Nano Cell Dibobol, 150 Ponsel Raib

Konter Nano Cell di Jl MT Haryoono Ungaran yang dibobol maling, Rabu (22/2) dini hari

UNGARAN-Pembobolan konter ponsel kembali terjadi. Kali ini korbannya Nano Cell di Jl MT Haryono, Ungaran milik Bayu Satria Putra (23), warga Jl Kepodang, Ungaran. Pembobolan terjadi Rabu (22/2), menimbulkan kerugian sekitar Rp 100 juta dalam bentuk 150 ponsel berbagai merek.

Ditemui di lokasi kejadian, Bayu menjelaskan, pembobolan diketahui sekitar pukul 08.30 oleh seorang anggota polisi yang bermaksud membeli pulsa. Mendapati rolling door sudah agak terbuka, anggota polisi tersebut berusaha memanggil penjaga konter. Curiga karena tidak ada jawaban, anggota polisi itu menelepon pemilik konter dan mengabarkan apa yang dilihatnya.

Begitu mendapat informasi, Bayu bergegas datang. Betapa kaget ia saat melihat ratusan ponsel berbagai merek raib dari etalase. "Saya langsung melapor ke Polres Semarang," kata dia.

Bayu mengungkapkan, konter miliknya tutup sekitar pukul 23.30. Seperti biasa, saat itu sebagian ponsel sengaja ditinggal. Hanya sejumlah ponsel baru berharga mahal yang ia bawa pulang ke rumah. "Malam itu yang saya tinggal sekitar 150 lebih. Sebanyak 20 di antaranya jenis BlackBerry dan sisanya merek China. Kebetulan orang yang biasa bertugas tidur di konter semalam sedang sakit," terangnya.

Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) kemarin, polisi tidak menemukan satu pun barang bukti milik pelaku yang tertinggal di lokasi. Polisi hanya berhasil mengambil sidik jari pelaku yang menempel di etalase. Diduga pelaku pencurian lebih dari satu orang dan beraksi sekitar pukul 02.00 hingga pukul 03.00 dini hari.

Pelaku masuk dengan cara memotong dua gembok rolling door, serta mencongkel sebelum kemudian masuk ke dalam konter dan menggasak ratusan ponsel yang dipajang di etalase.

Kasat Reskrim Polres Semarang, AKP Agus Puryadi mengatakan, pelaku merupakan spesialis pembobol konter, dengan sasaran utama ponsel. Terbukti, laptop di dalam konter tidak ikut diambil. "Kerjanya tergolong rapi. Sasarannya hanya ponsel, padahal ada laptop tapi tidak dibawa," ujarnya.
"Menurut saya pelakunya lebih dari satu orang. Mereka membagi tugas ada yang mengawasi situasi lokasi dan ada yang menjadi eksekutor. Saat ini kasusnya masih dalam penyelidikan petugas," tegas AKP Agus Puryadi. (ino/nji)

Newer Post Older Post