Repotnya Punya Suami Pencemburu
Yeni (27), bukan nama sebenarnya, hanya bisa menangis tersedu saat tangan kekar Yana (30), suaminya, mendarat di pipinya. Bukan hanya rasa sakit fisik yang dia rasakan, batinnya juga tersakiti. Bagaimana tidak, pukulan dan caci maki itu harus dia rasakan di hadapan banyak orang dan teman kerjanya.
KEJADIAN di depan sebuah kafe di Semarang Selatan tersebut membuat Yeni hilang kesabaran. Dia tak tahu lagi bagaimana mengatasi perangai suaminya yang sangat pencemburu. Tidak hanya sekali itu saja Yana berbuat kasar kepadanya. Terlebih lagi jika Yana tengah dipengaruhi minuman keras.
Selama empat tahun menjalani rumah tangga, Yeni merasa tepenjara. Dirinya merasa terus diawasi oleh suaminya. Setiap kali wanita asal Semarang Selatan ini berbincang dengan laki-laki, Yana selalu mengiterograsinya seperti polisi saat mengorek keterangan dari pelaku kejahatan. Biarpun perbincangan itu menyangkut pekerjaannya sebagai tenaga pemasaran. Jangankan kepada teman sekantornya, tetangga pun juga dicemburui.
Begitu pun dengan kekerasan yang dialami di kafe. Saat itu Yeni sedang istirahat bersama teman laki-laki. Kebetulan, di saat yang hampir bersamaan, Yana juga masuk ke kafe itu. Ketika melihat istrinya bersama laki-laki lain, Yana langsung naik pitam.
Tanpa meminta penjelasan dari Yeni, dia langsung menyeret istrinya itu keluar. Di tempat parkir kafe, Yeni dipukul dan ditampar. Dia tak peduli teriakan yang meminta agar menghentikan tindakan brutalnya. Yana yang saat itu sedang mabuk justru semakin kalap.
Yana baru menghentikan pukulan setelah tenaga keamanan setempat mengamankan Yeni. Sambil terus memaki istrinya yang dituding telah selingkuh, dia berlalu meninggalkan kafe. Sementara Yeni hanya terduduk meratapi nasibnya. Tak adil memang. Begitu fikiran yang ada di benaknya. Dia yang selama ini sudah cukup bersabar dengan kelakuan suaminya, justru mendapatkan perlakuan yang sangat memalukan.
Sebenarnya Yeni sendiri juga sudah mencium aroma peselingkuhan yang dilakukan suaminya. Tapi, semua itu masih dia pendam. Pernah dia mencoba menanyakannya, tapi jawabannya justru omelan. Tiap kali suaminya pulang dalam kondisi mabuk berat, dia juga tetap diam.
Tapi, kini kesbarannya sudah habis. Takadnya sudah bulat untuk memberi pelajaran pada suaminya. Dengan mata yang masih lebam, Yeni melaporkan ulah Yana kepada polisi. Meski sebenarnya perasaannya masih gamang antara meninggalkan suami atau tetap bertahan dalam penderitaan. Biarlah hukum yang akan menjawabnya. (tri - harian semarang)
Selama empat tahun menjalani rumah tangga, Yeni merasa tepenjara. Dirinya merasa terus diawasi oleh suaminya. Setiap kali wanita asal Semarang Selatan ini berbincang dengan laki-laki, Yana selalu mengiterograsinya seperti polisi saat mengorek keterangan dari pelaku kejahatan. Biarpun perbincangan itu menyangkut pekerjaannya sebagai tenaga pemasaran. Jangankan kepada teman sekantornya, tetangga pun juga dicemburui.
Begitu pun dengan kekerasan yang dialami di kafe. Saat itu Yeni sedang istirahat bersama teman laki-laki. Kebetulan, di saat yang hampir bersamaan, Yana juga masuk ke kafe itu. Ketika melihat istrinya bersama laki-laki lain, Yana langsung naik pitam.
Tanpa meminta penjelasan dari Yeni, dia langsung menyeret istrinya itu keluar. Di tempat parkir kafe, Yeni dipukul dan ditampar. Dia tak peduli teriakan yang meminta agar menghentikan tindakan brutalnya. Yana yang saat itu sedang mabuk justru semakin kalap.
Yana baru menghentikan pukulan setelah tenaga keamanan setempat mengamankan Yeni. Sambil terus memaki istrinya yang dituding telah selingkuh, dia berlalu meninggalkan kafe. Sementara Yeni hanya terduduk meratapi nasibnya. Tak adil memang. Begitu fikiran yang ada di benaknya. Dia yang selama ini sudah cukup bersabar dengan kelakuan suaminya, justru mendapatkan perlakuan yang sangat memalukan.
Sebenarnya Yeni sendiri juga sudah mencium aroma peselingkuhan yang dilakukan suaminya. Tapi, semua itu masih dia pendam. Pernah dia mencoba menanyakannya, tapi jawabannya justru omelan. Tiap kali suaminya pulang dalam kondisi mabuk berat, dia juga tetap diam.
Tapi, kini kesbarannya sudah habis. Takadnya sudah bulat untuk memberi pelajaran pada suaminya. Dengan mata yang masih lebam, Yeni melaporkan ulah Yana kepada polisi. Meski sebenarnya perasaannya masih gamang antara meninggalkan suami atau tetap bertahan dalam penderitaan. Biarlah hukum yang akan menjawabnya. (tri - harian semarang)
Labels
Romantika
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.