Novel Bisa Dicopot
Setelah ditunggu-tunggu, akhirnya Ketua Umum PSIS Soemarmo HS menandatangani dan mengumumkan surat keputusan penunjukkan General Manager PSIS. Dari beberapa nama yang pernah beredar, Marmo akhirnya memilih Novel Albakrie.
Terpilihnya Novel, menurut ketua umum, sudah melalui pertimbangan yang mendalam dan meminta masukan dari tokoh-tokoh olahraga, baik dari kalangan tokoh sepakbola maupun dari luar. Keputusan ini merupakan keputusan bersama pengurus harian PSIS.
“Ia paling siap dari dua tokoh lainnya, seperti Simon Legiman dan WS Basuki. Simon Legiman merasa sudah tidak muda lagi secara fisik, sedangkan Basuki belum memperoleh ijin dari atasannya.
Sementara Novel saat kami minta surat kesediaan, ia bisa memenuhinya dan bisa dipertanggungjawabkan,” terang Soemarmo, Sabtu (21/8), di Balaikota Semarang.
Ia menegaskan, manajemen baru dan kepengurusan yang sudah terbentuk sebelumnya, jangan berpikir untuk mencari uang tapi murni untuk memajukan PSIS. Ia berharap pengurus juga jujur dan transparan dalam mengelola tim agar semakin mendapat dukungan dari masyarakat.
“Pengurus dan manajemen jika tidak bisa jujur, transparan, dan bertanggungjawab maka tidak akan berumur panjang. Saya ingin mereka ini bisa transparan dan akuntabel, agar tidak ada kecurigaan terutama masalah dana. Masalah dana agar lebih berhati-hati dalam penggunaannya,” tandasnya.
Manajemen baru nanti diberi beban target oleh ketua umum, untuk membawa Mahesa Jenar bertahan di divisi utama dan memperbaiki peringkat PSIS di Kompetisi Divisi Utama musim lalu. Ketua umum menegaskan, sewaktu-waktu bisa mencabut mandat GM jika tidak sesuai target yang dibebankan oleh pengurus.
“Saya memberi waktu kepada GM terpilih untuk segera menyusun jajaran manajemen, dan kami berharap mereka tidak salah pilih dalam menunjuk orang. Selanjutnya mereka bisa bergerak mengangkat pelatih, menyeleksi pemain selama satu minggu, serta membentuk tim yang kami targetkan pada September mendatang sudah beres,” ungkapnya. (puthut-harian semarang)
Terpilihnya Novel, menurut ketua umum, sudah melalui pertimbangan yang mendalam dan meminta masukan dari tokoh-tokoh olahraga, baik dari kalangan tokoh sepakbola maupun dari luar. Keputusan ini merupakan keputusan bersama pengurus harian PSIS.
“Ia paling siap dari dua tokoh lainnya, seperti Simon Legiman dan WS Basuki. Simon Legiman merasa sudah tidak muda lagi secara fisik, sedangkan Basuki belum memperoleh ijin dari atasannya.
Sementara Novel saat kami minta surat kesediaan, ia bisa memenuhinya dan bisa dipertanggungjawabkan,” terang Soemarmo, Sabtu (21/8), di Balaikota Semarang.
Ia menegaskan, manajemen baru dan kepengurusan yang sudah terbentuk sebelumnya, jangan berpikir untuk mencari uang tapi murni untuk memajukan PSIS. Ia berharap pengurus juga jujur dan transparan dalam mengelola tim agar semakin mendapat dukungan dari masyarakat.
“Pengurus dan manajemen jika tidak bisa jujur, transparan, dan bertanggungjawab maka tidak akan berumur panjang. Saya ingin mereka ini bisa transparan dan akuntabel, agar tidak ada kecurigaan terutama masalah dana. Masalah dana agar lebih berhati-hati dalam penggunaannya,” tandasnya.
Manajemen baru nanti diberi beban target oleh ketua umum, untuk membawa Mahesa Jenar bertahan di divisi utama dan memperbaiki peringkat PSIS di Kompetisi Divisi Utama musim lalu. Ketua umum menegaskan, sewaktu-waktu bisa mencabut mandat GM jika tidak sesuai target yang dibebankan oleh pengurus.
“Saya memberi waktu kepada GM terpilih untuk segera menyusun jajaran manajemen, dan kami berharap mereka tidak salah pilih dalam menunjuk orang. Selanjutnya mereka bisa bergerak mengangkat pelatih, menyeleksi pemain selama satu minggu, serta membentuk tim yang kami targetkan pada September mendatang sudah beres,” ungkapnya. (puthut-harian semarang)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.