Sedih dan Kecewa
Mengintip Isi Hati Cristiano Lopes
Cristiano Lopes tampak santai saat Wiwig Prayugi dan Puthut Ami Luhur menyambangi kediamannya, kemarin siang. Tetapi ada gurat lelah di matanya.
DIA berusaha menyembunyikan kecewa, tapi retina matanya tetap redup. Pemain yang nyaris jadi ahli fisioterapi (Lopes sempat kuliah di Fakultas Kedokteran di Rio de Janeiro, red) ini tampak prihatin. Namun, ia mampu menghibur dirinya bahwa baik buruk hasil itu biasa dalam sepakbola.
Apa saja isi hatinya? Berikut petikan perbincangan Lopes dengan wartawan kami.
Bagaimana perasaan kamu setelah PSIS dipastikan gagal ke 8 besar?
Sebenarnya susah buat pemain karena awalnya kan ditarget untuk ke Super League. Saya pribadi sedih dan kecewa banget.
Apa yang kurang di tubuh PSIS hingga target terlepas?
Tidak ada tim yang perfect. Tapi saya sendiri merasa PSIS belum kompak. Komunikasi di lapangan saat pertandingan sangat kurang dan tidak membaur. Saya tidak tahu apa sebabnya. Tapi untuk sisa pertandingan kami akan berusaha maksimal karena itu bagian dari profesionalisme kami. Lagipula manajemen dan pelatih sudah memberi kami semangat.
Tiga kali ditangani pelatih berbeda selama satu musim. Bagaimana pendapat kamu?
Jujur, kami jadi bingung bagaimana harus memahami instruksi. Setiap pelatih programnya beda dan berubah terus.
Mengapa ketika away (lawan Persis, PPSM, Persikota) justru lebih baik dibanding laga dua laga home terakhir?
Kami kadang tidak fokus karena buru-buru ingin cetak gol. Akhirnya banyak peluang terbuang. Padahal lawan bermain nothing to lose. Akhirnya kami kecolongan. Saya pribadi kasihan melihat pendukung PSIS yang sudah memadati stadion.
Selama 18 partai, menurut kamu tim mana yang paling susah dilawan dan siapa (defender) paling ganas?
Persiba paling solid. Mereka sudah punya mental juara dan tertata mainnya. Kalau stoper di manamana saya selalu ditempel, entah satu atau tiga orang sekaligus. Tapi yang paling ketat adalah Bruno Casmir (Persidafon).
Oke. Setelah kontrak dengan PSIS musim ini selesai, apa rencana kamu selanjutnya?
Saya ingin off dulu dari sepakbola, mau pulang ke Brasil, ketemu keluarga, teman lama, sekalian liburan dan istirahat. Baru nanti memikirkan akan main di mana lagi.
Sudah ada tawaran untuk musim depan? Atau mau bertahan di Semarang?
Kalau tawaran sudah ada dari tim di Super League. Tapi saya tidak mau buru-buru ambil keputusan. Ya, masih belum mau menentukan apa masih ingin bermain di sini atau tidak. Sebenarnya saya betah di Semarang, karena jauh lebih nyaman dan tidak padat seperti di Jakarta. Lebih rileks.
Oke, Cristiano, terima kasih waktunya.
Sama-sama.
Apa saja isi hatinya? Berikut petikan perbincangan Lopes dengan wartawan kami.
Bagaimana perasaan kamu setelah PSIS dipastikan gagal ke 8 besar?
Sebenarnya susah buat pemain karena awalnya kan ditarget untuk ke Super League. Saya pribadi sedih dan kecewa banget.
Apa yang kurang di tubuh PSIS hingga target terlepas?
Tidak ada tim yang perfect. Tapi saya sendiri merasa PSIS belum kompak. Komunikasi di lapangan saat pertandingan sangat kurang dan tidak membaur. Saya tidak tahu apa sebabnya. Tapi untuk sisa pertandingan kami akan berusaha maksimal karena itu bagian dari profesionalisme kami. Lagipula manajemen dan pelatih sudah memberi kami semangat.
Tiga kali ditangani pelatih berbeda selama satu musim. Bagaimana pendapat kamu?
Jujur, kami jadi bingung bagaimana harus memahami instruksi. Setiap pelatih programnya beda dan berubah terus.
Mengapa ketika away (lawan Persis, PPSM, Persikota) justru lebih baik dibanding laga dua laga home terakhir?
Kami kadang tidak fokus karena buru-buru ingin cetak gol. Akhirnya banyak peluang terbuang. Padahal lawan bermain nothing to lose. Akhirnya kami kecolongan. Saya pribadi kasihan melihat pendukung PSIS yang sudah memadati stadion.
Selama 18 partai, menurut kamu tim mana yang paling susah dilawan dan siapa (defender) paling ganas?
Persiba paling solid. Mereka sudah punya mental juara dan tertata mainnya. Kalau stoper di manamana saya selalu ditempel, entah satu atau tiga orang sekaligus. Tapi yang paling ketat adalah Bruno Casmir (Persidafon).
Oke. Setelah kontrak dengan PSIS musim ini selesai, apa rencana kamu selanjutnya?
Saya ingin off dulu dari sepakbola, mau pulang ke Brasil, ketemu keluarga, teman lama, sekalian liburan dan istirahat. Baru nanti memikirkan akan main di mana lagi.
Sudah ada tawaran untuk musim depan? Atau mau bertahan di Semarang?
Kalau tawaran sudah ada dari tim di Super League. Tapi saya tidak mau buru-buru ambil keputusan. Ya, masih belum mau menentukan apa masih ingin bermain di sini atau tidak. Sebenarnya saya betah di Semarang, karena jauh lebih nyaman dan tidak padat seperti di Jakarta. Lebih rileks.
Oke, Cristiano, terima kasih waktunya.
Sama-sama.
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.