Pegawai Setda Peduli Anya

KUNJUNGI ANYA: Kabag Humas Gati Setiti saat mengunjungi Anya yang tergolek lemas di tempat tidurnya. Tampak kakinya yang membesar karena kanker tulang.
(HARSEM/HERU SANTOSO)

SALATIGA - Asisten III Bidang Administrasi Setda Kota Salatiga Sri Wityowati didampingi Kabag Humas Hj Gati Setiti menengok dan menyerahkan bantuan kepada Dinda Putri alias Anya (17), gadis penderita penyakit osteosarcoma (kanker tulang) di rumahnya Jalan Bulusari No.6 Perumahan Bulu Permai, Kelurahan Tegalrejo, Kecamatan Argomulyo kemarin. 

Hj Gati Setiti mengatakan, pihaknya menyerahkan bantuan dana Rp. 4.310.000. Dana itu diserahkan langsung oleh Sri Wityowati kepada Anya yang didampingi ibu kandungnya, Retno Widayatsih, yang sehari-harinya guru Bahasa Inggris di SMP Negeri 6 Salatiga. 

Anya sebelum menderita sakit tumor ganas yaitu kanker tulang, merupakan penyiar di Radio Suara Salatiga FM. Sebagai penyiar telah dijalaninya selama hampir tiga tahun lamanya. Saat itu, Anya masih tercatat sebagai pelajar SMK/SMEA Kristen Salatiga.

Setelah mengetahui menderita kanker tulang, Anya begitu tegar menghadapi cobaan yang sedang dihadapinya. Bahkan, mantan gadis yang aktif di organisasi di sekolahnya serta mantan model ini kini hanya bisa pasrah menerima penyakit yang menyerang kakinya itu. Setiap harinya hanya tergolek lemas di atas tempat tidurnya. 

Penyakitnya itu menyerang kakinya sejak Januari 2012 lalu, oleh dokter penyakitnya jenis osteosarcoma (kanker tulang) dan merupakan penyakit kanker ganas. Untuk sel kanker ganasnya ditemukan di tulang kaki dan paling sering terjadi pada usia remaja dan dewasa muda. Kurang lebih  60%,  osteosarcoma itu terjadi di sekitar lutut, seperti yang dialami Anya.

“Untuk langkah penyebuhan penyakitnya itu, pihak keluarga telah melakukan berbagai pengobatan. Baik itu, mulai dari medis kedokteran hingga pengobatan alternatif. Tetapi karena terkendala biaya pengobatan, akhirnya kini Anya hanya tiduran di atas tempat tidurnya saja. Untuk menyembuhkannya itu, harus dilakukan dengan pengobatan secara intensif tetapi terbentur masalah biaya, sehingga pengobatan tersebut sempat terhenti,” jelas Retno Widayatsih.

Ditambahkan, jika memang ada dermawan yang membantu biaya penyembuhan anak kandungnya itu, pihaknya akan menerimanya dengan tangan terbuka dan sangat berterima kasih. (heru santoso/15)

Newer Post Older Post