Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Ngabuburit

Catatan Moh Ichwan
Wartawan Harsem

ADA satu lagi yang pasti muncul di bulan Ramadan. Yaitu ngabuburit. Istilah dari bahasa Sunda ini artinya aktivitas sore hari menunggu maghrib tiba.

Ramai sekali orang, entah ikut puasa atau tidak meramaikan jalan-jalan. Tua muda, anakanak maupun remaja, tumplek-blek, berkerumun atau berjalan-jalan menghabiskan waktu. Semakin mendekati waktu berbuka, semakin banyak jumlahnya.

Ketika matahari tenggelam di ufuk barat dan bedug atau sirene berbunyi, keramaian itu langsung buyar. Bubar seketika saat petang tiba. Ada yang bergegas pulang untuk makan di rumah, ada yang menuju masjid untuk sholat maghrib berjamaah. Tapi sebelumnya menikmati takjilan atau sekadar minum air.

Adanya ngabuburit, membuat kaum muslimin atau warga umum berjumpa. Terjalin komunikasi dan keakraban. Juga menciptakan pasar tiban. Banyak pedagang makanan atau minuman dadakan. Ada yang iseng-iseng, ada yang serius memutar modal. Ada yang memakai meja, ada yang memanfaatkan mobil kap terbuka. Muncul pula penjual saja, tukang parkir dan semacamnya. Ramadan memang membawa berkah untuk semuanya.

Namun ada yang perlu mendapat perhatian dari tradisi ngabuburit ini. Banyak di antara penjual makanan itu perempuan berpakaian minim. Berdandan menor dan membuka aurat; paha atau dada. Saat menawarkan kolak atau koktail, mereka sangat atraktif merayu, kadang membuat gerakan seperti menyodorkan tubuh ke depan hidung kaum lelaki.

Situasinya jadi ironi. Pegawai mal dan bank memakai jilbab meski hanya sebulan demi menghormati bulan suci, gadis penjual kolak justru “buka-buka diri” demi menarik perhatian pembeli.

Di lain tempat, di antara anak-anak muda, ada yang malah pacaran. Bercampur antara lelaki dan perempuan, bergandengan tangan, bahkan bermesraan. Yang belum punya pasangan menjadikan kesempatan tersebut sebagai ajang mencari gebetan.

Pemandangan yang ada jadi penuh maksiat. Dosa jadinya. Risih rasanya. Sering kita dengar keluhan atau keprihatinan atas hal ini. Jika ingat tausiyah pak ustad, pahala puasa kita bisa batal kalau tidak bisa menahan nafsu. Percuma lapar dan dahaga, sebab menjelang berbuka malah bangkit syahwatnya. Bagaimana tidak? Wong aurat terbuka di depan mata, tersebar di manamana.

Sebenarnya ulama sudah berusaha mencegahnya. Setiap sore di pondok pesantren, masjid atau mushola pasti diadakan pengajian. Agar masyarakat mendapat ilmu dan bertambah pahalanya sampai ia berbuka. Makanan pun disediakan secara gratis. Selain hal itu, selalu diingatkan kewajiban perempuan muslimah memakai hijab.

Televisi maupun radio pun menyiarkan acara religi plus konsultasi. Agar orang mendapat siraman rohani. Instansi pemerintah, perusahaan swasta atau kantor lembaga, pastilah mengundang mubalig untuk memberi ceramah agama menjelang buka puasa bersama.

Para orangtua di rumah, pasti telah menyiapkan menu spesial dan mengisi waktu berkumpul itu dengan bercengkerama penuh bahagia.

Lantas, mengapa banyak orang memilih ngabuburit yang berisiko rusak pahala? Makanan harus beli, dosa menanti. Siapakah mereka? Kenapa mereka merusak berbuat begitu di bulan suci?

Agaknya benar kata Imam Al-Ghozali, shoim (orang yang berpuasa) itu ada tiga kelas. Pertama orang awam, yaitu yang berpuasa hanya mendapat lapar dan dahaga. Hanya sah secara syariat, tapi kosong dari manfaat.

Kedua khowas (orang khusus), yang berpuasa dengan mencari pahala dan menghindari dosa. Ketiga khowasil khowas (very very important person/VVIP), yaitu berpuasa dengan sungguh-sungguh, menghindari dosa dan beramal saleh, hatinya jadi lembut nan humanis, banyak bersedekah, mengaji atau berzikir, mereka menangis sedih saat ditinggalkan Ramadan.

Allahu akbar. Allahu akbar. Semoga kita tidak termasuk yang berpuasa tapi tidak bermaksiat. Mudah-mudahan kita mau bertekad menjadi golongan kedua, orang khsusus. Syukur kalau bisa meraih peringkat tertinggi. The best. Sehingga menjadi umat yang bertakwa (muttaqin) setelah sebulan berpuasa. Amin.***
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous