Kecamatan Semarang Selatan

Bangun Rumah, Wajib Buat Sumur Resapan

Pembuatan sumur resapan sebetulnya tidak hanya di kala musim hujan saja. Sejatinya program sumur resapan ini sudah merupakan program pemerintah beberapa tahun lalu, tepatnya tahun 2004. Hanya saja karena keterbatasan lahan, sedikit warga yang mengindahkan program tersebut.

Hal itu menjadi salah satu kekhawatiran Anton Siswantono, Plh Camat Semarang Selatan, mengingat menipisnya persediaan bersih yang berasal dari dalam tanah. Pada hal untuk mendapatkan IMB harus disertai perjanjian membuat sumur resapan, tetapi masyarakat sedikit sekali yang mematuhi peraturan itu. “Seharusnya setiap rumah memiliki sumur resapan,
minimal 1 meter lah, ini kan juga manfaatnya untuk warga sendiri,” ungkap Sekcam Semarang Selatan itu.

Dengan adanya sumur resapan di sekitar rumah bisa membantu warga mendapatkan air dengan mudah. “Adanya sumur resapan di sekitar rumah, mungkin bisa menjadi solusi mendapatkan air bersih di tengah polusi, yang pada akhirnya diharapkan bisa mengurangi banjir,” ungkap Anton.

Karena itulah pemerintah mulai menekankan lagi kepada setiap pengembang yang ingin membangun kompleks perumahan baru untuk membuat sumur resapan. “Pak Wali masih selalu mengingatkan agar program sumur resapan ini berjalan dengan baik. Kalau ada warga yang membangun rumah baru, wajib membuat sumur resapan, ini demi lingkungan kita,” ungkapnya.

Pompa Penyedot
Semarang Selatan berada di posisi cekungan, sehingga mendapatkan bantuan pompa untuk menyedot air yang tergenang. Pompa itu di Jalan Manggis, Lamper Lor, dan untuk selangnya juga sudah diperbesar, jadi nanti kita akan pergunakan pompa itu untuk menyedot air,” ungkap Anton, yang rajin meninjau wilayahnya.

Memasuki musim hujan ini, semua warga diinstruksikan melakukan kerja bakti, sesuai instruksi walikota. “Kita sudah mulai menyosialisasikan pembuatan posko dan dapur umum, koordinasi dengan dinas terkait, serta menyediakan logistik, beras dan obat-obatan untuk antisipasi banjir. Sudah kita sosialisasikan kepada warga, posko induk ada di kecamatan,” ungkap pria berkaca mata ini, ramah.

Tak hanya itu, semua warga juga diminta melakukan penghijauan yang berfungsi sebagai resapan air. “Kita rajin kerja bakti, membersihkan lingkungan, serta kita juga sudah melakukan penghijauan di Kelurahan Randusari yang masih berupa wilayah terbuka,” ungkapnya.

Program Infaq
Banyak cara untuk membantu sesama, itulah yang tengah digalakkan di Semarang Selatan, dengan adanya program infaq dan sosial, yang tak ada paksaan,k eikhlasnya. Karena dana yang terkumpul di dalam kotak infaq yang sudah disediakan dari bulan Juni lalu itu, sebagian sudah disalurkan kepada warga yang benar-benar membutuhkan.

Untuk memajukan program pendidikan sembilan tahun, infaq diprioritaskan untuk anak-anak yang kurang mampu dan korban bencana. “Kita survei semuanya dan sejauh ini kita sudah memberikan beasiswa kepada lima orang anak yang betul-betul tidak mampu. Semoga saja ini bermanfaat bagi mereka,” ungkap Anton bijak.

Infaq ini juga diperuntukkan warga yang mengalami musibah, seperti kebakaran, banjir dan longsor. “Kita juga memberikan bantuan kepada warga Peterongan yang betul-betul membutuhkan dan pegawai yang pindah tugas,” ungkapnya. (lissa-harian semarang)

___________
Dipersilahkan jika ingin mengcopy dan menyebarluaskan artikel pada blog ini dengan tujuan untuk kemaslahatan bersama dan bukan untuk disalahgunakan. Namun perlu diingat, wajib menyertakan penulis/sumber blog ini http://hariansemarangbanget.blogspot.com. (terima kasih).

Newer Post Older Post