Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Kurma

Catatan Moh Ichwan
Wartawan Harsem

SATU lagi yang muncul musiman di Bulan Ramadan adalah buah dari Arab yang oleh orang Indonesia disebut kurma. Buah berwarna umum cokelat kehitaman dengan rasa standar manis ini selalu melengkapi makanan pembuka puasa (takjil). Sepertinya kurang afdol jika berbuka tanpa kurma.

Memang dalam sebuah hadis Rasulullah pernah bersabda yang artinya, “Apabila salah seorang di antara kamu puasa, hendaklah berbuka dengan kurma, bila tidak ada hendaklah dengan berbuka dengan air, sesungguhnya air itu bersih.” (HR Ahmad dan Tarmidzi).

Tentu saja hadis itu tidak spesifik untuk berbuka puasa Ramadan. Tapi karena kita hidup di daerah yang bukan penghasil kurma, maka cukuplah kalau makanan pembuka itu disediakan setahun sekali. Toh kebanyakan kita hanya berpuasa kalau Ramadan. Itu pun karena wajib. Andai tidak diwajibkan, mungkin hanya sedikit dari kita yang melaksanakannya.

Di pasar Pohar maupun pasar-pasar swalayan, kurma jadi komoditas laris. Omzetnya sangat besar. Banyak bakul dadakan yang khusus menjual kurma. Mereka bisa kulakan sendiri atau nge-sub orang lain dengan sistem konsinyasi. Begitu banyaknya permintaan (demand), maka persediaan (supply) pun ditambah. Tapi sekaligus menimbulkan hukum pasar; harga jadi naik.

Banyak jenis kurma yang beredar di Semarang. Ada kurma Madinah, Kurma Irak, Mesir, Yaman, Yordan, Kuwait, dan lain-lain. Masingmasing punya ciri berbeda. Warna, bentuk, dan rasanya juga berbeda. Yang ada di pasaran, paling murah berharga Rp 10 ribu per kilogram matang. Yang paling mahal, biasanya dengan merek dan kemasan bagus, harganya bisa Rp 150 ribu per kilogram. Boleh juga membeli yang mentah atau setengah matang. Dua-duanya boleh dimakan.

Sulit menelusuri sejak kapan buah bernama asli tamar ini dinamai kurma. Sebutan kurma ada di ranah Melayu; Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura, dan sekitarnya. Jika menggunakan tata bahasa Arab, kurma berasal dari kata dasar karoma yang artinya mulia atau kemuliaan. Mungkin istilah itu dipakai untuk menyebut buah spesial yang disebut dalam Alquran dan banyak hadis Nabi, karena keistimewaannya.

Keistimewaan yang disebut dalam Alquran adalah kisah Siti Maryam yang dimuat dalam Surat Maryam ayat 25-26. Kisahnya, Bunda Maryam sedang berada di bawah pohon kurma ketika bersiap melahirkan Nabi Isa as, datang malaikat Jibril menyuruh Mariam menggoyang pohon kurma. Lalu banyak buah kurma rontok dan lantas dimakannya. Dengan izin Allah, hal itu memudahkan proses kelahiran Nabi Isa as dan membuat Maryam bersuka cita.

Rasulullah sendiri berkomentar atas ayat ini. Beliau bersabda; “Berilah makan buah kurma kepada istri-istri kamu yang sedang hamil. Karena sekiranya wanita hamil itu memakan buah kurma, niscaya anak yang akan lahir kelak akan menjadi anak yang penyabar, bersopan santun, serta cerdas. Sesungguhnya makanan Siti Maryam takkala melahirkan Nabi Isa as adalah buah kurma. Sekiranya, Allah SWT menjadikan suatu buah yang lebih baik daripada buah kurma, maka Allah telah memberi makan buah itu kepada Siti Maryam.” (HR Bukhari).

Hal ini diperteguh oleh para ahli kedokteran, bahwa unsur zat besi dan kalsium yang terdapat di dalam buah kurma sangat berguna membentuk dan menambah kandungan air susu ibu. Buah jenis palem berbahasa Latin phonex dactylifer ini kaya protein, serat gula, vitamin A dan C, serta mineral seperti zat besi, kalsium, sodium, dan potasium. Kandungan protein di dalam kurma sebesar 1,8-2,0%, serat sebanyak 2,0-4,0%, dan gula sebesar 50-70% glukosa.

Satu dua butir kurma sudah cukup mengganti energi yang berkurang saat puasa. Berdasarkan Data Primer Penelitian Puasa dan Kesehatan 1994 (Puasa dan Kesehatan, Dr dr H Wahjoetomo).

Di luar itu, ada yang istimewa dari hadis tersebut. Sebab Nabi menyabut kata Ajwa. Berdasarkan asbabul wurud (sebab-sebab turunnya suatu hadis), Ajwa adalah nama anak Slaman Alfarisi, orang Nasrani yang masuk Islam. Dia mewakafkan lahan kurmanya untuk perjuangan Islam. Untuk mengenang jasa-jasanya itu, Rasul menamakan kurma yang dimakannya saat berbuka puasa itu Ajwa.

Jadi, dalam setiap butir kurma yang Anda makan sekarang, di dalamnya terkandung penghargaan tinggi atas toleransi. Nama orang Nasrani diabadikan dalam hadis Nabi. Betapa mulianya Islam. Betapa agung akhlak Rasulullah. Pantas kalau kita menyebutnya buah yang mulia, kurma.

Subhanallah. Semoga kemuliaan Islam itu tidak redup oleh gerakan sebagian kecil orang moderen yang mengaku sok Islam tapi jauh dari akhlak mulia. Yang selalu marah dan menghujat. Menampilkan wajah bengis dalam beragama. Naudzubillahi min dzalik. Kita berlindung kepada Allah dari keburukan tersebut.***
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous