Mega Isyaratkan Tak Maju di Pilpres 2014
KETUA Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengisyaratkan tidak akan maju lagi pada pemilihan presiden 2014.
Isyarat itu dia katakan saat memberi sambutan dalam peresmian peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Tanpa Kelas di Kebang Kilir, Kabupaten Cirebon, Minggu (23/10).
”Pak Bupati bilang, Ibu Presiden di Cirebon. Masak atuh presiden cuma satu kabupaten. Nelayan kan di seluruh Indonesia, bukan berarti harus saya,” kata Megawati.
Presiden ke-5 RI itu melanjutkan, yang terpenting saat ini ada pemimpin yang mampu dan sanggup menyejahterakan rakyat Indonesia. “Tapi ada orang yang mau memimpin dengan benar dan memberi kehidupan bagi seluruh warga Indonesia,” jelasnya.
Cita-cita untuk menyejahterakan rakyat merupakan impian Megawati. Menurutnya, pesan itulah yang selalu diingatkan oleh ayahnya, Soekarno.
“Itu impian saya. Karena dari kecil ayah saya mengatakan mereka ini yang kamu harus bimbing supaya mereka bisa mencari sendiri tidak tergantung pada orang lain,” paparnya.
”Saya ini kan cuma ketua partai. Kalau Pak Taufik itu harus pakai dasi yang cakep, kan pejabat. Kalau saya kan freelance, ketua partai yang ke sana-kemari bertemu rakyat,” celetuk Mega, di kesempatan beberapa waktu sebelumnya.
Kandidat Kuat
Isyarat itu agak mengejutkan, karena di hari yang sama Survei lembaga riset Jaringan Suara Indonesia (JSI) yang bertajuk “Evaluasi Dua Tahun Pemerintahan SBY dan Preferensi Pilihan Parpol dan Presiden” menyebutkan bahwa Megawati akan memenangi pemilihan presiden, apabila pilpres dilangsungkan saat ini.
Kontestasi politik menjelang Pilpres 2014 memang diprediksi akan ramai karena Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah tidak dapat mencalonkan diri lagi. Masa jabatan SBY sebagai presiden, sesuai konstitusi, dibatasi hanya dua periode. Maka, 2014 merupakan batas akhir dari masa kepemimpinan SBY, setelah sebelumnya dia memenangi Pilpres 2004 dan 2009.
“Megawati Soekarnoputri mendapatkan dukungan 19,6 persen,” ujar Direktur Eksekutif JSI Widdi Aswindi, dalam konferensi pers yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta.
Kandidat presiden lain yang menjadi pilihan publik setelah Megawati, berturut-turut adalah Prabowo Subianto (10,8%), Aburizal Bakrie (8,9%), Wiranto (7,3%), Sri Sultan Hamengkubuwono X (6,5%), Hidayat Nur Wahid (3,8%), Surya Paloh (2,3%), Sri Mulyani (2%), Ani Yudhoyono (1,6%), Hatta Rajasa (1,6%), Anas Urbaningrum (1,5%), Sutanto (0,2%), dan Djoko Suyanto (0,2%)
Jadi, simpul JSI, bila Pilpres digelar saat ini, maka kandidat yang menempati posisi teratas adalah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie. “Megawati, Prabowo, dan Aburizal adalah tiga kandidat terkuat,” tegas Widdi.
Survei JSI ini digelar selama 6 hari, 10-15 Oktober, dengan jumlah responden sebanyak 1.200 orang. Metode survei yang digunakan adalah multistage random sampling dengan wawancara tatap muka langsung, menggunakan questioner. Margin of error sebanyak 2,9 persen. (dnr)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.