Kontruksi JLS Tak Ideal Untuk Jalan Nasional
SIAP DIBENAHI : JLS daerah Cebongan yang rusak parah, segera akan ditambal bahkan dibenahi sesuai dengan konstruksi kelas jalan nasional (HARSEM / HERU SANTOSO) |
SALATIGA - Konstruksi jalan lingkar selatan (JLS) Salatiga sepanjang kurang lebih 900 meter, tepatnya di STA 0 - STA 900 yang mulai dibangun dinilai tidak ideal untuk kelas jalan nasional. Dengan konstruksi tersebut, membuat jalan cepat rusak karena tidak kuat menahan beban kendaraan berat yang melintas tiap hari di JLS.
Penilaian ini diungkapkan Plt Kepala Dinas Bina Marga dan Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Kota Salatiga Kota Salatiga Agung Hendratmoko.
Menurut Agung, saat pembangunan tahap pertama tahun 2005 lalu, telah terjadi salah perencanaan. Untuk detail engenering desain (DED)-nya tidak sesuai dengan konstruksi kelas jalan nasional.
Hal ini dinilainya karena adanya keterbasan sumber daya manusia (SDM) yang membuat DED JLS tersebut. Penyebab utamanya, pembuat DED tidak paham masalah konstruksi untuk kelas jalan nasional.
“Mestinya pembuat DED itu harus benar-benar paham dan mengetahui secara detail masalah konstruksi jalan nasional. Hal ini terpaksa dilakukan karena pembangunan JLS harus segera dilaksanakan. Kita akui memang aspal di JLS tersebut akan cepat mengelupas karena dari awal sudah tidak sesuai dengan DED-nya,” kata Agung ketika dihubungi Harsem, kemarin.
Lebih lanjut dikatakan, untuk ukuran ideal konstruksi jalan nasional adalah ketebalan lapisan pondasi bawah (LPB) paling minim 40 cm, lapisan pondasi atas (LPA) 25 cm, asphalt concrete base (AC-base) 7,5 cm dan asphalt concrete - binder course (AC - BC)-nya 6 cm, serta asphalt concrete - wearing course (AC - WC) 4 cm. Dari ukuran ini, di JLS berada di bawah ukuran standar ini.
Untuk penyempurnaan JLS, Pemkot Salatiga telah menganggarkan sebesar Rp 10 miliar pada tahun anggaran 2012 ini. Dalam pelaksanaannya, perbaikan JLS akhirnya menelan biaya mencapai Rp 9,44 miliar. Besaran anggaran yang digunakan ini karena spesifikasinya mengikuti aturan atau telah sesuai dengan konstruksi jalan nasional yang ideal.
"Untuk mencapai aturan sesuai konstruksi jalan nasional, maka awalnya harus membongkar aspal jalan. Setelah itu, dilakukan pembenahan sesuai aturan tersebut sehingga akan ideal dan dapat menahan beban berat. Untuk perbaikan ini direncanakan akan selsai pada akhir Nopember 2012 mendatang,” ujarnya.
Harapannya, pada H-10 Lebaran nanti, tahap pengaspalan jalan yang dibongkar itu sudah selesai dan tidak akan mengganggu arus mudik Lebaran. Ini semua telah diberitahukan kepada rekanan yang mengerjakan JLS, pada intinya agar mengerjakannya sesuai dengan target yang telah ditentukan. (hes/15)
Lha kan jalur sekitar KM 0 - KM 3 Cebongan anggarannya juga dikorupsi..itu merupakan faktor pendukung selain dari tidak pahamnya kontruksi DED..sekarang sudah dikasuskan
ReplyDelete