Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Batik Berbahan Alam, Murah dan Ramah Lingkungan

MEMBATIK: Wakil Walikota Semarang Hendrar Prihadi menjajal membatik di atas kain pada pameran batik menggunakan bahan alam di Hotel Novotel Semarang.
(Foto: Harsem/dok)

PEMBUATAN batik sekarang ini walaupun sudah semakin modern, akan tetapi penggunaan bahan-bahan dasarnya masih menggunakan bahan alami. Salah satunya dalam hal pewarnaan yang menggunakan bahan alam berupa kayu-kayuan dan tanaman mangrove yang sudah mati.

Pada pameran batik yang digagas Novotel Semarang bekerjasama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang serta Zie Batik, Jumat (22/6), pewarnaan batik tulis menggunakan bahan baku alam, seperti menggunakan kayu secang dan mahoni yang sudah mati dan tidak dapat tumbuh lagi, serta menggunakan buah mangrove.

“Sesuai temanya Semarang Menuju Batik Alam, dengan adanya pameran dan workshop ini merupakan bentuk komitmen Novotel Semarang untuk mengampanyekan Go Green. Makanya kita menggandeng Dinas Kelautan dan Perikanan serta Zie Batik untuk mengampanyekan kebaikan penggunaan bahan alami untuk mengolah batik,” tukas PR Novotel, Audrey Stella.

Selain menggelar pameran kain batik klasik berbahan alami, acara tersebut juga menyelenggarakan coaching clinic, talkshow interaktif, dan workshop pengolahan buah mangrove dalam pembuatan batik tulis. Tak sedikit audiens yang datang di acara tersebut terlihat antusias dan tertarik pada saat sesi coaching produksi batik menggunakan mangrove.

“Untuk pewarnaan didapat dari buah mangrove jenis Rhizophoraceae yang sudah jatuh dan mongering. Dari limbahnya tersebut bisa didapatkan beberapa warna seperti warna cokelat, cokelat muda, tua, hitam, hingga merah muda," ujar Maherno dari Zie Batik.

Untuk proses membatiknya sendiri, Maherno menambahkan, jika pada umumnya batik yang dibuat menggunakan pewarna kimia membutuhkan waktu seminggu, batik yang dibuat menggunakan bahan alam memerlukan waktu sebulan. Akan tetapi, batik dengan bahan alam terbilang sangat murah prosesnya dan sangat ramah lingkungan.

Pameran batik berbahan alam tersebut dibuka oleh ibu Wakil Walikota Semarang Hendrar Prihadi beserta General Manager Novotel, Severine Krawec, dihadiri beberapa muspida serta sejumlah pemerhati batik. (hep/12)

Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous