Ritual Po Un di Kelenteng Kebon Jeruk
SATU lagi ritual tolak bala yang dilakoni oleh umat Tri Darma adalah Po Un. Ritual Po Un ini akan diadakan di tempat ibadah Tri Dharma Low Lie Bio atau yang lebih dikenal dengan sebutan KelentengKebon Jeruk.
Sesuai dengan tujuannya, Po Un dilakukan sebagai upaya memperbaiki nasib satu tahun mendatang. Hal ini memang mirip dengan Cie Swa. Namun ada beberapa hal yang membedakan di antara keduanya.
Sebagaimana diketahui, dalam ritual Cie Swa, seseorang diwajibkan membawa binatang (burung kecil atau ikan) dalam jumlah tertentu untuk dilepaskan. Namun dalam Po Un, tidak ada kegiatan melepaskan binatang.
Seluruh kegiatan dalam ritual Po Un diisi oleh pembacaan Parita (YamKing), semacam ayat-ayat suci dalam kepercayaan Tri Darma. Pada umumnya kegiatan Po Un memakan waktu
antara tiga sampai lima jam.
Hal lain yang membedakan adalah, ritual Cie Swa lebih ditujukan kepada mereka yang terkena jiong. Yaitu mereka yang shio dirinya tidak cocok dengan shio tahun yang berlaku. Sementara untuk ritual Po Un, diperuntukkan bagi semua orang, tanpa memandang shio. Salah seorang petugas kelenteng yang bernama Kiem Hoo mengatakan, Po Un perlu dilakukan untuk mengantisipasi datangnya musibah-musibah kecil.
Sesuai dengan tujuannya, Po Un dilakukan sebagai upaya memperbaiki nasib satu tahun mendatang. Hal ini memang mirip dengan Cie Swa. Namun ada beberapa hal yang membedakan di antara keduanya.
Sebagaimana diketahui, dalam ritual Cie Swa, seseorang diwajibkan membawa binatang (burung kecil atau ikan) dalam jumlah tertentu untuk dilepaskan. Namun dalam Po Un, tidak ada kegiatan melepaskan binatang.
Seluruh kegiatan dalam ritual Po Un diisi oleh pembacaan Parita (YamKing), semacam ayat-ayat suci dalam kepercayaan Tri Darma. Pada umumnya kegiatan Po Un memakan waktu
antara tiga sampai lima jam.
Hal lain yang membedakan adalah, ritual Cie Swa lebih ditujukan kepada mereka yang terkena jiong. Yaitu mereka yang shio dirinya tidak cocok dengan shio tahun yang berlaku. Sementara untuk ritual Po Un, diperuntukkan bagi semua orang, tanpa memandang shio. Salah seorang petugas kelenteng yang bernama Kiem Hoo mengatakan, Po Un perlu dilakukan untuk mengantisipasi datangnya musibah-musibah kecil.
“Tidak selamanya musibah yang datang adalah musibah besar. Kalau yang semacam ini harus dilakukan Cie Swa. Sedangkan untuk yang kecil, kita lakukan Po Un,” ungkap Kiem Hoo. Ada hal unik dalam pelaksanaan Po Un ini. Bila dalam ritual lain seseorang diharuskan membawa sesaji atau persembahan, maka sebaliknya dalam Po Un.
Para peserta akan mendapatkan satu paket ”bingkisan” yang telah diberi doa, untuk sarana tolak bala. “Bingkisan” tersebut antara lain berisi hu (jimat), sapu tangan, buah dan permen. “Para peserta tidak mengirimkan persembahan, namun justru mendapatkan “bingkisan”. Untuk hal tersebut, mereka dikenai biaya Rp. 100 ribu,” kata Kiem Hoo. Hu atau jimat yang dimaksud adalah selembar kertas kuning yang telah ditulisi dengan rajah. (dayat - harian semarang)
Para peserta akan mendapatkan satu paket ”bingkisan” yang telah diberi doa, untuk sarana tolak bala. “Bingkisan” tersebut antara lain berisi hu (jimat), sapu tangan, buah dan permen. “Para peserta tidak mengirimkan persembahan, namun justru mendapatkan “bingkisan”. Untuk hal tersebut, mereka dikenai biaya Rp. 100 ribu,” kata Kiem Hoo. Hu atau jimat yang dimaksud adalah selembar kertas kuning yang telah ditulisi dengan rajah. (dayat - harian semarang)

Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.