Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Demi Sahabat, Calon Selir Bertobat

Manusia selalu ingin bermanfaat bagi orang lain. Selain punya nafsu negatif, setiap insan ingin berbuat baik kepada banyak orang.

SEPERTI diajarkan pakar psikologi madzhab ketiga Abraham Maslow, Adi (40), nama samaran, terdorong untuk beraktualisasi diri. Pengusaha asal Kendal ini, telah mapan sejak muda.

Ia berbisnis pisang molen sejak bujangan usia 18. Setelah menikah pada usia 24, Adi mendapat anugerah lebih banyak. Hingga tiga anak ia peroleh, kehidupannya bahagia. Tak kurang suatu apa.

Alumnus PTN di Semarang ini aktif di banyak kegiatan sosial dan keagamaan. Ditambah wajahnya yang ganteng, membuat banyak orang simpati padanya. Tak heran beberapa wanita tertarik padanya. Awalnya sebatas ngefans, lamalama berdekatan. Syukur-syukur mendapatkannya.

Tak pernah tebersit dalam pikiran Adi untuk poligami. Tapi kenyataan yang dia hadapi mengarah demikian. Seorang janda tanpa anak yang baru saja jadi PNS di Semarang mengakrabinya. Sebut saja Aini.

Aini sering silaturahim ke rumah Adi. Ia akrabi istri Adi, sebut saja Yulia. Sering Aini membawa makanan atau hadiah kecil untuk Yulia dan anak-anaknya. Juga sering menelepon dan mengajak jalan-jalan berbelanja. Sampai mereka lengket selayak sahabat. Bahkan anak-anak memanggilnya dengan nada mesra: “Tante Aini”. Biasanya, setelah bercengkerama dengan Yulia, Aini menelepon atau menemui Adi di kantornya.

Membawa kabar gembira dari keluarganya. Tentu saja Adi berterima kasih dan senang karenanya. Pendek kata, Aini menjadi humas yang baik bagi keluarga tersebut.

Lama kelamaan Adi kesengsem kepada Aini. “Menarik juga wanita ini. Cantik, perhatian, bisa ngemong orang. Padahal biasanya, janda cenderung pasang sikap butuh pertolongan,” gumamnya dalam hati.

Saat berkumpul bertiga di rumahnya, Adi bertanya kepada si janda sahabatnya. tersebut: ”Apa engkau punya niat menikah lagi?,” Dijawab Aini: “Jika Allah menjodohkan, saya siap. Tapi saya pasrah saja,” ujarnya sambil terisak lalu dipeluk Yulia karena terharu.

Sekitar seminggu kemudian Adi berbicara kepada istrinya; “Ma, sepertinya Yulia perlu ditolong. Kasihan dia jadi gunjingan di lingkungannya. Status janda tidak mengenakkannya”.

Tak disangkanya Aini menanggapi; “Papa mau menolong dia? Silakan saja. Tapi aku punya syarat. Papa tak boleh ngasih nafkah kepadanya”. Adi tidak tahu itu jawaban tulus atau sewot.

Tapi dasar lelaki, esoknya ia temui Aini. “Permaisuriku mempersilakan aku menjadikanmu selir. Tanpa hak nafkah dariku. Bagaimana?” tanya Adi grogi. Meski hal itu diharapkannya, Aini justru
diam. Dia minta waktu berpikir. Sampai akhirnya dia menelepon Yulia. Dari seberang telepon ia dengar tangisan. Aini menyimpulkan, Yulia tak sudi dimadu. Syarat yang dikatakan itu hanya eufimisme dari penolakan.

Aini jadi berubah pikiran. Ia takut terjadi masalah di kemudian hari. Lantas ia putuskan tak jadi selir Adi. Demi sahabat yang sudah dia anggap seperti keluarga sendiri, Aini seakan bertobat dan mundur teratur. Dia berharap Tuhan bakal memberi yang lebih baik lagi.

”Tuhan, berikanlah hamba jalan keluar yang baik. Jodohkanlah hamba dengan ridho-Mu,” doa Aini usai mengirim SMS pemutusan kepada Adi. (ichwan)
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous