Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

‘Hijabersmom’ Ajak Mama Kenakan Jilbab

TAMPAK CANTIK: Anggota Hijabersmom berfoto bersama pada sebuah sesi pemotretan. (HARSEM/DOK)

SEMARANG-Demam hijab tidak hanya menjangkiti wanita muda. Para ibu juga tertarik memilih hijab sebagai jalan hidup, silaturrahim, sekaligus tambahan penghasilan.

SETAHUN terakhir, beberapa ibu di Semarang yang tergabung dalam sebuah pengajian tertarik komunitas Hijabersmom di Jakarta dan Bandung. Kemudian mereka sepakat mendirikan komunitas yang sama, yang akan dikukuhkan akhir pekan lalu.

Ketua HmC Semarang, Siti Adam, mengatakan pembentukan komunitas berjalan mengalir. Berawal dari pertemuan kerja akhirnya mendorong ibu-ibu mewujudkan hijab sebagai bagian dari kehidupan. Teman-teman Siti sebelumnya terkumpul dalam forum pengajian Bilqis yang digelar sebulan sekali di sebuah hotel.

“Saya mulai tertarik berhijab berawal dari tampilannya yang menarik dan kebetulan teman-teman juga sama, sehingga dibentuklah komunitas untuk mewadahi,” katanya, kemarin.

Rencana pembentukan komunitas kemudian disodorkan kepada pengurus HmC pusat. Beberapa syarat harus dipenuhi sebelum disetujui menjadi komunitas. Antara lain harus sudah merekrut minimal 50 anggota dan membuat program kerja setahun ke depan. 

Anggota tidak sembarang, kriterianya harus sudah menikah, minimal berusia 25 tahun, dan mengenakan hijab permanen. “Ini klub hijab serius, tidak sekadar berisi perempuan berhijab saat acara tapi punya komitmen untuk terus mengenakan hijab,” katanya.

Wirausaha

 
Syarat anggota tidak bisa dikompromomikan karena arah dari komunitas untuk pemberdayaan, tidak hanya sekadar pelatihan dan temu anggota sesama hijaber (sebutan pengguna hijab). HmC bukannya menolak, tetapi harus fokus dan jenjang agar pemberdayaan tercapai.

“Kami ingin mewujudkan muslimah yang smart, kreatif, dan mandiri, bukan hanya tentang fashion hijab, tapi juga dalam bidang kewirausahaan, agar muslimah bisa berkembang dan bersaing,” katanya.

Keseriusan komunitas dibuktikan dengan rancangan program kerja setahun ke depan. Berbagai agenda seperti pertemuan rutin, khitan massal, pengumpulan dana untuk bantuan telah disusun. “Bulan Ramadan dan Lebaran nanti sudah ada program kerja. Setiap hari anggota sudah menyisihkan uang untuk disalurkan ke pihak yang memerlukan,” ujarnya.

Komunitas HmC, katanya, tidak sekadar membumikan hijab sebagai penutup aurat kepala, tetapi mengembangkannya sebagai bisnis bersama. Ke depan akan dirintis jalan bisnis pakaian hijab seperti komunitas serupa di Jakarta dan Bandung.

“Akan ada pelatihan wirausaha bagi anggota dan ada usaha mikro kecil menengah yang akan dikembangkan,” paparnya.

Saat ini jumlah anggota telah mencapai 250 orang dari berbagai daerah seperti Semarang, Jepara, Kudus, dan Ungaran. Rata-rata keinginan untuk bergabung dari luar daerah karena ada kejelasan program dan jaringan ke berbagai daerah. “Justru di daerah banyak UMKM yang bisa dikembangkan untuk hijab,”  ujarnya. (Zakki Amali-JBSM/16)

Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous