Anak-anak ‘Sunan Kuning’ Belajar Mengaji

MENGAJI: Anak-anak di Kompleks Lokalisasi Sunan Kuning tengah mengaji. (HARSEM/WARA MERDEKAWATI)

KALIBANTENG KULON-Biasanya, alunan musik dangdut menghentak telinga di kawasan itu. Lalu lalang pekerja seksual juga memanaskan suasana. Namun di bulan Ramadan, Kantor Griya Asa yang berada di komplek lokalisasi Sunan Kuning (SK) dipenuhi anak-anak yang belajar mengaji dan mempelajari agama Islam.

Tentu saja, kondisi ini sangat kontras dengan kondisi sehari-hari. Sore hari, mulai pukul 16.00 hingga menjelang berbuka puasa. 

Sejumlah anak-anak yang berada di sekitar lokalisasi mengikuti kegiatan pesantren kilat yang diselenggarakan Lembaga Pengembangan Studi dan Advokasi Perempuan (LPSAP) PMII Rayon Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, PKBI Griya Asa, Resosialisasi Argorejo.

Mereka yang rata-rata masih duduk di bangku SD ini mengikuti kegiatan pesantren kilat mulai 23 Juli hingga 3 Agustus. Antusias anak-anak cukup besar, mereka belajar mengenai baca tulis Alquran dan agama. Agar lebih menarik, metode yang digunakan lebih pada metode permainan.

“Kegiatan ini untuk menanamkan dan meningkatkan pemahaman mereka mengenai agama Islam,” kata salah satu anggota LPSAP, Hani.

Hani menjelaskan, metode belajar yang dipakai selain sing a song yakni Index Card Matchatau lebih dikenal dengan ICM. Inti dari penggunaan metode tersebut agar anak-anak dapat berpartisipasi aktif dalam belajar.

Menurutnya, pemberian ilmu agama di sini sangat penting untuk anak-anak. Mengingat lingkungan tempat tinggal mereka berada di tengah lokalisasi dan minim pendidikan keagamaan sehingga pengetahuan dan pemahamannya masih kurang.

“Melalui kegiatan ini semoga dapat memahamkan keagamaan dan meminimalisir dekadensi moral,” ujarnya.

Salah satu peserta, Abi mengaku senang bisa mengikuti pesantren kilat. Bahkan dengan ikut pesantren dirinya bisa mengisi waktu saat puasa. “Puasa jadi tidak terasa, selain itu bisa menambah pengetahuan,” ungkapnya. (wam/16)

Newer Post Older Post