Gubernur Khawatir
GUBERNUR Jawa Tengah Bibit Waluyo khawatir proses pemilihan kepala daerah di 17 kabupaten/ kota di Jawa Tengah selama 2010 akan mengganggu proses pembangunan yang sudah dilakukan.
“Kalau ada bupati/walikota yang baru dengan komitmen yang tidak pas, maka bisa mengganggu percepatan pembangunan di Jawa Tengah,” kata Bibit Waluyo dalam sambutan acara pertemuan para fasilitator Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri di Gedung Grhadika Bhakti Praja, kemarin.
“Kalau ada bupati/walikota yang baru dengan komitmen yang tidak pas, maka bisa mengganggu percepatan pembangunan di Jawa Tengah,” kata Bibit Waluyo dalam sambutan acara pertemuan para fasilitator Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri di Gedung Grhadika Bhakti Praja, kemarin.
Menurut Bibit, jika nanti ada pemimpin baru lagi di 17 kabupaten/kota maka berarti akan memerlukan konsolidasi baru lagi.
“Saat ini, kita sudah berputar terus. Kalau ada pemimpin baru yang tidak nyambung maka bisa saja akan terpental,” kata dia.
Gubernur khawatir, jika di tengah-tengah proses percepatan pembangunan tersebut ada pemimpin baru di kabupaten/ kota yang tidak punya komitmen, maka proses pembangunan bisa tersendat.
Agar proses pembangunan di Jawa Tengah tidak terganggu, maka Bibit berharap agar para bupati/walikota yang terpilih dalam pilkada di Jawa Tengah bisa secepatnya menyesuaikan proses percepatan pembangunan yang dilakukan Provinsi Jawa Tengah.
Bibit meminta, kontestasi demokrasi di daerah tidak hanya difokuskan pada pelaksanaan pilkada saja. Karena dikhawatirkan mengganggu program pemberdayaan prioritas dan percepatan pembangunan. “Jangan sampai fokusnya hanya untuk pilkada dan pilkada,” ujarnya. Ia meminta, agar proses percepatan dan prioritas pembangunan bisa dilakukan. Sehingga seluruh Bupati/walikota di Jawa Tengah tidak boleh lengah.
Ke-17 kabupaten/kota di Jawa Tengah yang menggelar pilkada selama 2010 di antaranya Kota Semarang, Rembang, Surakarta, Blora, Kota Pekalongan, Kebumen, Banjarnegara, Boyolali, dan lain-lain. (budi - harian semarang)
“Saat ini, kita sudah berputar terus. Kalau ada pemimpin baru yang tidak nyambung maka bisa saja akan terpental,” kata dia.
Gubernur khawatir, jika di tengah-tengah proses percepatan pembangunan tersebut ada pemimpin baru di kabupaten/ kota yang tidak punya komitmen, maka proses pembangunan bisa tersendat.
Agar proses pembangunan di Jawa Tengah tidak terganggu, maka Bibit berharap agar para bupati/walikota yang terpilih dalam pilkada di Jawa Tengah bisa secepatnya menyesuaikan proses percepatan pembangunan yang dilakukan Provinsi Jawa Tengah.
Bibit meminta, kontestasi demokrasi di daerah tidak hanya difokuskan pada pelaksanaan pilkada saja. Karena dikhawatirkan mengganggu program pemberdayaan prioritas dan percepatan pembangunan. “Jangan sampai fokusnya hanya untuk pilkada dan pilkada,” ujarnya. Ia meminta, agar proses percepatan dan prioritas pembangunan bisa dilakukan. Sehingga seluruh Bupati/walikota di Jawa Tengah tidak boleh lengah.
Ke-17 kabupaten/kota di Jawa Tengah yang menggelar pilkada selama 2010 di antaranya Kota Semarang, Rembang, Surakarta, Blora, Kota Pekalongan, Kebumen, Banjarnegara, Boyolali, dan lain-lain. (budi - harian semarang)

Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.