Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Menuntut Tanggungjawab Mantan Suami

TAK ada manusia yang terlahir sempurna. Hanya Tuhan-lah pemilik kesempurnaan. Lina (32), nama samaran, tahu benar hal ini. Ia pun tidak pernah menyesali apa yang telah menimpa hidupnya selama ini.

Ia ikhlas dengan sepenuh hati dicerai oleh Huda (33), juga nama samaran, lelaki yang menikahinya sembilan tahun tujuh tahun silam. Pengkhianatan itu Lina terima dua tahun lalu, ketika ia memergoki suaminya bercumbu dengan wanita lain di rumahnya sendiri. Sakit hati Lina melihat kejadian ini di depan matanya.

Namun, Huda mengetahui kelemahan istrinya ketika marah. Yaitu meminta maaf dengan nada merayu. Dan dapat dipastikan hati Lina akan kembali luluh.

Dan Huda tidak menyia-nyiakan peluang ini. Sudah beberapa kali Lina memergokinya selingkuh, tapi lagi-lagi ia hanya minta maaf, dan amarah Lina akan reda dengan semdirinya.

Huda bercumbu dengan wanita simpanannya di pagi hari, ketika anak dan istrinya pergi. Lina berjualan di Pasar Bulu, sedangkan anaknya berangkat sekolah. Sehingga waktu itulah yang dirasa tepat oleh Huda.

Lina pun kenal wanita selingkuhan suaminya. Sebut saja namanya Lilis (29). Ia tidak menyangka sama sekali, kalau suami yang ia rasa taat beragama dengan latar belakang pendidikan pesantren itu, tega berselingkuh dengan wanita lain.

Kesabaran manusia memang ada batasnya, dan inilah yang rupanya dialami oleh Lina. Sembilan bulan ia menghadapi perselingkuhan suaminya dengan wanita lain, membuatnya mempunyai rencana untuk berpisah dengan Huda.

Tapi, belum sempat ia melakukannya, justru Huda-lah yang mentalak dirinya lebih dulu. Kaget bukan main hati Lina. Ia tidak menyangka kalau suaminya tega berbuat itu, bahkan lebih memilih wanita lain dari dirinya.

Karena sudah ada niatan Lina untuk berpisah, maka ketika Majelis Hakim Pengadilan Agama mengetok palu perceraian, dengan legowo ia menerima putusan itu. Anak hasil pernikahan diasuh Lina.

Sedangkan tiap bulan Huda harus memenuhi kebutuhan anaknya. Sebagai ayah, Huda mempunyai kewajiban memberi nafkah kepada anaknya yang belum dewasa, paskaperceraian.

Beberapa bulan setelah perceraian, Huda tidak pernah absen memenuhi kebutuhan Putri (6,5), anak mereka. Namun, entah mengapa setelah ia menikah lagi, Lina merasa mantan suaminya kini tidak pernah memenuhi kebutuhan Putri.

Suatu hari, toko milik Lina kerampokan. Habislah seluruh aset miliknya. Ia bingung mencari uang untuk membiayai kehidupannya. Hingga timbul rencana meminta hak anaknya pada Huda yang dinilai selama ini telah ditinggalkan olehnya.

Ia merasa wajib meminta hal itu. Bagaimana pun, anaknya yang masih kecil menjadi tanggungan ayahnya. Di samping itu, Lina juga belum menikah lagi, maka ia merasa harus memperjuangkan hak Putri.

Namun, ketika ia mendatangi rumah suaminya untuk mengadu, justru hinaan yang ia peroleh. Bahkan dengan jelas Huda mengatakan kalau dirinya tidak mau menafkahi anaknya. Ia merasa ini tanggungan orang yang mengasuhnya.

Tidak terima dengan perlakuan suaminya, ia mengadukan hal ini kepada Pengadilan Agama, dan kasus ini sedang dalam proses. Harapan Lina hanya satu, Putri mendapat hak yang seharusnya ia peroleh. (ezta-harian semarang)
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous