Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Ngesti Pendawa Pentaskan ‘Srikandi Larasati Kembar’

NAIK PENTAS: Ngesti Pendawa akan merayakan ulang tahun ke-75 akhir pekan nanti. Tampak aksi mereka saat pentas beberapa waktu lalu. (HARSEM/ADHITIA A-JBSM)
 
CANDISARI-Satu dari tiga kelompok wayang orang yang masih hidup, Ngesti Pendawa akan peringati ulang tahun ke-75 Sabtu (14/7) nanti. Peringatan hari ulang tahun dirayakan dalam bentuk pentas kolaborasi. Puluhan anggota kelompok kesenian yang menetap di Semarang sejak 1954 itu akan naik panggung bersama beberapa pengusaha.

“Akan tampil bersama kami, antara lain Giok Hartono, Endang Gatot, Aylawati Sarwono, Yessy Sutiyoso, Gendis Wicaksono, dan lainnya. Kami senang, mereka bersedia tampil pada lakon bertajuk Srikandi Larasati Kembar nanti,” jelas pimpinan WO Ngesti Pendawa Cicuk Sastrosoedirdjo di Gedung Ki Narto Sabdo, Taman Budaya Raden Saleh, kemarin (10/7).

Cicuk mengenang perjalanan Ngesti Pendowo yang dipimpinnya mulai 2004 lalu. Dia merupakan sosok keenam yang menjadi ketua. Cicuk bercerita perjalanan kelompoknya yang memulai dengan pentas keliling kota, kemudian menetap di Gris. Hingga akhirnya digusur dari tempat itu meski mendapat kompensasi berupa dana abadi Rp 500 juta.

“Dana itu kami simpan di bank swasta dan bunganya kami ambil untuk operasional. Tentu saja, kurang sebab bunganya per tahun hanya sekitar Rp tujuh juta, sementara kebutuhan kami untuk operasional setiap tahun mencapai Rp 13 juta lebih,” jelasnya.

Kekurangan kemudian diusahakan dengan meminta bantuan pemerintah dan swasta termasuk dengan penyelenggaraan pentas kerja sama. Meski dana belum mencukupi, pihaknya hampir tak pernah risau. Justru satu hal yang selalu menyita perhatiannya adalah persoalan regenerasi.

“Dari 85 anggota, kami kekurangan pemain perempuan. Para pemain kami sebagian besar pria,” jelasnya.
Biasanya, regenerasi bersumber dari keluarga. Meski demikian, tak menutup kemungkinan ada pendaftar dari kalangan umum. Menurut Cicuk, syarat utama adalah bisa menari.

Menurutnya, saat ini hanya tinggal tiga kelompok wayang orang yang masih hidup. Selain Ngesti Pendawa di Semarang, ada Wayang Orang Sriwedari di Solo, dan Barata di Jakarta. Di tangan mereka, pesan-pesan kehidupan lewat cerita Mahabharata atau Ramayana mengalir. (Adhitia Armitrianto-JBSM)

Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous