Warga Kalicari Bangun Fasilitas Air Bersih
KALICARI- Kelurahan Kalicari termasuk salah satu kelurahan yang memperoleh bantuan pembangunan fasilitas air bersih dari Program Pamsimas. Saat ini proyek pembangunannya tinggal menyisakan tahap penyelesaian dan diperkirakan akan selesai pada akhir bulan Februari
ini.
Pembangunan fasilitas air bersih ini sangat diharapkan masyarakat, khususnya warga RW 03. Pada umumnya mereka masih belum memiliki sarana air bersih. Lebih parahnya lagi, banyak di antara warga yang buang air besar (BAB) di sungai. Dengan adanya fasilitas air bersih ini, kebutuhan air warga RW 03 serta sebagian warga RW 04 dan 07 akan teratasi.
Hal tersebut diungkapkan Ketua LKM Griya Tirta Mandiri, Irianto. “Masih banyak warga yang BAB di sungai. Hal ini tentu merupakan perilaku hidup yang tidak sehat. Kami ingin mencoba mengubah hal tersebut,” kata Irianto.
Proyek ini dibangun dengan bantuan dari APBD, APBN dan swadaya masyarakat. Sumur artetis
dibuat sedalam 120 meter. Untuk tower dibuat tiga lantai dengan luas 2 x 2 meter dan tinggi 8,5 meter. Lantai satu digunakan untuk sekretariat, lantai dua untuk gudang, dan tower air di lantai teratas. Volume tower 12 m3.
Menurutnya, dengan volume tersebut diperkirakan mampu melayani hingga 300 pelanggan. “Sejauh ini sudah ada 150 KK yang mendaftar. Harapannya masih bisa bertambah lagi,” lanjutnya.
Layanan 24 Jam
Untuk kapasitas 300 pelanggan, harapannya pelanggan bisa menikmati 24 jam nonstop setiap harinya. Namun bila jumlah pelanggan melebihi angka tersebut, perlu diadakan penggiliran. Menurut rencana, para pelanggan akan dipungut biaya bulanan yang masih belum ditentukan. Namun yang pasti biaya tersebut lebih rendah daripada ongkos PDAM.
Selain pembangunan tower, saat ini warga juga masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium, terkait kualitas air. “Kualitas air dari sumur artetis ini masih diuji di laboratorium. Kami masih belum mendapatkan hasilnya,” kata Irianto.
Pembangunan fasilitas air bersih ini, tidak hanya ditujukan bagi warga masyarakat di rumah. Sekolah pun ikut menikmati manfaat dari pelaksanaan program ini. Hal ini ditunjukkan dengan adanya pembangunan sarana kebersihan di empat sekolah, berupa pemasangan wastafel.
“Hal ini sebagai upaya untuk membudayakan cuci tangan,” kata Irianto. Oleh karenanya, wastafel dipasang di dalam ruang kelas, yaitu ruang kelas 4 dan 5. Tiap sekolah mendapatkan bantuan dua sampai tiga wastafel. (nur hidayat-harian semarang)
ini.
Pembangunan fasilitas air bersih ini sangat diharapkan masyarakat, khususnya warga RW 03. Pada umumnya mereka masih belum memiliki sarana air bersih. Lebih parahnya lagi, banyak di antara warga yang buang air besar (BAB) di sungai. Dengan adanya fasilitas air bersih ini, kebutuhan air warga RW 03 serta sebagian warga RW 04 dan 07 akan teratasi.
Hal tersebut diungkapkan Ketua LKM Griya Tirta Mandiri, Irianto. “Masih banyak warga yang BAB di sungai. Hal ini tentu merupakan perilaku hidup yang tidak sehat. Kami ingin mencoba mengubah hal tersebut,” kata Irianto.
Proyek ini dibangun dengan bantuan dari APBD, APBN dan swadaya masyarakat. Sumur artetis
dibuat sedalam 120 meter. Untuk tower dibuat tiga lantai dengan luas 2 x 2 meter dan tinggi 8,5 meter. Lantai satu digunakan untuk sekretariat, lantai dua untuk gudang, dan tower air di lantai teratas. Volume tower 12 m3.
Menurutnya, dengan volume tersebut diperkirakan mampu melayani hingga 300 pelanggan. “Sejauh ini sudah ada 150 KK yang mendaftar. Harapannya masih bisa bertambah lagi,” lanjutnya.
Layanan 24 Jam
Untuk kapasitas 300 pelanggan, harapannya pelanggan bisa menikmati 24 jam nonstop setiap harinya. Namun bila jumlah pelanggan melebihi angka tersebut, perlu diadakan penggiliran. Menurut rencana, para pelanggan akan dipungut biaya bulanan yang masih belum ditentukan. Namun yang pasti biaya tersebut lebih rendah daripada ongkos PDAM.
Selain pembangunan tower, saat ini warga juga masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium, terkait kualitas air. “Kualitas air dari sumur artetis ini masih diuji di laboratorium. Kami masih belum mendapatkan hasilnya,” kata Irianto.
Pembangunan fasilitas air bersih ini, tidak hanya ditujukan bagi warga masyarakat di rumah. Sekolah pun ikut menikmati manfaat dari pelaksanaan program ini. Hal ini ditunjukkan dengan adanya pembangunan sarana kebersihan di empat sekolah, berupa pemasangan wastafel.
“Hal ini sebagai upaya untuk membudayakan cuci tangan,” kata Irianto. Oleh karenanya, wastafel dipasang di dalam ruang kelas, yaitu ruang kelas 4 dan 5. Tiap sekolah mendapatkan bantuan dua sampai tiga wastafel. (nur hidayat-harian semarang)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.