Yang Dirindukan Surga
Oleh Abdul Wahib
Santri Kauman asal Kebonharjo Semarang Utara
KAUM muslimin rohimakumullah. Beragama itu sebenarnya mudah. Allah maupun Rasulnya tidak mempersulit. Mendapat pengampunan itu sebenarnya mudah. Mendapat surga itu tidak susah. Sesungguhnya, kita sendirilah yang mempersulit urusan.
Andai kita melakukan satu kebaikan saja, dan terus istiqomah (konsisten), Allah pasti memasukkan kita ke dalam golongan hamba-Nya yang mendapat rahmat. Janji Allah tidak bakal diingkari.
Cukup dengan taat kepada Allah dan Rasulnya, itu sudah cukup bagi kita. Dan cara sederhana untuk menggapai ketaatan itu cukup sederhana.
Hanya perlu pembuktian.
Rasulullah bersabda yang artinya: ”Surga itu merindukan empat macam orang. Orang yang suka membaca Alquran, orang yang bias menjaga lisan, orang yang memberi makan orang yang lapar, dan orang yang berpuasa di bulan Ramadan.”
Sungguh mulia orang yang hobi membaca Alquran. Itulah kategori pertama yang dirindukan surga. Dia akan dijaga oleh Allah dari maksiat dan dosa. Batinnya diberi ketenangan, hidupnya dilingkupi kemuliaaan. Dia akan selalu diingat olah Allah.
Kategori kedua adalah penjaga lisan. Tentulah sangat luar biasa. Lidah tak bertulang. Meski lunak, tajamnya melebihi pedang. Darinya bisa timbul perang. Lisan yang tidak dijaga, bisa melenyapkan pahala kita seperti api memakan kayu bakar. Puasa kita jadi hampa alias siasia. Maka sangat hebatlah orang yang bisa mengendalikannya. Allah sangat memuliakan para penjaga lisan.
Ketiga, pemberi makan orang yang kelaparan. Ini tidak mesti orang kaya. Sangat banyak kisah orang soleh zaman dahulu yang loman. Orang-orang salaf memberi teladan kita, mereka tidak makan kecuali selalu mengajak orang lain. Jangankan kepada pengemis, kepada sahabat atau kenalan saja mereka bersemangat mengajak makan. Tak peduli dirinya sendiri masih sering kekurangan.
Allah Yang Maha berterimakasih (Syakuur) membalas sekecil apapun kebaikan kita kepada orang lain. Bila kita memberi makan kepada saudara kita yang sedang kelaparan, niscaya Allah akan memberi kita makan di saat orang-orang kelaparan pada hari akhir nanti. Bila kita memudahkan urusan saudara kita Allah akan memudahkan urusan kita sejak di dunia ini. Pertolongan Allah akan datang kepada seorang hamba manakala sang hamba menolong saudaranya.
Keempat, orang-orang yang berpuasa di bulan Ramadan. Di bulan yang mulia yang penuh berkah, rahmat, ampunan ini Allah menjanjikan kepada kita akan pembebasan dari pedihnya azab neraka. Terutama jika kita mengisinya dengan sholat, tadarus, belajar, wiridan, serta aktivitas apapun dengan hanya mengharap ridho-Nya.
Semoga kita termasuk orangorang yang dirindukan surga ini. Semoga kita sukses melatihnya lewat puasa ini. Amin.***
KAUM muslimin rohimakumullah. Beragama itu sebenarnya mudah. Allah maupun Rasulnya tidak mempersulit. Mendapat pengampunan itu sebenarnya mudah. Mendapat surga itu tidak susah. Sesungguhnya, kita sendirilah yang mempersulit urusan.
Andai kita melakukan satu kebaikan saja, dan terus istiqomah (konsisten), Allah pasti memasukkan kita ke dalam golongan hamba-Nya yang mendapat rahmat. Janji Allah tidak bakal diingkari.
Cukup dengan taat kepada Allah dan Rasulnya, itu sudah cukup bagi kita. Dan cara sederhana untuk menggapai ketaatan itu cukup sederhana.
Hanya perlu pembuktian.
Rasulullah bersabda yang artinya: ”Surga itu merindukan empat macam orang. Orang yang suka membaca Alquran, orang yang bias menjaga lisan, orang yang memberi makan orang yang lapar, dan orang yang berpuasa di bulan Ramadan.”
Sungguh mulia orang yang hobi membaca Alquran. Itulah kategori pertama yang dirindukan surga. Dia akan dijaga oleh Allah dari maksiat dan dosa. Batinnya diberi ketenangan, hidupnya dilingkupi kemuliaaan. Dia akan selalu diingat olah Allah.
Kategori kedua adalah penjaga lisan. Tentulah sangat luar biasa. Lidah tak bertulang. Meski lunak, tajamnya melebihi pedang. Darinya bisa timbul perang. Lisan yang tidak dijaga, bisa melenyapkan pahala kita seperti api memakan kayu bakar. Puasa kita jadi hampa alias siasia. Maka sangat hebatlah orang yang bisa mengendalikannya. Allah sangat memuliakan para penjaga lisan.
Ketiga, pemberi makan orang yang kelaparan. Ini tidak mesti orang kaya. Sangat banyak kisah orang soleh zaman dahulu yang loman. Orang-orang salaf memberi teladan kita, mereka tidak makan kecuali selalu mengajak orang lain. Jangankan kepada pengemis, kepada sahabat atau kenalan saja mereka bersemangat mengajak makan. Tak peduli dirinya sendiri masih sering kekurangan.
Allah Yang Maha berterimakasih (Syakuur) membalas sekecil apapun kebaikan kita kepada orang lain. Bila kita memberi makan kepada saudara kita yang sedang kelaparan, niscaya Allah akan memberi kita makan di saat orang-orang kelaparan pada hari akhir nanti. Bila kita memudahkan urusan saudara kita Allah akan memudahkan urusan kita sejak di dunia ini. Pertolongan Allah akan datang kepada seorang hamba manakala sang hamba menolong saudaranya.
Keempat, orang-orang yang berpuasa di bulan Ramadan. Di bulan yang mulia yang penuh berkah, rahmat, ampunan ini Allah menjanjikan kepada kita akan pembebasan dari pedihnya azab neraka. Terutama jika kita mengisinya dengan sholat, tadarus, belajar, wiridan, serta aktivitas apapun dengan hanya mengharap ridho-Nya.
Semoga kita termasuk orangorang yang dirindukan surga ini. Semoga kita sukses melatihnya lewat puasa ini. Amin.***
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.