Bandara Ahmad Yani Harus Pindah

KONSORSIUM KOREA SELATAN MINTA SYARAT

Salah satu syarat yang diajukan oleh konsorsium investor asal Korea Selatan (Korsel) dalam pengembangan Kota Semarang, sepertinya sangat sulit untuk direalisasikan. Pasalnya investor tersebut menginginkan Bandara Ahmad Yani harus dipindah.

ASISTEN Administrasi Informasi dan Kerjasama Setda Kota Semarang, Sri Martini, ketika dihubungi Harsem kemarin membenarkan soal kabar permintaan syarat yang berat dari konsorsium Korea Selatan itu. “Investor kurang setuju kalau lokasi bandara berada di tengah kota, karena kota tidak akan bisa dikembangkang,” jelasnya.

Hal itu, ungkapnya, juga termasuk rencana pembuatan tanggul pantai yang juga harus memindah bandara. “Untuk hal itu tentu saja jawabannya pemot tidak bisa mengiyakan permintaan itu, karena harus ada koordinasi dengan Pemprov Jateng serta penyesuaian anggaran,” tuturnya.

Ia menambahkan, wacana pemindahan bandara ini merupakan wacana lama yang pernah dilontarkan mantan Walikota Semarang Sukawi Sutarip. Saat itu, lokasi yang tepat sebagai pengganti adalah Kabupaten Kendal atau Demak. Selama ada bandara, bangunan yang ada di tengah kota tidak boleh lebih dari 50 meter, mengingat masuk kawasan keselamatan operasional penerbangan (KKOP).

Sementara Walikota Semarang Soemarmo HS mengatakan, pihaknya tidak bisa lepas untuk koordinasi dengan Pemprov Jateng. Terkait dengan pembangunan tanggul pantai, dalam waktu dekat ini akan segera dilakukan surveI. Hal ini mengingat geografis antara Kota Semarang dengan Incheon (Korsel) sangat berbeda. “Survei nantinya meliputi kedalaman laut, dan dampak pembangunan dam terhadap lingkungan pesisir,” jelasnya.

Nantinya, ungkap Marmo, akan dibentuk semacam konsorsium yang beranggotakan para investor untuk mengelola pendanaan proyek yang menurut rencana akan dimulai pada 2012. “Untuk nilainya berapa dari investor belum ada nilai kontrak karena proyek itu menggunakan sistem Build Operate Transfer (BOT). Dengan sistem itu, selesai dikerjakan langsung diserahkan ke pemkot,” tandasnya. (puji-harian semarang)

Newer Post Older Post