Endro Sugiarto, Lurah Pleburan

Arjuna Favorit Saya

KECINTAAN seni budaya jawa semestinya patut kita pertahankan dan dilestarikan. Karena kita sebagai orang jawa jangan sampai kebudayaan ini hilang dan tergeser dengan kebudayaan moderen. Seperti yang diharapkan Lurah Pleburan Endro Sugiarto ini.

Kesenian wayang baginya sudah menjadi salah satu bagian yang tidak dapat dilepas dari hidupnya. “Karena dari kecil saya sudah sering nonton wayang, sampai sekarang pun saya masih
senang,” ujarnya saat ditemui di tempat kerjanya.

Pria asal Pati ini mengaku, kecintaannya terhadap wayang mulai tumbuh sejak kecil. Terlebih, orangtuanya juga sering menyelenggarakan wayang apabila ada acara keluarganya.

“Kalau ada keluarga yang punya kerja seperti nikahan, sunat, dan sebagainya pasti wayangan,” tuturnya.

Menurutnya, pewayangan menggambarkan kehidupan seharihari, baik dari segi kehidupan dalam bermasyarakat, negara maupun pemerintahan. “Cerita dalam pewayangan merupakan refleksi dari kehidupan nyata. Dengan begitu, kita dapat mengambil makna atau pesan yang tersirat didalamnya,” ucapnya.

Diakuinya, untuk menikmati wayang tidaklah mudah, salah satunya pemahaman bahasanya. Karena dalam wayang itu tidak hanya menggunakan bahasa Jawa, tapi juga terkadang disisipi dengan bahasa Sansekerta.

“Di antara tokoh wayang yang ada, Arjuna menjadi salah satu favorit saya. Karena dia figur yang dapat memberi contoh suri teladan seorang pimpinan,” katanya.

Meski menjadi lurah, kesukaannya menonton wayang tidak pernah padam. Apalagi di Kelurahan Siwalan dan Kelurahan Sampangan sering terdapat tradisi sedekah bumi yang pada puncaknya menampilkan pertunjukkan wayang.

“Memang sudah tradisi di kelurahan ada sedekah bumi, ya tetap kita jalankan. Sekaligus untuk menguri-uri kebudayaan tersebut agar tidak punah,” imbuhnya.

Sekarang ini pewayangan harus mengikuti perkembangan zaman supaya kebudayaannya tidak hilang. Kalau sekarang ini wayang sudah mengikuti perkembangan zaman dan aalah satu bukti, wayang sekarang ada yang menggunakan campursari. (wara merdekawati)

Newer Post Older Post