Pasar Semawis

PASAR Imlek Semawis (PIS) yang telah menjadi agenda rutin setiap datangnya Imlek akan dibuka malam ini. Menurut rencana gelaran tersebut akan dibuka oleh Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu. Berbagai persiapan tampak dilakukan sejumlah orang menyambut datangnya PIS 2010 yang kali ini mengusung tema “Pancawarna” yang berarti lima warna atau berwarna-warni.

Pada sore kemarin, sejumlah orang tampak sibuk memasang naga yang cukup besar sebagai rangkaian PIS 2010. Kepala naga dengan diameter dua meter dan panjang tiga meter tersebut akan dipasang pada pintu masuk PIS yakni di Gang Warung, sedangkan ekor naga tersebut akan diletakkan di Gang Baru.

Naga yang berbentuk seperti barongsai dengan aneka warna tersebut badannya akan berupa rangkaian lampion yang dipasang pada kompleks PIS. Dipersiapkan oleh sekitar lima orang selama seminggu, naga dengan bahan dasar kertas dan kain ini memang dibuat untuk merayakan Imlek tahun ini.

PIS 2010 yang akan berlangsung hingga 14 Februari mendatang memang berbeda dengan tahun sebelumnya. Tahun ini PIS akan menempati lokasi baru di Pasar Gang Baru, Jalan Gang Warung
dan lapangan Gang Lombok. Pasar Malam Gang Baru atau dikenal sebagai Pasar Malam Jie Kao Mee yang menjadi cikal bakal dirintisnya PIS, mulai tahun ini akan digarap lebih intensif agar tradisi masyarakat Pecinan Semarang yang sudah berumur ratusan tahun terus meriah.

Pada area Jalan Gang Warung akan ditempati oleh pedagang kuliner Waroeng Semawis serta beberapa pedagang asesoris Imlek, sedangkan pada lapangan Gang Lombok akan digunakan untuk acara-acara yang sifatnya seremonial dan pameran produk - produk dari usaha menengah serta kecil.

Gedung Rasa Dharma pada PIS kali ini akan diadakan pameran poto dan artikel ”Gus Dur” dan Tionghoa Semarang. Selain itu juga akan diselenggarakan dialog plurarisme untuk mengenang tokoh bangsa, Gus Dur.

Ketua Panitia PIS 2010 Dharmadi mengatakan, karena lokasi PIS berbeda dengan tahun sebelumnya, otomatis untuk format acara juga akan menyesuaikan. Dan dengan pengalihan tempat penyelenggaraan PIS, maka tidak ada penutupan jalan sehingga arus lalu lintas yang biasanya harus dialihkan, pada tahun ini bisa berjalan normal seperti biasa.

Sedangkan untuk tema, Dharmadi mengatakan, tema ini menunjukkan keragaman pelaku dan pendukung yang berinteraksi di sepanjang peristiwa budaya tersebut, dengan berbagai rangkaian yang juga melambangkan keharmonisan.

Pada PIS kali ini, ungkapnya, akan disediakan 30 stan dari Disperindag Jawa Tengah yang akan menawarkan produk-produk lokal. Diharapkan produk tersebut bisa semakin dikenal masyarakat dan juga mampu bersaing dengan produk dari Asean China Free Trade Agreement
(ACFTA). “Kami juga berupaya untuk mengangkat industri kreatif atau produk lokal agar tidak kalah dengan produk dari luar negeri,” tambahnya. (puji - harian semarang)

Newer Post Older Post