk meminimalisir dampak dari musim hujan. “Di sini ada 16 kelurahan. Sesuai instruksi Pak Wali, yang kita lanjutkan lagi ke kelurahan sampai ke tingkat RT/RW, warga diminta bersiaga dan membangun posko,” ungkap Kukuh, mantan Camat Tugu ini ramah.
Seperti biasanya ketika hujan turun, air mulai menggenangi daerahdaerah yang rendah dan tidak memiliki drainase yang baik, serta daerah yang tidak memiliki cekungan dan resapan air yang bagus.
Akibatnya, di musim hujan biasanya di wilayah Semarang Barat selalu terjadi longsor dan banjir, dua hal inilah yang sangat di waspadai selama musim hujan.
“Di sini ada beberapa titik rawan longsor dan banjir, seperti Ngemplak Simongan, Manyaran, Gisik Drono, dan Kembang Arum. Sedangkan yang rawan banjir daerah Karang Ayu, Tawang Mas, Tawang Sari, Cabean, Bojong Salaman, Salaman Mloyo, dan Krobokan,” jelas Kukuh, kala memberikan bantuan kepada korban angin puting beliung di Kelurahan Karang Ayu beberapa waktu lalu.
Kerja Bakti
Langkah bijak yang sudah dilakukan warga Semarang Barat untuk sementara kerja bakti membersihkan saluran air dan sampahsampah, serta pengerukan selokan dengan menggunakan alat berat bego (backhoe) di Jalan Ronggolawe.
“Ini dilakukan untuk melancarkan arus air. Kita agendakan agar semua kelurahan melakukan bersihbersih juga,” ungkap Kukuh yang rajin melakukan keliling kampung bersama stafnya.
Satu Meter
Diungkapkan Kukuh, banjir terparah yang pernah melanda wilayahnya mencapai satu meter yang terjadi di Tawang Mas dan Tawang Sari,berupa banjir kiriman. Karena itulah Kukuh mengajak lurahlurah, staf dan tokoh masyarakat serta warga untuk peduli dengan lingkungan.
“Ini tanggungjawab dan tugas kita, minimal lingkungan rumah sendiri dibersihkan. Kalau ada got mampet dibersihkan, sampah-sampah dibuang di tempat sampah, kalau bisa menanam pohon di
lingkungannya,” saran Kukuh kepada warganya.
“Untuk posko utamanya di kecamatan, namun di kelurahan juga dibentuk posko, menyiapkan dapur umum dan piranti logistik, sehingga jika terjadi bencana, baik posko, dapur umum, maupun logistik sudah siap,” ungkapnya.
Hal itu dilakukan, agar warga tidak terlalu kesulitan mencari posko, dapur umum, maupun logistik bila ada bencana.
“Semuanya sudah disosialisasikan kepada semua warga,” ungkapnya, yang berharap warganya bisa terlindungi selama musim hujan melanda.
Tak lupa juga Kukuh melakukan koordinasi dengan dinas terkait seperti pemadam kebakaran dan juga berkoordinasi dengan PKK Kecamatan dan kelurahan.
“Kalau yang masak tentunya nanti ibu-ibu PKK. Anak-anak muda juga kita minta untuk tanggap
bahaya,” ungkap Kukuh. (lissa-harian semarang)
___________
Dipersilahkan jika ingin mengcopy dan menyebarluaskan artikel pada blog ini dengan tujuan untuk kemaslahatan bersama dan bukan untuk disalahgunakan. Namun perlu diingat, wajib menyertakan penulis/sumber blog ini http://hariansemarangbanget.blogspot.com. (terima kasih).
Seperti biasanya ketika hujan turun, air mulai menggenangi daerahdaerah yang rendah dan tidak memiliki drainase yang baik, serta daerah yang tidak memiliki cekungan dan resapan air yang bagus.
Akibatnya, di musim hujan biasanya di wilayah Semarang Barat selalu terjadi longsor dan banjir, dua hal inilah yang sangat di waspadai selama musim hujan.
“Di sini ada beberapa titik rawan longsor dan banjir, seperti Ngemplak Simongan, Manyaran, Gisik Drono, dan Kembang Arum. Sedangkan yang rawan banjir daerah Karang Ayu, Tawang Mas, Tawang Sari, Cabean, Bojong Salaman, Salaman Mloyo, dan Krobokan,” jelas Kukuh, kala memberikan bantuan kepada korban angin puting beliung di Kelurahan Karang Ayu beberapa waktu lalu.
Kerja Bakti
Langkah bijak yang sudah dilakukan warga Semarang Barat untuk sementara kerja bakti membersihkan saluran air dan sampahsampah, serta pengerukan selokan dengan menggunakan alat berat bego (backhoe) di Jalan Ronggolawe.
“Ini dilakukan untuk melancarkan arus air. Kita agendakan agar semua kelurahan melakukan bersihbersih juga,” ungkap Kukuh yang rajin melakukan keliling kampung bersama stafnya.
Satu Meter
Diungkapkan Kukuh, banjir terparah yang pernah melanda wilayahnya mencapai satu meter yang terjadi di Tawang Mas dan Tawang Sari,berupa banjir kiriman. Karena itulah Kukuh mengajak lurahlurah, staf dan tokoh masyarakat serta warga untuk peduli dengan lingkungan.
“Ini tanggungjawab dan tugas kita, minimal lingkungan rumah sendiri dibersihkan. Kalau ada got mampet dibersihkan, sampah-sampah dibuang di tempat sampah, kalau bisa menanam pohon di
lingkungannya,” saran Kukuh kepada warganya.
“Untuk posko utamanya di kecamatan, namun di kelurahan juga dibentuk posko, menyiapkan dapur umum dan piranti logistik, sehingga jika terjadi bencana, baik posko, dapur umum, maupun logistik sudah siap,” ungkapnya.
Hal itu dilakukan, agar warga tidak terlalu kesulitan mencari posko, dapur umum, maupun logistik bila ada bencana.
“Semuanya sudah disosialisasikan kepada semua warga,” ungkapnya, yang berharap warganya bisa terlindungi selama musim hujan melanda.
Tak lupa juga Kukuh melakukan koordinasi dengan dinas terkait seperti pemadam kebakaran dan juga berkoordinasi dengan PKK Kecamatan dan kelurahan.
“Kalau yang masak tentunya nanti ibu-ibu PKK. Anak-anak muda juga kita minta untuk tanggap
bahaya,” ungkap Kukuh. (lissa-harian semarang)
___________
Dipersilahkan jika ingin mengcopy dan menyebarluaskan artikel pada blog ini dengan tujuan untuk kemaslahatan bersama dan bukan untuk disalahgunakan. Namun perlu diingat, wajib menyertakan penulis/sumber blog ini http://hariansemarangbanget.blogspot.com. (terima kasih).
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.