Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

”Kulo Tandatangan Ngangge Cap Jempol”

Kapolri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri menutup pendidikan sekaligus melantik Perwira Polri Sumber Sarjana (PPSS) tahun 2010 di Lapangan Bhayangkara Akpol Semarang. Salah satu perwira yang dilantik adalah Ipda Sriyadi, lulusan Stimik Amikom Yogyakarta, anak seorang petani dan pedagang sayur.

DALAM keterhimpitan ekonomi, tidak membuat Suwat Yatno Widodo (50), warga Kegean Bulusan, Karangbendo, Sragen, menyerah dalam usahanya memberikan pendidikan tertinggi bagi kedua anaknya, yakni Sriyadi (24) dan Sri Widodo (21).

Terbukti, meski hanya menjadi seorang buruh tani, dan istrinya, Warti (47) hanya berdagang sayuran di pasar, kedua anaknya mampu mengeyam pendidikan hingga perguruan tinggi.

Bahkan salah satu anaknya, si sulung Sriyadi, sudah lulus dari Stimik Amikom Yogyakarta. Yang lebih membanggakan lagi bagi laki-laki buta huruf itu, yakni ketika Sriyadi berhasil diterima menjadi salah satu siswa Perwira Polri Sumber Sarjana (PPSS) Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang.

Dan kegembiraan serta kebanggaan yang tidak terkira ketika Sriyadi kemarin resmi dikukuhkan menjadi anggota Polri dengan pangkat Inspektur Dua Polisi (Ipda).

”Kulo niki ora iso moco, tandatangan wae nganggo cap jempol (saya ini tidak bisa baca, tanda tangan saja dengan cap jempol-red),” paparnya. “Yo bangga mas anakku dadi polisi. (Ya bangga mas, anakku jadi polisi),” lanjutnya.

Kebanggan ini memang sesuai dengan apa yang dia harapkan, yakni ingin anakanaknya kelak menjadi orang yang sukses, berbakti kepada orang tua, dan berguna untuk orang lain.

“Ben wong tuwane ora tau sekolah, sing penting anak-anak iso sekolah, iso dadi wong pinter (Biar orangtuanya tidak pernah sekolah, yang penting anak-anak bisa sekolah, bisa jadi orang pintar),” paparnya polos.

Sriyadi sendiri mengakui tentang keterbatasan orang tuanya, terutama dari sisi ekonomi.

Tapi di matanya, ayah dan ibunya merupakan orang tua yang sangat hebat. Meski dengan keterbatasan selalu berusaha supaya anakanaknya bisa sekolah hingga perguruan tinggi.

“Saya bangga jadi anak bapak. Pengukuhan ini khusus saya persembahkan untuk kedua orangtua saya yang senantiasa mendukung dan mendoakan saya” papar Sriyadi usai dikukuhkan menjadi Inpektur Dua Polisi (Ipda) dari jalur PPSS di lapangan Akpol, kemarin.

Apa yang dilakukan keluarga Suwat bisa dijadikan contoh bagi keluarga lain. (andik-harian semarang)
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous