Kelurahan Sekaran
Akan Gelar Operasi Yustisi KTP
TAHUN 1980, Kelurahan Sekaran, Gunung Pati, masih asli kampung yang sepi, karena alat transportasi jarang ada yang melintas. Kondisi ini juga berdampak pada kehidupan sosial ekonomi masyarakatnya. “Saat itu tingkat pendidikan masih rendah karena tidak ada biaya untuk menyekolahkan anaknya, mayoritas penduduk hanya mengandalkan hasil tani saja,” tutur Kusniyati, Seklur Sekaran.
Namun setelah adanya kampus Unnes, tingkat perekonomian masyarakat jadi lebih meningkat. Keberadaan Unnes pun dimanfaatkan warga untuk membuka usaha. Mereka bisa membuka usaha kos-kosan, rumah makan, atau usaha lainnya yang dibutuhkan mahasiswa. Sehingga taraf
kehidupan masyarakat pun jadi lebih meningkat.
Program yang sedang digalakkan kelurahan, penertiban mahasiswa untuk memiliki identitas KTP sementara. Dengan adanya Unnes, pasti banyak pendatang yang masuk di wilayah tersebut. Pihak kelurahan bekerjasama dengan Unnes mengadakan sosialisasi kepada mahasiswa. “Bagi mahasiswa yang sudah berdomisili selama enam bulan harus membuat KTP sementara,” ungkap Kusniyati.
Tak Dihiraukan
Setelah diadakan sosialisasi, hanya sebagian kecil yang menindaklanjuti dan membuat KTP sementara, namun sebagian besar tidak menghiraukan adanya peraturan tersebut. Dalam awal Desember ini, kelurahan akan menggelar operasi yustisi, yang dilakukan gabungan dari pemkot, Satpol PP, kecamatan, dan kelurahan.
Dalam musim penghujan ini, kelurahan yang terdiri dari 26 RT dan tujuh RW ini sudah menyiapkan posko siap siaga sebagai langkah antisipasi bila terjadi bencana. “Wilayah Sekaran termasuk daerah rawan longsor, terutama di wilayah perumahan Ayodya dan Bangkong Bantardewo,” ungkap wanita yang sudah tujuh tahun menjabat seklur itu.
Longsor di kedua daerah tersebut dikarenakan kondisi tanah yang labil. Dulu pada tahun 2006 pernah terjadi tanah longsor yang cukup parah di perumahan Ayodya. Ada sekitar 38 rumah roboh saat kejadian tersebut. Beruntung kejadian tersebut tidak memakan korban, pasalnya memang perumahan yang belum mengantongi izin resmi mendirikan bangunan ini belum berpenghuni.
“Hanya sebagian rumah saja yang sudah dihuni mahasiswa namun mereka dapat menyelamatkan diri,” tutur Kusniyati. Akibat kejadian tersebut saat ini perumahan Ayodya tidak ada penghuninya. Rencana ke depan tempat tersebut akan dijadikan lahan penghijauan.
Kurang Sadar
Masyarakat sudah bebas buta aksara berkat program KF (Keaksaraan Fungsional). Kebanyakan peserta program KF ini para bapak atau pun ibu yang sudah tua. Warga yang mengikuti program tersebut sudah mendapatkan ijazah kejar paket A. Di bidang kemasyarakatan, menurut Kusniyati, untuk kegiatan keagamaan warganya sangat aktif, namun untuk posyandu mereka kurang merespons.
“Karena mata pencaharian mereka sebagai pedagang, tingkat kesadaran untuk berorganisas ini masih kurang. Mereka beranggapan time is money,” jelasnya. (wara merdekawati_harian semarang)
___________
Dipersilahkan jika ingin mengcopy dan menyebarluaskan artikel pada blog ini dengan tujuan untuk kemaslahatan bersama dan bukan untuk disalahgunakan. Namun perlu diingat, wajib menyertakan penulis/sumber blog ini http://hariansemarangbanget.blogspot.com. Terima kasih. (By: tonitok).
TAHUN 1980, Kelurahan Sekaran, Gunung Pati, masih asli kampung yang sepi, karena alat transportasi jarang ada yang melintas. Kondisi ini juga berdampak pada kehidupan sosial ekonomi masyarakatnya. “Saat itu tingkat pendidikan masih rendah karena tidak ada biaya untuk menyekolahkan anaknya, mayoritas penduduk hanya mengandalkan hasil tani saja,” tutur Kusniyati, Seklur Sekaran.
Namun setelah adanya kampus Unnes, tingkat perekonomian masyarakat jadi lebih meningkat. Keberadaan Unnes pun dimanfaatkan warga untuk membuka usaha. Mereka bisa membuka usaha kos-kosan, rumah makan, atau usaha lainnya yang dibutuhkan mahasiswa. Sehingga taraf
kehidupan masyarakat pun jadi lebih meningkat.
Program yang sedang digalakkan kelurahan, penertiban mahasiswa untuk memiliki identitas KTP sementara. Dengan adanya Unnes, pasti banyak pendatang yang masuk di wilayah tersebut. Pihak kelurahan bekerjasama dengan Unnes mengadakan sosialisasi kepada mahasiswa. “Bagi mahasiswa yang sudah berdomisili selama enam bulan harus membuat KTP sementara,” ungkap Kusniyati.
Tak Dihiraukan
Setelah diadakan sosialisasi, hanya sebagian kecil yang menindaklanjuti dan membuat KTP sementara, namun sebagian besar tidak menghiraukan adanya peraturan tersebut. Dalam awal Desember ini, kelurahan akan menggelar operasi yustisi, yang dilakukan gabungan dari pemkot, Satpol PP, kecamatan, dan kelurahan.
Dalam musim penghujan ini, kelurahan yang terdiri dari 26 RT dan tujuh RW ini sudah menyiapkan posko siap siaga sebagai langkah antisipasi bila terjadi bencana. “Wilayah Sekaran termasuk daerah rawan longsor, terutama di wilayah perumahan Ayodya dan Bangkong Bantardewo,” ungkap wanita yang sudah tujuh tahun menjabat seklur itu.
Longsor di kedua daerah tersebut dikarenakan kondisi tanah yang labil. Dulu pada tahun 2006 pernah terjadi tanah longsor yang cukup parah di perumahan Ayodya. Ada sekitar 38 rumah roboh saat kejadian tersebut. Beruntung kejadian tersebut tidak memakan korban, pasalnya memang perumahan yang belum mengantongi izin resmi mendirikan bangunan ini belum berpenghuni.
“Hanya sebagian rumah saja yang sudah dihuni mahasiswa namun mereka dapat menyelamatkan diri,” tutur Kusniyati. Akibat kejadian tersebut saat ini perumahan Ayodya tidak ada penghuninya. Rencana ke depan tempat tersebut akan dijadikan lahan penghijauan.
Kurang Sadar
Masyarakat sudah bebas buta aksara berkat program KF (Keaksaraan Fungsional). Kebanyakan peserta program KF ini para bapak atau pun ibu yang sudah tua. Warga yang mengikuti program tersebut sudah mendapatkan ijazah kejar paket A. Di bidang kemasyarakatan, menurut Kusniyati, untuk kegiatan keagamaan warganya sangat aktif, namun untuk posyandu mereka kurang merespons.
“Karena mata pencaharian mereka sebagai pedagang, tingkat kesadaran untuk berorganisas ini masih kurang. Mereka beranggapan time is money,” jelasnya. (wara merdekawati_harian semarang)
___________
Dipersilahkan jika ingin mengcopy dan menyebarluaskan artikel pada blog ini dengan tujuan untuk kemaslahatan bersama dan bukan untuk disalahgunakan. Namun perlu diingat, wajib menyertakan penulis/sumber blog ini http://hariansemarangbanget.blogspot.com. Terima kasih. (By: tonitok).

Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.