BKKBN Siap Gelar Survey Demografi
CAPACITY BUILDING: Suasana kegiatan Capacity Building Program Kependudukan dan KB bagi Mitra Kerja dan Stake Holder BKKBN di Hotel Patra. |
SEMARANG - Tahun 2012 ini merupakan tahun yang sangat menentukan bagi pelaksanaan program kependudukan dan keluarga berencana secara nasional, khususnya Jawa Tengah. Karena itu di tahun ini akan dilakukan evaluasi keberhasilan pembangunan BKKBN Nasional melalui survey demografi dan kesehatan indonesia (SDKI) 2012.
Tingginya jumlah penduduk dari hasil sensus penduduk 2010 lalu, menjadi salah satu alasan mengapa program keluarga berencana harus lebih ditingkatkan. Meski laju pertumbuhan penduduk di Jawa Tengah paling rendah se-Indonesia, namun merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbesar ketiga setelah Jawa Barat dan Jawa Timur.
“Karena itu perencanaan program pembangunan harus menggunakan landasan kependudukan,” ujar Wendy Hartanto, Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN Pusat dalam kegiatan Capacity Building Program Kependudukan dan KB Bagi Mitra Kerja dan Stake Holder BKKBN di Hotel Patra, kemarin.
Dalam capacity building program tersebut pembangunan kependudukan dan KB bagi mitra kerja survey SDKI sangat penting untuk dibahas. “Dalam survei demografi dan kesehatan ini akan diukur berbagai parameter kesehatan dan keberhasilan program KB yang dijalankan selama lima tahun, karena survei ini dilaksanakan 5 tahun sekali,” ujarnya.
Sehingga hasil dari survei ini akan mencerminkan kondisi masyarakat jumlah kematian dan kelahiran serta kepesertaan KB. “Selain sebagai evaluasi hasil survei ini juga menjadi referensi pemerintah dalam menyusun strategi ke depan bagaimana upaya program pelaksanaan KB,” lanjutnya.
Kepala BKKBN Jawa Tengah Sri Murtiningsih, mengharapkan pemerintah daerah baik di tingkat provinsi maupun kota dan kabupaten memasukkan program kependudukan dalam berbagai rencana pembangunan yang mereka susun.
“Sehingga program KB menjadi bagian dalam pembangunan di wilayah masing-masing,” ujarnya. Sampai saat ini program keluarga berencana katanya memang tidak hanya menyentuh pasangan usia subur saja amun juga mempersiapkan para generasi muda.
“Kita juga mempersiapkan generasi muda selain di beri pengetahuan tentang kesehatan reproduksi para generasi muda ini juga diberi pemahaman tentang KB. Mulai dari usia menikah jumlah anak dan jarak anak, agar program yang kita canangkan bisa berhasil dna masyarakatpun sejahtera,” bebernya.
Dalam pertemuan siang kemarin di Hotel Patra juga dihadiri oleh mitra BKKBN seperti perguruan tinggi dan organisasi masyarakat di mana ini bertujuan untuk kembali memberikan pemahaman tentang pentingnya program KB yang dapat berujung pada kesadaran perilaku. (lif/12)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.