Merasa Tertekan

Nazaruddin saat tiba di KPK untuk menjalani pemeriksaan kedua

Nazaruddin Minta Pindah dari Mako Brimob

Karena merasa tidak nyaman, M Nazaruddin kembali meminta KPK untuk memindahkannya dari Rutan Mako Brimob ke Rutan Tangerang atau Rutan Cipinang.

 Salah satu kuasa hukum Nazaruddin, Dhea Tungga Esti mengatakan, selama di Mako Brimob Kelapa Dua Depok, kondisi Nazaruddin dalam kondisi tertekan. Untuk itu, lanjutnya, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu, minta dipindah ke Rutan Tangerang atau Cipinang.
      
"Intinya beliau tidak suka dengan keadaan di situ. Jadi beliau minta dipindahkan dari Rutan Mako Brimob ke Rutan Tangerang atau Rutan Cipinang," ujar Dhea Tungga Esti, usai menjenguk kliennya di Mako Brimob, Kelapa Dua Depok, Jabar, kemarin.
     
Dhea mengatakan kondisi Nazaruddin hingga kini masih dalam kondisi tertekan. Hal itu yang membuat kliennya tidak betah tinggal di rutan tersebut.
      
"Kondisinya masih sama kayak kemarin. Selama masih di situ, beliau masih belum baiklah," katanya.
        
Sementara, hingga kemarin, KPK belum menerima surat permintaan pindah baik dari Nazaruddin sendiri maupun dari pengacarannya.
       
"Belum, kalau pun ada, akan dipertimbangkan dan akan dipelajari dulu. Yang pasti sampai sekarang belum ada surat resmi permintaan pemindahan penahanan," kata Juru Bicara KPK Johan Budi.
     
Hal itu disampaikan Johan saat ditanya bagaimana sikap KPK terkait permintaan pemindahan penahanan Nazaruddin seperti yang disampaikan secara lisan oleh pengacaranya.
       
Lalu apakah jika permintaan itu benar-benar diajukan, KPK akan mengabulkannya? "Kalau misalnya faktor keamanan, harus dilihat apa benar di Mako Brimob keamanan Nazaruddin memang tidak terjamin," jawab Johan.
        
Di sisi lain Johan menjelaskan bahwa Nazaruddin dijadwalkan akan kembali diperiksa pada Senin 22 Agustus 2011.
      
"Senin akan dilakukan pemeriksaan lagi sebagai tersangka kasus dugaan suap Sesmenpora tentang wisma atlet," ungkapnya.
     
Menurutnya, pada pemeriksaan pertama memang tidak berlangsung lama karena Nazaruddin mengeluh sakit. "Kemarin beberapa pertanyaan sempat diajukan. Saya tidak tahu detailnya, tapi dia mengeluh kurang enak badan makanya dihentikan," imbuhnya.

Surati Presiden

Nazaruddin mengaku telah mengirim surat kepada Presiden SBY yang isinya 'barter kasus'. Istana menganggap pengiriman surat itu lucu dan kurang pantas.
     
"Ya justru ini yang agak lucu. Saya sendiri terus terang membacanya dari internet ditujukan kepada Presiden, tapi kami sendiri yang berada dekat Presiden belum menerima surat yang dimaksud, jadi ini agak aneh," kata Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha di Istana Presiden, Jakarta, kemarin.
     
Julian mengatakan, masih bingung tentang surat itu karena isinya sudah tersebar ke seluruh Indonesia, namun istana tidak pernah menerimanya. "Saya kira mungkin ini masih dalam perjalanan dibawa tukang pos atau memang yang dimaksud dikirim itu ya dikirim melalui internet," katanya.
    
Ia menilai kurang pantas surat tersebut disampaikan secara terbuka. Karena istana punya prosedur untuk menyampaikan surat kepada Presiden.
      
"Kalau benar ada surat yang dimaksud, kita punya mekanisme untuk memprosesnya. Dalam lingkungan lembaga Kepresidenan ada Sekretariat Negara dan Sekretariat Kabinet untuk melihat urgensi kelayakan dari suatu surat untuk diteruskan ke Presiden. Jadi Presiden tidak serta merta langsung menerima surat dari siapa pun kecuali melalui jalur-jalur proses formal tadi," katanya. (jos)

Harsem/dok

Newer Post Older Post